"Dunia ku benar-benar runtuh ketika tidak ada lagi kamu di dalamnya"
-milkMilk pov
" 5 tahun berlalu begitu cepat untuk semua orang kecuali aku. Karna setiap waktu yang ku lalui di iringi dengan harapan kamu kembali. Aku akan selalu di sini menanti mu "selalu". Aku tau kamu tidak mungkin kembali karna kita telah hidup di dunia yang berbeda. Tapi tau kah kamu? Sampai detik ini pun aku masih tidak bisa merelakan kehilangan mu apalagi menggantikan posisi mu dalam hatiku oleh orang lain. Maaf aku telah mengingkari janji kita untuk tetap bahagia meski satu dari kita berdua pergi lebih dulu. Karna nyatanya kamu tau love? Aku sakit sampai saat ini aku tidak bisa merelakan kamu pergi. Aku bisa berjam-jam melamun mengenang masa-masa kita berasama. Dan air mata ini tak ada habisnya jika itu menyangkut kamu." Ku tutup buku diary ku tentangmu.
Aku Milk dan aku sedang berada di posisi bertahan untuk hidup. Setiap aku mengingat dia yang sudah pergi aku tuliskan semuanya dalam buku diary ku. Tidak mudah merelakan dia yang sudah pergi. Ya dia sudah pergi dan aku masih berkabung meski sudah lima tahun berlalu.
Jangan mengira aku tidak berusaha. Aku sudah berusaha untuk melupakan nya dengan mencoba hal-hal yang di anjurkan oleh teman dekat ku. Tapi hasilnya? Aku masih terjerat dirinya yang sudah tiada.
Setelah kehilangannya aku sangat terpukul dan menyendiri merenung sendiri memikirkan bagaimana hari-hari ku kedepan nya tanpa dia. Setelah berminggu-minggu thin dan earn teman ku merasa muak dengan diriku yang sudah seperti mayat hidup. Mereka memaksa menginap di rumah ku dan memaksa diri ku pergi kesana kemari agar aku pergi keluar tidak menutup diri di kamar mulu. Ya awal-awal nya aku kesal tapi sekarang aku sangat merasa berterimakasih kepada dua sahabat ku itu. Mungkin tanpa mereka aku sudah menyusul dia untuk meninggal kan kehidupan ini.
Setelah aku punya harapan untuk hidup lagi aku fokuskan kehidupan ku hanya untuk kerja kerja dan kerja. Aku berusaha untuk menyibukkan fikiran ku pada hal lain selain dirimu. Dan yah itu sangat membantu ku untuk tidak selalu memikirkan mu.
Tring
Aku di kagetkan oleh suara loceng pintu cafe yang terbuka. Saat ku lihat ke arah pintu ternyata itu teman ku thin. Dia bergegas masuk karna di luar sedang hujan lalu melipat payung nya dan menyimpannya di tempat yang sudah di sediakan.
"Hai Milk!"
"Hai Thin"
Dia tersenyum dan mengedarkan pandangan nya ke seluruh ruangan.
"Belum ada pelanggan?"
"Yah seperti yang kamu lihat"
"Yang lain mana? Belum datang kah?"
"Giselle dan Ningning?"
"Iya siapa lagi? Emang yang kerja di cafe kita ada berapa orang?"
"Hehehe mereka izin katanya ada urusan keluarga"
"Dua-duanya?"
"Ya"
"Berbarengan?"
"Iyaaa"
"Kok bisa?"
"Ya mana aku tahu lah. Emang gak izin sama kamu?" Aku tanya balik karna aku lupa mereka berdua izin karna apa ^^
Lalu dia membuka handphone nya
"Oh iya ini ada chat dari mereka" lantas dia menyimpan kembali handphonenya dan duduk di samping aku di belakang meja kasir. "Jadi bagaimana dengan wanita semalam? Apa kamu tertarik?"
"Engga" aku malas sebenarnya dengan ide teman ku yang satu ini. Masalah nya dia terus menerus menjodohkan aku dengan laki-laki atau perempuan-perempuan yang mereka kenal. Dengan dalih agar aku cepat move on. Padahal itu sangan susah (ToT)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST (MILKLOVE)
Fanfiction"Seperti yang kamu lihat. Aku selalu kalah dalam hal apapun itu jika bersangkutan dengan mu" Milk mengeluh dengan memainkan jari-jari kecil gadis di depannya. "Benarkah?" Jawabnya dengan senyuman manis yang membuat matanya ikut menghilang.