Bocil.

535 35 11
                                    

D I S C L A I M E R !
▪︎
FANFICTION (FIKSI PENGGEMAR)
hanya F I K S I !
















































"Kakak Fosil! Punten! Ni Hao!" Teriak Aralie di depan pintu utama sebuah rumah minimalis namun tampak modern milik seseorang. "Ah, susah banget sih ngelepas sepatunya!" Dumel Aralie pelan yang masi bergelut melepas tali sepatunya.

Udah capek sekolah, dilanjut dengan rapat OSIS sampai sore, dan sekarang disaat badan dia sudah lelah, lapar, dan gerah malah dibikin pusing ngelepas ikatan tali sepatu yang susah lepas ini.

"Kak Shasaa!" Teriaknya sekali lagi.

Omong omong soal 'Kakak Fosil' yang dimaksud Aralie tadi ialah Aisa Maharani atau yang disapa akrab dengan Shasa, emang gaada rasa takut takutnya ini anak sama orang tua. Apalagi dengan seenak jidat dan tanpa rasa malu, dia dengan pedenya memasuki rumah milik tetangganya ini.

Saat Aralie sudah mendudukan dirinya di sofa yang ada di ruang tamu dan sibuk menaruh beberapa barang bawaan yang ia bawa, ia mulai tersadar ada seseorang dihadapannya. "Eh!" Sentaknya kaget.

Bagaimana ia tidak kaget, ada seorang bidadari cantik yang lagi duduk termenung, anggun, tersenyum ramah menatap dirinya yang kucel, kumel begini. Aduh malu banget.

Dengan ragu membalas senyuman orang tersebut, Aralie mulai duduk lebih anggun untuk menjaga image-nya, yang sebenernya sudah terlanjur jelek sih.

"Em, permisi kak, Kak Shasa dimana ya?" Tanyanya dengan lembut dan hati hati. Malu bro, masa bicara sama cewek cantik ugal-ugalan kek tadi.

"Shasa masih di kamarnya." Jawabnya dengan ramah, menatap dirinya disertai senyuman manis yang tidak pernah luntur di awal Aralie melihatnya.

Aralie yang dibalas dengan jawaban seperti itu harus mati-matian menahan salting brutalnya dan berharap Kakak Fosilnya itu segera datang, karna dia udah ga kuat banget ditatap lamat seperti ini.

































Setelah terjadi keheningan yang cukup lama, terdengarlah suara langkah kaki seseorang mendekat ke arah ruang tamu, Aralie dan seseorang itu melihat ke arah sumber suara tersebut. "Lah, sejak kapan lo ada disini?!" Ucap Shasa yang baru tersadar ada Aralie yang sudah duduk anteng di ruang tamunya.

Menatap malas pada Shasa, "Udah dari 15 menit lalu. Nih, jajanan titipan lo." Jawabnya dengan manaruh berbagai jajanan titipan Shasa.

"Oh iya, makasih. Dah sono pulang." Mengambil dan memakan jajanan tersebut, tak lupa ia menawari temannya itu.

"Mager. Mau ngadem sebentar disini." Jawab Aralie sambil memperhatikan Shasa dan temennya itu, yang entah bernama siapa, mulai sibuk dengan laptop dan beberapa lembar laporan yang ada.

"Kak, aku numpang ke kamar mandi yaa."

Saat Aralie berjalan melewati Shasa dan temannya itu, tanpa sengaja ia mencium wangi harum parfum asing yang dilaluinya, "Wangi banget sih."

Dan disaat bersamaan pula, tanpa Aralie sadari, ada sepasang mata yang terus memperhatikan dirinya menjauh.






























"Kak, kuliah enak ga sih? Keliatannya seru, asik gitu." Tanpa aba aba, tanpa ada yang bertanya, kedua orang yang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing menoleh ke sumber suara yang sedang memperhatikan mereka dengan tatapan yang antusias.

OneShot [AraLynn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang