2. Izana Az Zahra

9 0 0
                                    

Part kemarin gak nyampe target vote sama komennya, please dong kalian bantu vote, komen, follow, sama share story ini....

Happy Reading
________

Seorang gadis baru saja terbangun dari tidurnya, ia mengerjapkan matanya. Melirik Jam dingding yang sudah menunjukan pukul 2 siang.

"APA?! JAM DUA SIANG?!" pekiknya begitu terkejut.

"Izana. Kamu ngapain teriak teriak? Kamu pasti telat bangun kan? Kamu pasti gak shalat Subuh dan Dzuhur kan? Astagfirullah Izana, buka pintunya sekarang!" teriak sang Bunda dengan mengetuk pintu keras.

Tok! Tok! Tok!

Gadis yang bernama Izana itu menutup mulutnya, ya Ampun dirinya keceplosan berteriak.

Gadis yang masih memakai piyama tidur itu segera beranjak lalu pergi ke kamar mandi, dengan berteriak nyaring. "AKU UDAH BANGUN, CUMA BELUM MANDI! LAGI PUASA!" bohongnya.

Ayana--bundanya tak percaya dengan ucapan anaknya. Ia hanya menggeleng lalu berlalu dari depan kamar Izana.

Izana gadis itu tengah menatap pantulan dirinya di cermin, "Huftt.. Sampai kapan gue hidup di rumah ini? Gue tuh capek banget di tegasin mulu buat Ibadah, ngapain sih ibadah. Hidup tanpa ibadah juga bahagia." celetuknya.

"Tenang, tentram, bahagia, banyak pacar, duit ngalir. Itu gue gak ibadah, bisa dapetin itu semua. Kenapa harus wajib banget sih beribadah?" tanyanya pada pantulan dirinya di cermin.

"Karena ibadah adalah wujud tanda bersyukur kita kepada Allah." celetuk seseorang menjawab pertanyaannya di luar.

Izana membulatkan matanya, "Perasaan pintu kamar dikunci, tapi kok ada yang masuk ke kamar? Apa jangan jangan... Enggak, mana mungkin dirumah gue banyak setannya orang di sini penghuninya alim semua." Izana cepat cepat membuka pintu kamar mandi lalu keluar dari sana.

Ia terkejut bukan main, " Lo siapa?! Kok wajahnya mirip gue?!" tanya Izana dengan kaget saat melihat sosok yang mirip sekali dengan dirinya namun sepertinya orang itu sholehah.

Gadis yang mirip dengan Izana itu tersenyum, "Kau tidak perlu tau tentang aku, yang jelas aku adalah bayangan yang akan terus mengikutimu. Aku tau, kamu adalah gadis baik, coba kamu ubah diri kamu. Pasti diri kamu yang jauh dengan Allah itu, akan terasa lebih tenang dari biasanya." ucap Gadis itu.

Izana mengernyit, "Wah lo alim banget ya? Persis kayak bunda sama kak Izala. Kayaknya lo bukan cerminan atau bayangan diri gue, soalnya kita beda. Lo sholehah dan gue sholehot, gak mungkin juga kalau kita kembar." cerocos Izana membuat gadis itu tersenyum.

"Kita bukan kembar, tapi aku adalah banyangan kamu. Jaga baik baik diri kamu, jangan berbohong tentang Ibadah karena sesungguhnya Allah maha mengetahui. Kata tidak cukup untuk menunjukkan, tetapi harus dilakukan." pesan Gadis itu sebelum ia mulai menghilang dari pandangan Izana.

"Wah... Ajaib banget dia bisa ngilang tiba tiba, gilee. Eh tapi tunggu, masa iya bayangan gue alim banget sementara gue minus ibadah?"

"Bodo amatlah, selama masih hidup didunia yang sekejap ini. Mending pergunain buat bahagia." Izana membalikkan badannya lalu mulai memasuki kamar mandi.

***

"Izana. Kamu sudah melaksanakan sholat dzuhur?" tanya Rizal--ayahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY LOVE GUS PONDOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang