Biarkan Anila Berlalu

2 0 0
                                    

"Kenapa kamu diam? Kenapa mengalah, membiarkan dirimu dianggap buruk oleh mereka? Aku tahu kau tidak salah, tapi kau malah memilih diam seperti sekarang? Kau benar-benar seperti bukan dirimu yang aku kenal,"

"Kenapa kau semarah ini? Padahal aku yang dianggap buruk, kenapa kau perduli? Padahal kau bisa saja terkena getahnya jika terlalu mengurusiku,"

"Berhenti mengalihkan topik yang dibahas, kau tahu? Kau tidak salah bahkan kau tidak pernah melakukan apa yang mereka tuduhkan, kau selalu berusaha untuk mendapatkan apa yang selama ini ingin kau raih namun nyatanya kenapa kau malah dipalsukan begini? Dan bodohnya kau hanya bersikap semua baik-baik saja, kau itu punya hati, berhenti menekan perasaan mu itu hingga orang lain merasa bisa menginjaknya,"

"Kau salah, aku memang tidak melakukannya, tapi walau aku mencoba untuk membela diri semua orang hanya akan berpikiran aku mencari cela untuk memalsukan, ingatlah satu suara tidak akan bisa membelah gunung yang sudah berdiri dengan kokoh terlebih jika gunung itu diperkuat dengan pohon rindang yang sudah menua, tidak akan berefek apapun,"

"Tapi setidaknya cobalah supaya kamu tidak menjadi jelek, aku tahu kamu pasti terluka, berhenti berpura-pura kuat didepan ku karena itu tidak akan berhasil, aku tahu kamu bagaimana, kau tidak akan melakukan hal picik demi hal remeh yang bisa kau dapatkan dengan usaha mu sendiri,"

"Kau memang mengenal diriku namun nyatanya mereka tidak mengenal diriku dan selama akan begitu, biarkan saja mereka beranggapan apapun diluaran sana yang terpenting aku tahu kamu dan orang-orang yang memang sudah mengenal diriku dan tahu bagaimana diriku tidak terpengaruh oleh perkataan sampah itu sudah lebih dari cukup untukku, percayalah aku baik-baik saja,"

"Kau memang berbeda, disaat orang lain ingin namanya bersih kau malah membiarkan dirimu dicaci tanpa ada niatan untuk meluruskan, jujur aku kesal namun nyatanya itulah dirimu yang aku suka, unik dengan caramu yang berbeda,"

"Kau terlalu berlebihan dalam memberikan kata untukku, namun terimakasih karena telah percaya,"

Kumpulan Cerpen KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang