CHAPTER: 18 MENELUSURI MASA KECIL

133 61 1
                                    


seakin bahagia nya dimasa lalu,ingin rasa nya mengulang kembali"
~SASYA ARABELLA~





Zura tersentak saat melihat vano yang sudah menunggu nya di halaman rumah gadis itu. Cowok itu hari ini terlihat sangat rapi dan lengkap dengan seluruh atribut sekolah yang melekat di tubuh nya.

Menyadari keberadaan zura. Vano pun tersenyum dan langsung memberikan helm dengan motif sebuah bunga matahari. Hal itu membuat zura geli sendiri. Pasalnya, helm yang vano pakai dengan motif lebah. cowok itu juga tidak membawa motor sport nya hari ini melainkan menggunakan scoopy hitam. Demi apa van... Kok lo segemess ini..!.

" tumben banget ".

" emang gak boleh ya? ".ucap vano dengan suara berat khasnya.

" eumm.. Gimana ya?. Boleh dong". Helm itu pun direbut dengan kasar dari tangan kekar vano . bukan kesal. tapi, karena cowok itu kembali membuat nya salah tingkah.

Keduanya pun berangkat sekolah bersama. entah apa yang merasuki vano saat ini. Jarang- jarang vano membonceng seorang gadis bila berpergian ke sekolah.

Tanpa keduanya sadari. arza sudah terkikik dan merasa gemas dengan kedua remaja yang barusan pergi. Wanita paruh baya itu sejak tadi mengintai lewat celah jendela bersamaan berbicara lewat telefon dengan seseorang di seberang sana.

" rencana kita berhasil bestie! ".

" gimana- gimana? ".

" bisa- bisanya kamu bikin vano segemes itu".

" kayaknya rencana kita yang sempat kita bahas beberapa tahun lalu. bisa jadi berhasil ".

" kapan nya kita shopping bareng lagi. semenjak kita ada lowongan, kita selalu sibuk ".arza mengepresikan wajah sedihnya ketika mengingat keseharian nya.

" besok aja kali ya, bisa kan? ".

" bisa woy, yuk gas keun ".

Tak terasa arza hanya ketawa- ketiwi sejak tadi mendengar celotehan seseorang di seberang sana. yang tak lain adalah Clary, bunda dari seorang vano .

◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦.

Vano dan zura berjalan beriringan di koridor sekolah. Kedua nya menjadi lebih dekat akhir- akhir ini.apalagi, ketika keduanya mengingat sudah berteman sejak kecil.

Saat sampai diambang pintu kelas. terlihat syailend sedang menyapu ruangan kelas. Awalnya gadis itu tak menyadari. namun, ketika ia menyapu menuju arah pintu, ia pun tak tau berbuat apa saat melihat pasangan itu berhadapan dengan nya.
Syailend menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
Kok gue canggung sih!...

" silahkan, masuk aja".zura sempat mengernyitkan dahinya pertanda ia merasa terheran-heran melihat sikap syailend yang mulai berubah. hari ini cewek itu juga terlihat sangat rajin. biasanya, yang namanya piket kelas, itu tak pernah dilaksanakan nya.

" kiw, kiw. ada yang lagi -----".

" diem ah, berisik amat lo ". Ariyan menghentikan ucapan rangga yang sempat menyindir vano dan zura yang baru saja duduk di bangku nya masing-masing.

Rangga membuat ekspresi dengan bibir yang sengaja ia monyongkan dengan tujuan pura- pura kesal dengan ucapan ariyan.
Hal itu membuat bara jojok alias jijik ,hingga pada akhirnya ia menampol bibir tebal rangga tanpa merasa bersalah.

Vanora [ VANO and ZURA (TAMAT) ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang