-Our Beloved Fifth Prince-
—Happy Reading!—
Don't forget to Vote and Comment!Suara-suara berisik itu mengusik Ais. Suara ledakan, tembakan dan sorakan. Tidak bisakah mereka diam?
Kepalanya menjadi sangat pusing dan terasa ingin pecah.
Ais mengerjapkan kelopak matanya yang terasa berat perlahan, berusaha membiasakan diri dengan suara-suara berisik yang masuk ke indera pendengarannya.
Inderanya merasakan sebuah selimut menutupi dirinya meski tetap terasa dingin, sedangkan tubuhnya sedang tidur di kasur.. dan tubuhnya terasa sakit dibeberapa tempat.
Pemandangan Kamar bernuansa cream menyambut pengelihatannya yang masih kabur dan berair. Mata yang sudah lama tidak terbuka itu berusaha membiasakan diri dengan cahaya tipis yang menerpa wajahnya.
Cahaya dari sang purnama yang menerobos masuk dari jendela kamarnya yang terbuka. Sosok megahnya terpampang jelas disana, mengalahkan ribuan bintang. Udara malam menerpa wajahnya lembut, masuk ke rongga pernapasan, membuat Ais merasa lebih rileks.
Ais perlahan bangkit dari tidurnya, mendudukkan tubuhnya dan menyandarkan punggungnya di bantal.
°Dimana ini......°
Ais memejamkan matanya. Kepalanya terasa pusing berat... Terlebih kepalanya ini sedang berusaha mencari informasi yang berguna, meski sebenarnya Ais tidak mengingat apapun. Hanya samar-samar, dan itu sama sekali tidak membantu.
Otaknya tengah berusaha keras untuk memperjelas ingatan samar-samar itu menjadi siluet-siluet yang lebih jelas, lalu berusaha melengkapi ingatan-ingatan yang terpotong agar menjadi sebuah cerita yang sempurna.
°Bulan Purnama..°
Ais ingat dirinya sempat menatap lama bulan purnama itu dari balkon istana, sebelum dia dipanggil untuk
°Perang Lcyoris Radiata V° lalu, °Pesta Dansa...° Dan. °Gelas flute...°Gelas kaca itu sangat indah dengan isinya yang berwarna biru aquamarine.
Selanjutnya, yang terjadi setelah ia meminum isi gelas tersebut adalah...
Ngingggg!
"Akh!!!" Ais mengerang kencang. Tubuhnya terlonjak keatas.
Ya, sakit yang seperti ini. Rasanya seperti terbakar dan membeku disaat yang bersamaan. Pusing menyerang kepala bersama ribuan jarum, sedangkan perutnya terasa mual dan kerongkongannya kering kerontang, meski setelahnya kerongkongannya itu dibasahi dengan cairan merah kental yang dia muntahkan.
"Uhuk. Uhuk!!!"
Juga jangan lupakan dengan paru-paru nya yang seolah lupa apa fungsinya dan jantung yang berdenyut keras tak karuan, membuat Ais mencakar dirinya sendiri dengan kuku panjangnya.
"Arghhh!!!" Ais berteriak frustasi, perih dengan cakaran kukunya yang dengan mudahnya merobek baju dan perban sekaligus. Darah mengalir dari lukanya. Dia lalu mengalihkan tangannya untuk mencengkram kasur saja daripada menambah penyakit.
"Sakit..." Keluh Ais pelan. Ah, dia bisa gila. Rasa sakit ini benar-benar diluar nalar.
°Penyakit apa ini? Kenapa bisa sesakit ini..°
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Beloved Fifth Prince
FantasyDi dunia yang begitu kejam, dia berjuang sendirian.