MELEPASMU.

2 0 0
                                    

Duniamu pun akan mengutukku.

 

Semua berakhir, kita sampai di titik ini dan tak ada lagi jalan untuk kembali. Aku akan pergi dengan benar, tak akan mengganggumu lagi.

Tak akan mencari cari akun Instagram mu, ataupun membuat akun Tik Tok  hanya agar aku bisa menyelinap di antara pengikutmu, yah walaupun aku ketahuan.

Tak akan bingung mencari kabarmu lagi di setiap malam. Tak akan mengganggu teman-temanmu untuk sekedar menanyakan kabarmu.

Tak akan aku memata mataimu di akun ML mu lagi. Tak akan membuatmu risih lagi.

Walaupun terasa sakit, aku akan melakukan segala cara agar kamu bisa membenciku dengan benar.

Untuk kamu yang tersakiti karenaku, pergilah, temui manusia yang bisa membahagiakanmu lebih dariku.

Aku tahu sakitnya kamu karena perbuatanku di hari itu, sampai saat ini.

Tapi ketahuilah aku tidak pernah berniat sedikit pun untuk menyakitimu, ketahuilah aku juga hancur mengatakan hal yang seharusnya aku tidak mengatakannya.

Semoga Tuhan selalu melindungi senyum yang kamu punya, karena aku orang yang paling bahagia ketika melihatmu baik-baik saja.

Aku lukamu, dan carilah obatmu sendiri. Sekarang aku tak akan memberimu petunjuk apa pun. Carilah sendiri dengan kedua kakimu.

Berjalanlah di jalan yang tak akan kamu sesali, aku akan selalu ada di belakangmu.

Biarlah aku yang menyimpan seluruh kisah kita berdua dalam ingatanku. Tak akan memudar hingga suatu saat kita bisa bersama entah harus melewati beberapa kehidupan.

Aku akan bersabar, hingga takdir menyetujui kita bersama. Aku cemburu ketika Apan berkata kamu sudah mendapat obat dari luka yang kuberikan.

Aku hancur ketika melihat postingan ulang dan komentarmu di salah satu vt Tik tok itu. Benci, namun aku juga bersyukur. Aku iri pada gadismu yang akan kau berikan tatapan teduh itu.

Yang mungkin mendapat kesempatan untuk memelukmu secara langsung, yang mungkin bisa menggenggam tanganmu.

Aku iri.

Kenapa? Kenapa Tuhan begitu tidak adil padaku? Aku juga menyayangimu, aku juga mencintaimu, tapi kenapa aku tidak mendapat kesempatan itu?

Sampai kapanpun aku akan mempercayai kebohongan jika kita masih saling mencintai. Sakit.. aku kesakitan.

Aku hancur mendengar kabar jika hatimu sudah milik orang lain.

Aku juga ingin mengakhirinya dengan benar, tapi setengah jiwa ku di kamu.

Bomboloni, Ayam geprek, Gacoan, Lancelot, Chou, Gelang hitam itu, terlalu banyak hal kecil yang mengingatkanku padamu.

Tidak adil jika kamu bisa melupakanku sebegitu mudahnya, kamu memblokirku di mana pun, dan kamu membukanya hanya untuk mengirim pesan “Jangan sok baik”

Aku jahat,

Aku yang bodoh,

Aku naif,

Aku minta maaf, aku juga terluka, andaikan kamu mengerti hal itu sedikit saja.

 Jika aku menghilang pun, dunia akan tetap berputar,

Matahari akan tetap bersinar,

Hujan akan tetap turun,

Tapi, kamu akan tetap baik-baik saja kan?

Aku bukanlah orang yang paling menderita di antara kita, tapi aku orang yang paling bangga jika kamu bisa tetap menjalani hidupmu.

Bangga, aku bangga pada setiap pencapaianmu. Bahkan, jika kau menganggapnya bukan apa-apa. Mungkin, aku adalah satu-satunya orang yang bisa melihat perubahan besar darimu.

Kamu hebat,

Lihatlah, saat kamu lelah pun kamu tidak menyerah, kamu sering melukai dirimu untuk orang lain.

Ingatlah terus bahwa aku orang yang jahat padamu. Ingatlah aku orang yang terus melukaimu.

 Terkadang kita memang harus berhenti untuk memperjuangkan sesuatu. Bukan karena ingin menyerah, tapi agar tidak terlalu lelah.

Bukan karena tak sanggup lagi, tapi karena agar tidak terus tersakiti.

Lalu, harus kuakui, aku jatuh cinta padamu berkali kali. Aku mungkin bukan manusia yang baik, namun aku selalu mengusahakan agar aku bisa mencintaimu dengan cara terbaik.

Dan aku mengetahui sesuatu, cara yang kuanggap baik belum tentu membuatmu menjadi baik.

Barangkali dalam hidupmu cinta pernah menjadi sesuatu yang mengerikan sepanjang hidupmu.

Bagaimana tepat di hadapan mata, dua orang yang semula saling mencintai, sekarang saling menenggelamkan ke dasar samudera.

Mengambil keputusan untuk meninggalkanmu itu tidak mudah, aku bahkan sempat untuk mengakhiri hidupku saja agar aku tak menyakiti siapa pun.

Aku manusia yang tidak layak untuk kau berikan rasa cinta setulus itu. Biarkan karma ini kubawa hingga aku mati asalkan sebagai bayarannya kau bisa hidup bahagia hingga akhir.

 Untukmu, yang pernah kucintai di panasnya siang, dinginnya malam, sejuknya pagi.

Untukmu, yang pernah kucintai di sepanjang jarak yang memisahkan kita.

Untukmu, yang pernah menjadi rumah, dunia, semestaku.

Untukmu, yang pernah aku usahakan dengan semua tarikan nafas, tetesan hujan.

Untukmu, duniaku, semestaku, separuh jiwaku.

Semua goresan tinta ini adalah sebagai penanda berakhirnya kisah kita, aku akan menjaga seseorang yang akan menjadi masa depanku sekarang.

Akan kubuat kisah yang lain dalam hidupku iri akan kisah kita berdua. Aku akan menjaga namamu dalam setiap tarikan rindu di malam hari.

Semoga bertemu lagi, di kehidupan mana pun aku akan selalu berdoa atas kebahagianmu.

Bencilah aku dengan benar sampai akhir, ingkari semua janji yang pernah kau ucapkan jika kamu akan menungguku sampai akhir.





 


See youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang