Sudah beberapa hari yang lalu festival terlewat dan hari libur tahun baru datang selama beberapa hari itu Jaki sering main ke tempat penginapan Krow dan menginap, Krow juga sudah menganggap Jaki sebagai teman dekatnya dan tidak memedulikan lagi perasaannya yang kadang aneh dengan tingkah laku Jaki.
Rion juga sering kepenginapannya karena pacarnya liburan ke rumah orang tuanya, mereka bahkan sekarang sudah berkali-kali pergi kerumah Jaki dan bahkan menginap disana juga. Rion sudah menganggap rumah besar Jaki sudah serasa rumahnya, itulah yang membuatnya kurang ajar menurut Krow.
Awalanya Krow tidak mau ke rumah Jaki tapi Rion penasaran dan ikut memaksanya dan alhasil beginilah, lagi pula ada Rion yang menemaninya jadi Krow pun menyetujuinya tapi kali ini Rion tidak bisa datang karena sayangnya sudah balik kerumah lagi.
Jaki beberapa cemilan dan minuman menghampiri Krow yang terdiam menatap televisinya, setelah Jaki menaruh yang dibawanya tadi diatas meja ia pun ikut bergabung duduk disamping Krow dan menontonnya.
"Apa ini? Flim thriller?""Huuh.." Krow dengan singkat menjawabnya dan fokus dengan alur cerita flim didepannya.
Jaki hanya diam ikut menontkn sesekali mencuri pandang Krow, Jantungnya berdebar tidak karuan dia hanya tersenyum dengan senang dan memakan cemilan manisnya.
"Kenapa wajahmu gitu?"
Ujar Krow baru sadar menatap Jaki karena ada iklan di televisinya."Cemilannya manis dan enak itu membuatku senang..." Jaki lanjut memakan cemilannya.
"Beneran?" Krow mengambil camilannya dan mencobanya.
"Gilaa... maniss bett!"Jaki terkekeh dan tetep mengunyah cemilannya.
"Pfftth tp.. enak ko!""Pasti gulanya 97% dan tepungnya 3%, maniss bett Jakii."
Ujar Krow heran dengan selera orang didepannya."Tapi enakk!!"
Ujar Jaki dengan kekeuh."Gula darah lu aman?"
Krow memastikan lalu mengambil air di meja dan meminumnya."Aman..."
Jaki dengan bangga memamerkan keamanan tubuhnya.Krow hanya menggelengkan kepala lalu fokus lagi menonton layar televisi, Jaki tetap mengunyah cemilannya dengan menatap Krow serius.
"Krow...lu sebenernya tau kan?""Soal?"
"Hari itu....lu dalangnya kan?"
Ujar Jaki dengan serius.Krow terdiam, terdiam cukup lama..
"Gw.. gk ngerti lu bicarain soal apa?""Benarkah?" Ujar Jaki dengan tatapan pura-pura tidak percayanya.
"Hari itu...pas gw ditindas dan lu nyelamatin gw.....itu skenariomu..
yakan? Pesan itu...tidak.. pengumuman dengan nama anonim dan semua rumor tentang gw itu lu yang tulis kan?"Krow terdiam lagi-lagi dia terdiam tak berkutik.
"Haha.. mang iya? itu perbuatan gw? Ada bukti? Jangan bercanda""Gw baru sadar setelah lama kenal lu.. lu..ketikanmu gk beda jauh lu tau itukan? Tentu aja itu gk bisa dijadiin bukti tp bagaimana dengan caraku ngestalker dirimu secara terbuka kok bisa lu panik hm? Dari awal memang ada yang aneh...ada yang aneh dengan sifat tsundaremu.."
"..." Krow berkeringat dingin.
"Lu...gk kepribadian dua kan? Hemm.. gk keknya.. melihat reaksi lu yang mencoba nutupin semua.. sepertinya bukan."
Jaki mematikan televisinya agar Krow fokus mendengarkannya, ia lalu menekan krow agar berada di bawahnya dan menatapnya dengan tatapan menjijikan."Jadi jawab jujur Krow...jangan tanya gw ada bukti atau gk, lu kira gw ngestalker lu terbuka tanpa alasan? Gw ada bukti tanpa gw harus dengan cara sembunyi seperti lu... dasar...stalker.." Ujar Jaki dengan nada rendah tapi itu sudah membuat Krow terkejut dengan pernyataan Jaki tersebut ia menatap Jaki tak percaya.
"Dasar gila! Mana ada gw stalker! Gw.."
Krow terdiam karena Jaki memperlihatkan semua bukti Krow yang sedang mengawasinya di sekolah dirumah dan dimanapun dia berada."Hm~ gw apa?" Ujar Jaki dengan senyum tipisnya menatap Krow.
