Sejak insiden dua minggu yang lalu, tepatnya acara pesta Deka. Una gak masuk kampus sama sekali, entah kenapa alasannya? tapi setau Jeka, gadis itu mendadak jatuh sakit.Selama dua minggu itupun, Jeka belum sempat ngelongok doi karena jam tugas dia yang mendadak padat. Semesta kayak gak ngasih restu, buat sekedar chat Una aja ngak bisa.
Cowok itu sibuk sana sini, mondar-mandir dari tugas ke tugas. Emang bener ya semester tiga jadwalnya padat banget?
Kan jadi kasihan Jeka, gak bisa liat si doi ;vTapi no problem gys.
Hari ini Jeka usahain semua urusannya selesai. Karena sore dijam begini, biasanya dia masih sibuk sama laptop nyusun folder kampus. Tapi kali ini, ngak! Cowok itu udah duduk anteng di motornya, siap gas buat nengokin calon pacar.
Posisinya cozy, masih diparkiran kampus. Nunggu Rina yang mau nebeng bareng ngelongok Una. Jangan salah paham, Rina itu bestfriendnya Una. Gadis yang di ikat kuda itu juga sama sibuknya beberapa minggu ini.
"Bentar deh jek, kita mampir swalayan dulu gak sih?" tanya Rina tepat disaat gadis itu sudah ada di hadapan Jeka.
Jeka bergumam menanggapi. "Hm, beli apaan emang??" tanyanya sedikit penasaran.
"Buah-buahan atau apa kek, bawa buah tanganlah." kata Rina sedikit mencibir.
"Gak usahlah, ntar mampir aja di indomaret. Beli roti susu sama buahkan? Swalayan jauh, Ri." Tawar jeka agak mendengus malas.
Rina menabok bahu calon pacar sahabatnya itu keras. "Gak ah, kesana aja. Ada yang mau gua beli soalnya, hehehehe." lanjut gadis bersweater coklat itu sambil cengengesan.
Jeka memutar bola mata malas. "Gua bukan abang gojek, kalo lo lupa."
"Sekali ini doang padahal." cibir Rina jengah sendiri.
"Ntar nagih, bisa-bisa gua yang di gibeng bang Tian nanti." cibir balik Jeka membuat Rina tertawa keras.
Jadi gini.....
Gini...
Kalo mau di deskripsikan?
Sebelum Jeka kenal Una ataupun Rina, sebenarnya cowok itu kenal mereka, lewat bang Tian. Kakak tingkat dikampusnya itu, merupakan adsos waktu Jeka masih awal-awalan jadi mahasiswa baru. Bisa dibilang, dua bujang ini udah saling kenal sebelumnya.
Jeka masih inget pas pertama jadi mahasiswa baru, cowok itu dikumpulin beserta yang lainnya di aula kampus. Terus tiba-tiba, dirusuh main game acak sama bang Tian.
____________Flashback______________
"Selamat siang semua." sapa si adsos ramah kearah bawah tribun di aula kampus itu. Kenalin, cowok dengan tingkat ketampanan yang menjadikannya visual di beberapa adsos lainnya. Namanya Septian, atau kebanyakan orang manggil cowok itu Tian, Iyan, atau Sep.... Asep?? Hehehehe canda bro.Sebagai adsos yang baik hati, katanya. Jadi setiap ada pembukaan mahasiswa baru, kampusnya ini ngadain acara tiap taun penyambutan gitu. Aula yang terbilang cukup luas itu, diisi ratusan mahasiswi maupun mahasiswa termasuk juga Jeka.
"SELAMAT SIANG KAK!!!"
Cowok semampai di samping Tian, agak sedikit terkejut mendengar sahutan antusias yang memekakkan gendang telinga. "WOWOWO SLOW GYS." ucapnya sama saja padahal.
Disisi lainnya, gadis berambut panjang tergerai yang menggenakan almet kampus senada itu mendecak malas. Sudah memprediksi lebih dulu salah satu sifat cowok itu. "Brisik!" kata Ayu to the poin.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙎𝙚𝙛𝙧𝙚𝙠𝙪𝙚𝙣𝙨𝙞 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙣𝙤𝙣𝙩𝙤𝙣 𝙨𝙩𝙤𝙧𝙮!
FanfictionKISAH KITA HEBAT, TAK PERNAH DEBAT TAPI TAMAT. 🫧note : Typo harap di maklum, ntar di revisi🫠 SBPS! murni pikiran author. Kalo ada latar, nama tokoh ataupun cerita yang sekilas mirip itu murni gak di sengaja. Diharap bijak dalam membaca!