Lima

211 10 4
                                    

Agustus telah datang, artinya Hyeseon akan segera berangkat ke Inggris untuk mengejar gelar masternya.

Gwanhee duduk menyendiri saat sesi latihan baru saja selesai, ia enggan berkumpul bersama timnya yang asyik bercanda di tengah lapangan.

'Oppa, besok malam aku akan berangkat. Apa kau mau bertemu sebelum itu? Aku bisa ke Changwon jika kau tak keberatan.'

Bunyi pesan dari Hyeseon hanya di tatapnya, Gwanhee sedikit ragu, tapi tak terpungkiri dia ingin melihat Hyeseon sebelum ia tak dapat menemuinya dalam waktu lama.

'Aku ada jadwal latihan sampai malam, sedangkan besok, pelatih menyuruh kami fokus latihan fisik, maafkan aku.'

Balas Gwanhee setengah hati, terdengar miris jika ia baca ulang pesannya berulang kali, Gwanhee ingin menghapus pesan tersebut sebelum terbaca, ia tak tega membayangkan wajah Hyeseon yang kecewa, tapi terlambat.

'Baiklah oppa, tidak apa-apa. Aku kira aku akan pergi tanpa melihatmu :(. Oppa, semangat! Saranghae <3'

Gwanhee tertegun, membaca balasan dari Hyeseon membuatnya tampak jahat, bagaimana dirinya menjadi pengecut disaat ia seharusnya menguatkan Hyeseon, bukan sebaliknya.

"Gwanhee hyung, sedang apa?" Sapa Hongseok sambil berjalan menghampiri.

Gwanhee mematikan ponselnya, ia tak menjawab pertanyaan teman timnya yang sudah duduk di sebelahnya sambil mengusap wajahnya dengan handuk.

"Kenapa hyung?" Tanya Hongseok lagi sambil menoleh, mengamati wajah Gwanhee dari samping.

"Tidak, tidak ada apa-apa," Jawab Gwanhee singkat.

"Wajahmu menunjukkan sebaliknya."

"Wajahku sudah seperti ini dari lahir, tampan kan," tawa canggung Gwanhee membuat Hongseok bergidik.

"Ya, hingga sangat jelas sedang banyak pikiran."

Gwanhee diam, malas meladeni juniornya itu. Dia sedang merasa bersalah pada situasi yang seharusnya dialah pondasi dalam hubungannya bersama Hyeseon, entahlah, mungkin ketakutannya dalam hubungan jarak jauh masih belum sembuh sepenuhnya. Gwanhee mengusap wajahnya kasar, lalu bersender pada kursi dengan menengadahkan kepalanya, menatap langit-langit lapangan dengan kosong.

"Sumpah Hyung, jika kau tak ingin cerita aku akan memukulmu," ucap Hongseok kesal, dia sepertinya ikut merasakan frustasi melihat kapten timnya seperti saat ini.

Gwanhee tak menjawab, cukup lama.

Hongseok menghela nafas lagi, tapi masih setia duduk menunggu pemilik nama berucap.

"Hyeseon," lirih Gwanhee, hampir tak terdengar oleh Hongseok.

"Aaa, masalah Hyeseon. Seharusnya aku bisa menebak siapa satu-satunya orang yang bisa membuatmu seperti ini," Hongseok mengangguk paham, lalu menepuk pelan pundak Gwanhee.

"Yaa Hongseok-ahh."
"Nde"
"Apa kau percaya diri saat pacarmu berada sembilan jam berbeda darimu?"

Hongseok tak langsung menjawab, ia bingung akan pertanyaan Gwanhee, ditatapnya sang kapten sambil tersenyum tipis,
"Maksudmu Hubungan jarak jauh ?"

Gwanhee mengangguk lemah, ekspresinya sendu.

"Kalau dengan orang yang tepat bagiku tidak masalah, bukankah kunci dari bersama adalah saling percaya," jelas Hongseok panjang.

"Aku pernah berjalan enam tahun dengan seseorang, tanpa aba-aba dia meninggalkanku, dan kita satu negara, hanya beda kota."

"Hyung, jika kau sudah berani dengan hubungan baru, lupakan hubungan lamamu. Jika Hyeseon tahu bukankah ini akan sangat menyakitkan untuknya."

Mendengar kalimat terakhir Hongseok, Gwanghee terdiam, dia tersentak pada kenyataan bahwa ia tak mempertimbangkan perasaan Hyeseon.

"Hyung, sejauh yang aku tahu, Hyeseon adalah wanita yang tahu kemauannya, bukankah kalau dia setuju menjalin hubungan jarak jauh denganmu dia sudah mempertimbangkan semuanya," Sambung Hongseok menjelaskan,

"Jangan sampai kau merusak semuanya sebelum memulai atau bahkan mencoba."

Gwanhee hanya diam, dia mencerna setiap kalimat yang Hongseok tuturkan kepadanya. Meski Hongseok jauh lebih muda, rupanya perkataannya jauh lebih dewasa di bandingkan dengan Gwanhee.

"Yaa," Gwanhee menoleh pada Hongseok,
"Katakan pada pelatih Cho, aku ada kepentingan malam ini, mendadak."

Gwanhee segera meraih gym bag miliknya, dan melenggang pergi tanpa menoleh, sedangkan Hongseok panik memanggil Gwanhee dengan suara lirih, dirinya sadar dia sedang dalam masalah kali ini.

To be continued ~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Us (Hyeseon X Gwanhee) fanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang