03.

2 0 0
                                    

••••

Terlambat bukanlah hal yang jarang bagi Azalea. Ia selalu melewatkan apel pagi karena harus mempersiapkan keperluan adik-adiknya terlebih dahulu.

Bruk

"Maaf." Ia menoleh meminta maaf pada seorang pemuda yang malah tersenyum manis menatapnya.

"Lea!" Serunya melihat gadis di depannya.

"Oh hai Milan, maaf nabrak kamu."

"It's okay, mau kedalam bareng?" Azalea menggeleng, ia memikirkan Milanoa, bagaimana jika nantinya dia ikut menjadi gunjingan para siswa-siswi karena terlihat berjalan bersamanya.

"Saya masih ada urusan jadi gak bisa bareng, duluan ya Milan." Milanoa mengangguk kecewa karena mendapat penolakan.

Akhirnya Milanoa berjalan sendirian menuju kelasnya, sebenarnya ia cukup malas untuk datang kesekolah karena orang-orang disekolah yang sangat mementingkan derajat sehingga mereka membeda-bedakan yang derajatnya lebih rendah.

Milanoa adalah pemuda yang hidup dengan memperhatikan pandangan orang padanya, ia tak akan melakukan hal yang tak disukai orang lain agar dirinya tetap memiliki teman. Milanoa bahkan harus sembunyi-sembunyi memakan jajanan pinggir jalan sebab teman-temannya tak pernah makan makanan jalanan dan mengatakan tak akan pernah memakan makanan murahan karena bukan level mereka.

Milanoa, anak yang baik harus ikut terjun dalam pergaulan bebas bersama teman-temannya agar terlihat keren. Ia muak dengan semua itu tapi terlalu takut jika tak memiliki teman. Pindah sekolah pun tak memungkinkan dirinya mendapat banyak teman.

Tapi Milanoa berubah pikiran pada sekolahnya setelah bertemu Azalea yang dia lihat tak malu menunjukkan jika dirinya harus bekerja, tak malu jika dirinya hidup berkekurangan, Azalea terlihat seperti wanita yang berani menjalani hidup. Milanoa ingin berteman dengannya.

"Yow Milan is back!" Seru seorang kawannya.

Milanoa tertawa kemudian melakukan tos dengan teman-temannya itu.

"Apa aja nih yang gua lewatin?" Ia duduk diatas meja menatap mereka bergantian.

"Yah kemaren lu kagak ada kita party bareng abis nagih utang." Marsel tertawa sambil merangkul seorang gadis.

"Nagih utang?" Bingung Milanoa.

"Hooh sama si Azalea sebelas IPA dua." Jawab Kenzo membuat Milanoa diam.

"Azalea?" Gumamnya.

"Lu kagak kenal, tapi pokoknya tuh cewek paling bikin kasihan sih haha udah bapaknya mantan napi, ibunya tukang tipu, anaknya apa ya nanti?" Ucap Marsel menggantung.

"Tukang selingkuh!" Sambung Kenzo.

"Mulut lo!" Genova memukul wajah Kenzo menggunakan buku yang dirinya pegang.

Milanoa masih larut dalam pikirannya. Azalea, gadis yang ingin ia ajak berteman nyatanya menjadi bahan perbincangan para sahabat yang berarti dirinya tak bisa berdekatan dengan Azalea secara terang-terangan.

"MILAANNNN!!" Teriak seorang gadis yang lari masuk kedalam kelas dan langsung memeluk Milanoa.

"Nah dia nih sekelas sama sih anak napi."

The Awaited MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang