D I S C L A I M E R !
▪︎
FANFICTION (FIKSI PENGGEMAR)
hanya F I K S I !•
"Ngantuk banget, pengen nangis." Aku mengerang dalam gelapnya kamarku, menggeliat berusaha menghalau rasa kantuk yang melanda. Rasa kantuk dan pegal semalam belum juga mereda dan sekarang aku harus bangun dipukul 5 pagi demi menghadiri jadwal selanjutnya di luar kota.
Ternyata begini ya tanggung jawab menjadi seorang idola ibukota, semalam tampil di Show Aitakatta special Ladies and Kids dan besok paginya, pagi ini, aku harus bersiap siap pergi ke stasiun untuk menghadiri jadwal off air di Tegal. Ya walaupun show semalam acaranya sungguh menyenangkan, tapi tidak dipungkiri hal itu cukup menguras tenaga dan emosi ku sih.
Setelah mengecek kembali barang dan keperluan yang akan aku bawa selama di Tegal, aku pun lanjut sarapan dengan menu favorite aku yaitu sandwich dengan isi selai strawberry sambil mengecek isi grup chat dari teman-temanku yang akan berangkat ke Tegal juga dan sekaligus bertukar kabar dengan dia.
Perjalananku dari rumah menuju Stasiun Gambir cukup memakan waktu karena hari ini Hari Minggu, hari dimana orang-orang melakukan aktivitas mereka seperti berangkat ke gereja atau melakukan olahraga pagi.
•
Sesampainya di stasiun, aku pun melihat beberapa teman segenerasiku dan kakak senior trainee kami yang lain sudah datang di ruang tunggu stasiun, tapi kok aku belum melihatnya ya. Sambil menunggu waktu keberangkatan, aku pun melanjutkan tidurku, sebelum itu aku menyempatkan diri untuk memberi kabar bahwa aku sudah sampai duluan.
Di tengah tidurku, aku mendengar ada yang memanggil namanya, aku pun terbangun dan melihat dia yang baru datang dengan koper pinknya(?) lucu bangett bawa koper pink. Ternyata dibalik gaya dia yang akhir-akhir ini boyish, dia masi sesuka itu dengan warna pink ya, mana warna pinknya mencolok pula. Gemes banget deh.
"Hai." Aku pun berdiri menyambutnya dan mengambil alih beberapa barang yang ia bawa, menaruhnya di samping barang bawaanku. Dia pun membalas dengan senyuman dan duduk di samping kursiku tadi.
"Maaf ya aku lama, tadi kejebak macet." Ucapnya sambil mengatur nafasnya yang tak beraturan.
"Iya gapapa kok, berangkatnya masih lama juga jadi kamu ga perlu lari seperti tadi." Ucapku menenangkan dia.
Tidak ada lagi obrolan antara kami berdua, dia sibuk bermain handphone-nya dan aku pun melanjutkan tidurku yang sempat tertunda tadi. Sebelum hanyut dalam mimpi, ku rasakan ada tangan yang mengarahkan kepalaku untuk bersandar di bahu dan mengelus kepalaku dengan lembut. Aku tersenyum dalam tidurku.
•
Waktu boarding pun telah tiba, aku dan teman-teman lain serta staff mulai melakukan check in dan mencari nomer kursi kami. Ku lihat nomer kursiku dan dan dia tidak bersebelahan ternyata.
Delynn PoV
"Yah, kita ga duduk bersebelahan ternyata." Ucap seseorang di sampingku, aku pun tersenyum dan mengelus lembut tangannya, menenangkannya.
"Kamu mau kita sebelahan?" Dengan cemberut dia pun menjawabnya dengan anggukan. "Kak Shasa, kakak pindah gapapa? Aku mau duduk bersebelahan sama Aralie." Mintaku kepada Kak Shasa yang seharusnya menjadi teman perjalananku.
"Oh iya gapapa, Delynn."
"Nah, sekarang kita sudah duduk bersebelahan nih. Senang ga?" Tanyaku kepadanya.
"Senang banget." Jawabnya dengan semangat. Aku pun duduk dikursi dekat jalan dan dia duduk di kursi dekat jendela.
Kereta mulai bergerak meninggalkan ibu kota dan berjalan menuju kota tujuan. Aku duduk diam bersandar pada kursi kereta sambil memainkan handphone, berselancar disosial media X melihat mention para penggemarku yang memberikan kalimat 'hati-hati di jalan dan semoga selamat sampai di tujuan.'. Setelah cukup lama sibuk dengan kegiatanku sendiri, aku pun menoleh dan mengelus pucuk kepala seseorang yang sedang bersandar nyaman di bahuku. Sepertinya dia terlihat sungguh lelah, daritadi tidur mulu.
"Eung.." Erangnya. Melihatnya terusik dari tidur.
"Eh, maaf, aku bangunin kamu ya." Tanya ku berhati hati.
"Engga kok, sebenernya aku udah bangun daritadi, tapi malas bangun aja. Udah terlalu nyaman soalnya hehe." Jawabnya. Bangun lalu menyamankan posisi duduk.
"Kamu udah makan belum, Del?" Tanyanya kepadaku sambil melihat dia yang sibuk mencari sesuatu di ransel.
"Udah sih tadi tapi ga terlalu kenyang." Jawabku seadanya dan melihat ia mulai mengeluarkan kotak bekal.
"Mami aku tadi bawain aku buah-buahan, ada strawberry dan anggur. Kamu mau ga?" Tawarnya dan mulai mengarahkan buah strawberry itu ke arah mulutku. Tanpa mengucap apapun, aku langsung saja membuka mulut dan membiarkan dia menyuapiku.
"Sini senderan di aku, daritadi kamu mulu yang aku senderin." Tanpa membantah aku pun mulai mencari posisi nyaman untuk bersandar dibahunya. Ya meskipun dia lebih kecil dan lebih pendek dari aku sih tapi gapapa asal aku dan dia bisa sedekat ini.
"Kamu udah mendingan apa? Ga cape? Pegel? Semalam habis tampil show, hari ini paginya langsung ke stasiun, dan besoknya lagi kita ada latihan." Tanyaku sambil melihat dia mengelupaskan kulit anggur dan mengarahkannya ke mulutku, lagi.
"Capek ga capek sih, namanya juga tanggung jawab sebagai seorang idol. Tapi show semalam lebih berasa senengnya tau! Penontonnya seru banget, lebih ceria, banyak anak kecil lucu gemes banget. Coba deh kemarin kamu ikut show juga, pasti berasa senengnya!" Ucapnya secara girang. Aku terkekeh mendengarnya dan melihat dia begitu ekspresif bercerita.
Ini yang aku suka tentangnya, tentang Aralie, seseorang yang menjadi teman pertamaku di JKT48. Entah kenapa saat bersamanya semua lelahku hilang. Dia yang selalu bersemangat dalam menjalani harinya, dia yang selalu menanggapi suatu hal secara positif, dia yang selalu excited tiap melakukan sesuatu yang dia suka, dia yang selalu menjadi tempat bersandar dan tempat mendengarku, dia yang selalu mengapresiasi apapun yang aku lakukan, dia yang selalu memperhatikan hal kecil untuk membuatku nyaman, dia yang selalu memberikanku afirmasi positif dan dia juga segalanya bagiku. Ya meskipun status kita HTS sih, hanya teman saja, iya teman, hehe.
[E N D]