Bab 4-baju bayi?

76 18 9
                                    

" nak!! Ayo siapin dari sekarang barang barang nya." Nabdhira sedikit meninggikan suaranya lalu membuka pintu kamar Ell. Ternyata Ell belum bangun, Nabdhira menggeleng-gelengkan kepalanya. Lalu menggoyang goyangkan tubuh Ell

" Ma.. Ell masih mau tidur" jawab Ell

"Ell,kalo kamu kaya gini terus. Mana ada cowok yang suka sama cewek kebo kaya kamu." Ucap Nabdhira membangun kan Ell. Akhirnya Ell bangun dari tempat tidur. Nabdhira iseng merekam suara mengetes putrinya itu.

"Ma. Orang Ell ga punya cowo jadi gapapa lah. Kata ayah pacaran itu haram hukumnya. Jadi stay halal aja,jodoh ga bakalan kemana" ucap Ell setengah sadar.

"Kalo dijodohin mau?" Nabdhira tersenyum menatap putrinya yang duduk tetapi memejam kan matanya.

"Boleh deh" jawab nya masih setengah sadar. Nabdhira tersenyum lebar.ell kembali berbaring ditempat tidur nya lalu melanjutkan tidurnya kembali.

"Anak ini,mama cape tau ga ngebangunin kamu aja" nabdhira mengomel lalu mengambil koper yang berada di atas, lalu memasukan satu persatu pakaian Ell.

"Ini pakaian bayi atau apa? Kecil banget" monolog nabdhira mengamati baju crop top milik Ell.
Nabdhira hanya memasukan baju yang longgar lalu beberapa rok yang tidak ketat.lalu menambahkan beberapa gamis yang dibelinya untukk Ell kemarin.
Ell hanya mempunyai sedikit gamis,dia hanya membeli gamis saat akan hari raya saja.

-----------------------------------------------------------

Ell sedang menonton tv dengan memakan cemilan. Dia tidak memiliki kegiatan setelah keluar dari kampusnya. Fadlan baru saja pulang dari kantor pria berumur 21 tahun itu duduk di sofa sebelah Ell lalu mengambil cemilan dari tangan Ell.

" Bang,Lo bisa ga sih jangan mancing emosi mulu. Ini hari terakhir gue di rumah ini" ucap Ell lalu melirik sinis abang nya.

"Hari terakhir? Kamu cuma di pesantren. Kalo kamu ada yang ngelamar paling kamu boyong lagi kesini" ucap Fadlan santai

" Abang ramal kamu bakalan dilamar ga lama lagi"lanjut Fadlan

" Ngawur" Ell ketus

"Palingan situ dulu yang duluan nikah" lanjut Ell

" Abang masih banyak impian, Abang pengen jadi miliader dulu baru nikah"

"Emangnya Ell ga punya impian? Ell juga punya banyak impian" jawab Ell

"Apa impian kamu?" Tanya Fadlan

"Impian Ell itu, satu Ell pengen membahagiakan ortu dan Abang, dua Ell pengen jadi lebih baik lagi sejauh ini Ell sudah kehilangan arah. Tiga apa ya?. Kayanya udah deh" jawab Ell

" Oo iya Ell itu pengen punya suami paham agama plus ganteng, biar Ell bisa dibimbing sama dia" lanjut Ell

" Tobat dulu. Jodoh adalah cerminan diri sendiri Abang denger kamu minum bir ya? Ya Alloh dek siapa yang ngajarin kamu kaya gitu? Abang kecewa berat Sama kamu,Abang dukung kamu untuk masuk pesantren . Ingat Dek bir itu haram" Fadlan menasihati adiknya yang agak nakal ini.

"Dan jangan lupa kamu kalo setiap ke luar,pakai hijab,pakai pakaian tertutup katanya pengen punya suami paham agama'' Fadlan

" Iya kalo ga lupa" Ell sambil mengunyah cemilan.

"Bang anter ke mall yuk?" Ell memecahkan kesunyian

" Ayok"jawab Fadlan lalu beranjak dari sofa.

"Bang ganti baju dulu gasi? Lo mau ke mall pake jas?" Tanya Ell

" Oh iya, kamu juga ganti kamu mau masuk angin?" Fadlan melihat Ell yang hanya memakai pakaian crop top yang terlihat sebagian perut nya dan jeans agak panjang.

" Ell udah terbiasa" jawab Ell santai

"Terserah, baru aja di bilangin" Fadlan menyerah. Lalu pergi ke kamar nya. Ell mundar mandir di ruang tv dia menunggu Fadlan yang sangat lama sekali.

"Ayok Ell" ajak Fadlan setelah sekian lama Ell menunggu.

"Bang Lo lama banget kayak cewe" omel Ell.

"Masa sih? perasaan tadi cuma sebentar" elak Fadlan

"Iya"Ell mengikuti Fadlan masuk ke dalam mobilnya. Fadlan menjalankan mobilnya dengan kecepatan standar. Hanya ada keheningan diantara mereka.

" Emangnya kamu mau beli apa dek?" Tanya Fadlan

"Beli baju sama hijab baru" singkat Ell

"Alhamdulillah ya Alloh, akhirnya adik hamba hijrah!!" Senang Fadlan. Ell hanya melirik sinis abang nya.

Akhirnya sampai di kawasan mall yang cukup ramai. Ell merapikan penampilannya lalu mengambil dua masker dari tas nya. Dia memberikan masker nya pada Fadlan.

"Apaan ini?"

"Pakailah"

"Abang gamau? Yaudah Ell aja. Diluaran sana banyak virus loh bang nanti takut ketularan" lanjut Ell alasan lainnya dia tidak mau dikenal oleh beberapa teman kampusnya. Biasa berabe nanti kalo mereka tau gue punya Abang seganteng ini batin Ell

" Yaudah iya ini dipakai"

Ell dan Fadlan memasuki mall tersebut. Mereka berjalan melihat beberapa pakaian,sesekali ell membeli apa yang dia mau.

"Udah segitu aja dek?" Tanya Fadlan ketika melihat Ell hanya membawa 3 gamis dan 5 jilbab.

"Ini bagus dek mukenah nya. Mau ga?"lanjut Fadlan sambil melihat mukena di mall tersebut. Fadlan ini tipe Abang idaman banget ' menurut author hehhe.'

"Boleh deh, Abang bayarin ya semuanya. Pleaseee..." Pinta Ell. Fadlan menghela nafas.

"Iya"

"Ikhlas enggak?" Tanya Ell memastikan karena muka Fadlan terlihat tidak ikhlas. Ell pun Mengambil mukenah yang dimaksud Fadlan.

"Iya ikhlas." Mereka berjalan menuju kekasir. Sekali - kali lagian ga sering juga batin Fadlan

--------------------------------------------------------

"Loh Ell kamu habis darimana?" Ucap Nabdhira saat melihat Ell dan Fadlan.

"Abis dari mall" ucap Fadlan

"Beli apa?" Nabdhira kepo

"Gamis"singkat Ell

" Ohh" setelah mendapat jawaban dari Nabdhira Ell langsung pergi ke kamarnya di lantai dua.

" Ma, makasih ya udah di siapin!!!" Teriak Ell dari lantai dua ketika melihat isi koper nya sudah tertata rapih. Nabdhira menggeleng geleng kepala nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GUS AZLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang