1. Bocil SMA

5.1K 590 107
                                    

Griffin mengendarai motor ninja miliknya yang berwarna hitam memasuki area parkir sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Griffin mengendarai motor ninja miliknya yang berwarna hitam memasuki area parkir sekolah. Kaca helm nya terbuka, Griffin menyugar rambutnya kebelakang membuat orang-orang yang berada di sekitarnya memekik terpesona dengan wajahnya yang rupawan.

Tak berselang lama dua motor ninja lainnya berhenti tepat di sebelah motor Griffin. Motor milik Kana dan Timo, di susul oleh motor Vespa Hijau milik Miya.

Griffin menoleh lagi saat sebuah mobil berhenti di dekat mereka. Tak lama kemudian turun dua pemuda mungil dengan tas kembar biru dan kuning dari dalam mobil, ah rupanya itu Izza dan Kai.

Pemuda itu tersenyum tipis melihat kehadiran lengkap sahabat - sahabatnya, lalu ia turun dari motor dan berjalan mendekat dan menyapa mereka.

"Selamat pagi semua hehe..."

"Selamat pagi Kakai, Ica..." Miya menyahut dengan heboh. Gadis cantik dengan pita besar di kepalanya itu memeluk kedua sahabatnya dengan sayang.

"Pagi Imo..." sapa Kai dan Izza bersamaan saat pemuda dengan kacamata pilot itu mendekati mereka.

"Pagi juga Kakai, Ica." Sahut Timo, tak lupa tangannya mengusap lembut kepala kedua sahabatnya itu.

"Sudah sarapan?" Dengan langkah angun berwibawa Kana ikut mendekati mereka.

"Sudah, tadi makan di rumah Kakai." Sahut Izza di angguki Kai.

Pagi-pagi sekali Izza sudah nongkrong di rumah Kai dengan alibi menjemput. Nyatanya anak itu menghindar dari Papanya dan memilih sarapan di rumah Kai.

"Kenapa?" Izza menatap Griffin yang juga tengah menatapnya dengan lembut.

Izza menggeleng kecil, para sahabatnya memilih diam sambil mengusap jemari Kai yang duduk di atas motor Vespa Miya.

"Izza." Pemuda itu menunduk takut sebelum menatap wajah tegas Griffin.

"Ica marah sama Papa, masak Papa masukin dot ke tas sekolah Ica, katanya Ica masih bayi, kan Ica udah besar Ifin." Izza merengek memegang kedua tangan Griffin.

Griffin tersenyum tipis, ia kira masalah apa sampai membuat sepupu kecilnya itu kabur pagi-pagi, ternyata alasan sepele Om Khalid. Yah kurang lebih mirip seperti kelakuan Ayahnya lah, jadi Griffin maklum saja.

"Ya sudah, ayo ke kelas."

"Sweater nya jangan lupa," Griffin kembali membuka pintu mobil dan menyambar sweater rajut berwarna pastel milik Kai yang di rajut khusus oleh Kana.

"Ah iya, makasi Ifin." Kai tersenyum manis memperlihatkan gigi putihnya.

Griffin mengulurkan tangannya yang langsung di sambut oleh Kai. Griffin langsung memeluk tubuh mungil sahabatnya dan merasakan detak jantung Kai yang sedikit bertalu-talu dengan tarikan napas yang terasa berat.

"Apa dadanya sakit?" Tanya Griffin khawatir. Sontak keempat teman mereka yang bersiap menuju kelas ikut mendekati Kai dengan wajah tak kalah khawatir.

"Wajah kamu agak pucat, padahal tadi gapapa loh," ucap Izza panik. Pemuda berkacamata bulat itu memang memiliki gangguan cemas bila menyangkut Kai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GIMIKK GangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang