Prologue

205 34 4
                                    

"Aku sangat membencimu." Gumam Mark dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.

Haechan hanya bisa menatap teman satu grupnya itu dalam diam.

"Tetapi aku tidak akan menahan diriku lagi sekarang," pria itu berjalan semakin mendekati Haechan, memenjarakan tubuh mungilnya di antara Mark dan tempat tidur di belakangnya. "Sudah sangat lama aku ingin menidurimu." Senyum miringnya lalu tersungging diwajah Mark yang telah sepenuhnya memerah karena alkohol.

Haechan semakin memundurkan tubuhnya ke belakang karena kini tubuh Mark seakan tak memiliki jarak lagi dengannya. Ia menatap pria yang lebih tua dengan gugup, ia menelan ludahnya dengan kasar. Tidak bisa memungkiri dirinya, Haechan mulai bisa merasakan rasa takutnya mulai merambat naik ke tenggorokannya dari perutnya.

[]

Taeyong membuka pintu kamar adiknya dan menemukan Haechan tengah duduk di atas tempat tidurnya dengan wajah sembab dan tatapan matanya kosong.

"Haechan-ah," panggil Taeyong dengan lembut.

"Hyung.." lelaki itu mendongak dengan berderai air mata. "A-apa yang harus kulakukan?"

Taeyong mendekat ke arah Haechan dan mendekap sang adik dengan erat. "Semuanya akan baik-baik saja, hyung tidak akan membiarkanmu jatuh."

Haechan menggeleng dengan keras didada Taeyong, "semua orang sudah tahu. Penggemar, perusahaan.. aku tidak akan pernah bertahan. Aku hanya akan membuat anggota lainnya kesulitan dan membuat nama grup menjadi buruk."

"Sshh, jangan berkata begitu. Kita pasti akan menemukan jalanㅡ" Taeyong menatap kertas-kertas yang berserakan di atas tempat tidur Haechan. Itu adalah foto hasil ultrasonografinya.

Mata Taeyong menatap ke arah ponsel yang tengah dipegang Haechan dan terkulai begitu saja di sisi tubuhnya. Dengan nanar Taeyong membaca artikel yang tengah dibuka oleh lelaki itu dalam hati.

"Identitas asli Lee Haechan diketahui. Akankan memengaruhi pamor grupnya?"

[]

My First SkandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang