-Our Beloved Fifth Prince-
-Happy Reading!-
Don't forget to Vote and Comment!
Dingin.Hanya itu yang bisa Ais rasakan sekarang. Matanya yang terasa berat untuk mengedip perlahan menyaksikan jari-jemarinya yang secara bertahap membeku. Nafas nya sesak, berembun.
Dingin sekali.
Ais harap ada seseorang yang menggenggam tangan nya dan menyelimuti nya dengan selimut tebal, untuk mengurangi rasa dinginnya...
°Mustahil..., °
°Jangankan menyentuh ku, menatap ku saja bahkan tak mampu.°Tak ada yang melihat ke arahnya. Mereka sibuk mengurusi urusan masing-masing dan pura-pura tidak tahu.
°Apakah Aku akan mati? Mati membeku disini?°
Kalau boleh, Ais tidak ingin mati dengan kekuatan Elemental nya sendiri. Sangat memalukan. Bisa-bisanya Elemental yang dia kendalikan berbalik menyerang nya sendiri.
Tapi, kalau dia terbunuh oleh kekuatan Elemental lain...
Maka tak apa, tidak masalah."Hufft—" Ais meringis.
Dia sangat sangat mengerti dan paling paham kalau Elemental miliknya itu benar-benar menyakitkan.Petir hanya menyetrum, Angin hanya membanting, Tanah hanya menjepit, Api hanya membakar, Duri hanya menusuk dan Cahaya hanya menghanguskan.
Ke-enam nya membuat mati seketika.
Kalaupun lama, tidak akan selama es.Secara perlahan-lahan,
Begitu terkena, kulit akan lembam atau robek. Lalu, sedikit saja bunga esnya tersentuh, kulit akan segera membeku. Menjalar ke aliran darah dan saraf, membekukan darahnya dan membuat mati rasa dengan dingin nya yang sangat menusuk. Selanjutnya, hanya perlu guncangan kecil untuk membuatnya menjadi pecah bak serpihan kaca.Begitu pula air. Mungkin memang terlihat lemah dan lembut, namun jangan salah, dengan penggunaan nya yang tepat, dia bisa memotong mu dengan rapih atau meledakkan tubuhmu seketika. Bahkan berlian, material paling keras pun harus tunduk mengakui kehebatan nya.
Karena itu... Ais tidak ingin mati dengan Elemental nya sendiri. Besok-besok, Ais janji akan belajar mengendalikan emosi agar tidak lepas kendali lagi.
Yah... besok. Kalaupun dia belum mati membeku.
Elemental nya sangat sulit dikendalikan. Tak terhitung berapa kali Ais hampir mati membeku seperti ini. Dan sekarang, dia lebih memilih melepaskannya. Biarlah tubuhnya membeku dan lenyap.
°Tak apa. Ini lebih baik... Daripada membuat kekacauan yang lebih jauh lagi.°
".. Dunia ini sangat indah. Bertahan hidup lah, Pangeran Ais."
???...
Suara lembut itu tiba-tiba masuk menyapa pendengarannya.Kenapa Ais harus bertahan hidup?
Kenapa dia harus hidup?Begitu banyak pertanyaan tanpa jawaban.
"Entrinnia Raya!
Entrinnia Raya! Entrinnia Raya!"Samar-samar, suara teriakan itu terdengar. Membuat Ais bertanya-tanya, apakah malam ini ada perayaan?
["Gunung berwarna ganda yang tinggi menjulang, daratan hijau dan lautan biru bak permata.
Empat arah mata angin menjadi bintang, lima bunga berkelopak enam dan tujuh lapis permata.
Yang tiga ialah matahari bulan dan bintang, yang dua adalah siang dan malam dan satu adalah Hilerium ibu kota Entrinnia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Beloved Fifth Prince
FantasiDi dunia yang begitu kejam, dia berjuang sendirian.