Krow bangkit dan ingin merampas semua bukti itu dari tangan Jaki tapi Jaki mundur selangkah lebih awal dari Krow.
"Lu kira gw terjebak dengan trick lu Krow? Hm... tidak! tidak... lu yang masuk jebakan trick gw..""Sialan...Kalo lu tau semua terus lu mau apa dari gw? Jauhin lu? Lu jijik ma gw?" Krow tidak tau lagi mau menjawab apa semua sandiwara dan kedoknya terbongkar, Dia terlalu meremehkan Jaki karena menganggap Jaki polos ternyata.. Dia yg terlalu polos, Jaki dengan mudah akan mendapat semua informasinya tidak seperti dirinya yang membutuhkan 8 tahun...kekuatan orang kaya mah beda...
"Gk..jangan jauhin gw, Lanjutin stalker gw tapi ada syarat gk lebih tepat ada syarat dan hukuman..."
Jaki tersenyum penuh maksud membuat Krow bingung."A-apa itu?" Krow dengan gugup menatap Jaki dengan harapan yang terpenting agar Jaki tidak menjauhkan dirinya dari dia.
"Syaratnya sikap lu kek biasanya tapi tambah marah-marah dan mukul gw juga gpp gw suka, hukumannya lu harus jadi pacar gw selamanya sampe gw gk bilang putus lu gk boleh putus ma gw dan hanya gw yg boleh ngajuin putus.." Jaki dengan antusias melemparkan semua hal yang dipendamnya selama ini.
"Lu...masokis ya?" Setelah beberapa saat Krow mencerna, kata-kata itu akhirnya keluar darinya.
"Apa masalahnya? Terlalu hidup monoton dan disayang 1 keluarga itu membosankan aku ingin love lang yang berbeda." Ujar Jaki dengan santainya.
"Kalo gitu aku akan terima tapi berjanjilah kau tidak akan menerima perempuan atau laki-laki manapun?!"
Krow hanya gugup dia benar-benar tidak tau lagi karena setelah lama stalker Jaki perasaannya semakin besar dan ketika masa SMA kelas 1 dia benar² Cemburu makin parah karena Jaki terlalu mempesona membuat banyak lalat bertebaran disisinya, itulah yang membuat dia melangkah berani melakukan rencana besar.Jaki terdiam dan senyum aneh terukir diwajahnya membuat Krow heran.
"Ahh...kalo itu gampang tapi gw jg ada biar seimbang turutin semua perintah gw dengan tenang tanpa portes ketika serius gimana?""Ugh.. Itu terlalu banyak bukankah lebih banyak menguntungkan pihak dirimu?!" Krow tidak terima tapi dia juga hampir menyetujuinya.
Jaki menatap tidak percaya.
"Apa maksudmu lebih banyak menguntungkan diriku? Kita impas tau? Bonusnya kau bahkan bisa mendapatkan diriku dan layananku setiap malam..."Krow terdiam lama mencerna lalu mengetahui maksudperkataan Jaki, wajah dia langsung memerah.
"A--apa....Apaaa maksudmuu?!! Kita masih SMA tau!!""Huh? Kau berpikir apa? Maksudku aku bisa mengabarimu setiap malam dan kau mendapatkan seluruh waktuku didekatmu yang sangat kau idamkan...jangan-jangan kau berpikir.....dasar mesum..."
Bisik kalimat terakhir Jaki di telinga Krow, membuat Krow semakin gugup wajahnya memerah tak karuan."Ahh...hahaha ternyata begitu... baiklah aku akan setuju aja.."
Ujar Krow lega sebelum Jaki mengeluarkan kata-kata terakhir yang membuatnya makin malu lagi."Dengan ini kita resmi pacaran! Tapi... Krow, kekasih biasanya akan melakukan itu kan? Bukannya bersiap juga lebih baik Krow? Aku juga akan mempersiapkan mainan kita nanti..."
Krow membeku benar-benar membeku karena kata-kata Jaki, kenapa dia bisa menyukai cowo rubah sialan ini?!To be Countinue....
Hey gess:>
I know ini story yang terlantar dari cici maap yah...soalnya mau cepet-cepet namatin RionCaine jadi lupa yang ini:> ehehehehehehe...
Okeyy Seee u next time gaiss!!
KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER-!
FanfictionCerita tentang krow yang mendengar rumor-rumor dan saat itu juga dia bingung dengan kenyataan asli yang terpautkan oleh orang yang pertama kali ia temui yaitu keizaki. Simak terus ceritanya~