Masih ingat enam bocah dengan hewan peliharaan aneh milik mereka?
Waktu sangat cepat berlalu, masa kanak-kanak telah usai di gantikan masa-masa remaja. Namun mereka tetap masih sama, sama-sama penuh kasih sayang dan saling menyayangi sesama.
Perjal...
Drop emot love kalian di sini sebagai pembaca cerita GIMIKK
Jangan lupa berikan vote dan komentar kalian di tiap paragraf ya AunCle supaya reaksi kalian terlihat puas~
/) /) ପ(˶•-•˶)ଓ ♡ /づ づ (puff puff)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senin, upacara bendera. Dua hal yang sangat di benci oleh sebagian besar anak sekolahan. Belum lagi mendengar ceramah dari guru-guru dan kepala sekolah, panas terik matahari menusuk di kulit, semuanya sangat memuakkan sekali.
Jam menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, para warga sekolah berlalu lalang dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda. Mungkin sebagiannya senang kembali bersekolah setelah liburan semester, namun sebagian lagi merasa enggan belajar kembali setelah terlena dengan liburan kemarin.
"Ikat pinggangnya mana!"
"Sepatu beda sebelah!"
"Tidak pakai dasi!"
"Kalian niat sekolah tidak?!"
"Lari keliling lapangan 30 kali, sekarang!"
"Kamu, temui saya di perpustakaan nanti setelah jam istirahat!"
Tiga orang siswa dan satu orang siswi tampak menunduk tak berani membantah ucapan seorang pemuda di hadapan mereka. Seseorang yang paling di segani di sekolah yang berdiri memakai atribut OSIS kebanggaannya. Sikapnya yang tegas tak pandang bulu dalam menghukum bagi pelanggar aturan sekolah. Bahkan para guru yang semula lelah meladeni siswa-siswi nakal langsung merasa lega setelah kedatangannya. Kanaka Putra Orlando, begitulah nama yang tersemat di jas almamaternya.
Kana menoleh ke arah gerbang sekolah di mana secara bersamaan muncul sebuah motor Japstyle hitam yang di kendarai seseorang yang sangat Kana kenali. Tanpa basa-basi, Kana menuju parkiran sekolah yang biasa tempatnya memarkirkan motor.
Tepat di bawah pohon mangga, tampak dua motor Vespa Hijau dan Kuning terparkir bersebelahan dengan motor miliknya. Tak lama di susul oleh motor Japstyleyang ia lihat di depan tadi.
Saat sampai di hadapan dua temannya, tanpa banyak bicara Kana langsung berjongkok di hadapan seorang gadis cantik, dengan tanggap Kana mengikat tali sepatu yang gadis itu kenakan. "Lain kali perhatikan tali sepatunya." Ucap Kana lembut mengelus kepala gadis itu.
Semiya tersenyum lebar menepuk pundak Kana. "Kan ada Kana yang sigap benerin."
Kana berdecak malas, kemudian menoleh ke arah pemuda di sebelah Miya. "Timo mana, Ca?"
Izza atau yang akrab di sapa Ica menggeleng kecil, sejak ia datang belum melihat tuh tanda-tanda kedatangan Timo. "Ngga—
Belum sempat Izza menyelesaikan ucapannya, kedatangan pemuda dengan kacamata pilot andalannya yang langsung menyela. "Timo hadir."
