Bab 3 - Bunuh Diri?

63 18 3
                                    

Ell berjalan tanpa arah tujuan . Dia sibuk dengan pikirannya. Hingga ia sampai di jembatan yang agak jauh dari rumahnya. Ia menatap kebawah jembatan yang terdapat sungai yang mengalir deras. Kenapa mamah dan ayah tau kalo gue mabuk mabukan? Gue aja belum ngasih amplop undangan itu batin ell

"Arrgggghhh" teriak ell frustasi

" Kenapa gue begini, gue kehilangan arah terlalu jauh" lirih Ell

" Gue emang anak yang ga berguna, gue ini sampah!!" Ell sambil  naik pada pagar jembatan itu. Dia butuh menikmati kesunyian ini hanya ada suara lalu lalang kendaraan.

" Bang stop stop. liat tuh kayanya wanita itu mau bunuh diri" tunjuk Azka pada wanita yang tengah sedikit naik pada pagar tersebut.

Ciit

Azlan mengerem mendadak mobil yang dikendarai nya. Lalu menatap nanar wanita yang dimaksud adik nya.

" Eh iy-" ucapan Azlan terpotong karena Azka yang langsung keluar dari mobil menghampiri wanitanya tersebut.

" MBAKKK!!!" teriak Azka saat akan menghampiri Ell yang sedang melamun..

"MBAKK" Azka sedikit menaikan oktaf suaranya karena Ell tidak mendengar teriakannya tadi. Ell pun menoleh ke asal suara. Azlan masih dimobil ia mendapat telpon mendadak dari Abi nya di pesantren.

" Mbak ayok turun kalo ada masalah jangan kaya gini, jangan dikit-dikit kepikiran bunuh diri. Itu ga baik" ucap Azka. Saat ini pemuda itu berumur 15 tahun. Dia memakai pakaian khas santri. Ell bisa menebak bahwa Azka adalah santri yang kabur dari pesantren nya.

" Heh bocah. Kata siapa kalo gue mau bunuh diri?" Tanya Ell. Lalu turun dari pagar jembatan tersebut.

" Loh mbak ngapain naik pagar kalo bukan untuk bunuh diri" jawab Azka

"Lo ngapain juga disini. Gue tebak pasti Lo kabur kan dari pesantren? Lo ngaku aja" ucap Ell

" Aduh mbak jangan suudzon. Saya disini sama Abang saya. Kebetulan saya liat mbak kaya mau bunuh diri,saya berhenti dulu. Saya cuma kasian pada pengguna jalan ketika mau ngelewatin ini mbak gentayangan disini gimana? kan takuut" Azka dramatis.

Azlan yang sudah selesai menelpon dia melihat adiknya yang seperti sedang berdebat dengan wanita itu. Ia melihat wajah wanita itu. Kayak kenal tapi siapa? Adiba? Batin Azlan. Lalu ia cepat-cepat menundukkan pandangannya.

"Assalamualaikum." Azlan mengucapkan salam

" Waalaikumsalam, mbak ini Abang saya. Nah kan saya ga berbohong" tunjuk Azka pada Azlan.

"Wa-alaikumsalam" jawab Ell. Dia sempat tertegun kagum pada seorang pria itu.

" Mohon maaf sebelumnya, mbak Jangan bunuh diri, bunuh diri adalah perbuatan yang dilarang oleh Allah. Banyak firman Allah yang menyangkut larangan bunuh diri salah satunya pada surat an-Nisa ayat 29 yang artinya: " hai orang orang yang beriman,janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka diantara kamu. Dan jangan lah kamu membunuh dirimu;sesungguhnya Allah adalah maha penyayang padamu,"  mbak kalo ada masalah sebaiknya memperdekat diri kepada Allah lalu ikhtiar mencari jalan keluar nya yang baik" Azlan sambil menundukkan pandangan,Azlan merasa wanita itu lebih muda darinya tapi dia memilih memanggil dengan sebutan mbak karena lebih sopan. Ell hanya diam setelah dia diceramahi oleh adik nya malah sekarang abangnya.

" Eh..! enggak adiknya ga Abang nya. Sekali lagi Gue bukan mau bunuh diri. Gue masih sayang nyawa" ucap Ell dengan ketus. Azlan terkejut karena dia mengira wanita tersebut akan bunuh diri. Azka menahan tawa ketika disana suruh siapa abangnya main nyerocos nyeramahin mbakk itu.

"Terus mbak ngapain disini?"tanya Azlan

" Gue lagi nenangin diri disini"ucap Ell

" Mbak, kalo nenangin diri itu baca Al-Qur'an bukan kaya gini." Ucap Azlan menasihati.

" Iya pa ustad saya ngerti. Terimakasih atas pencerahannya. Gue pergi dulu ya mau pulang" pamit Ell sedikit sopan bisa-bisa gue diceramahi Mulu kalo jadi istrinya, amit amit. Eh tapi Sabi juga dia ganteng batin ell.

" MBAKK.!! jaga pandangan" teriak Azka membuyarkan lamunan ell. Ternyata dari tadi Ell memandangi Azlan.

" E-h ma-af"Ell menundukkan pandangan lalu melangkah kan pergi menuju kerumahnya. Barusaja dua langkah Azlan masih berbicara dengannya.

" Mbak ga mau bareng aja?"tanya Azlan

" Ga,makasih" Ell melangkah jauh dari mereka berdua.

" ayo masuk ke mobil" ajak Azlan.

Di mobil Azka terus berceloteh tentang Ell.

" Bang.. bang ternyata mbakk itu cantik juga ya?" Tanya Azka pada Azlan

" Katanya nyuruh wanita itu jaga padangan tapi kamu sendiri ga jaga pandangan,jangan dibiasakan seperti itu lagi ya Azka." Azlan.

" Iya bang"

-----------------------------------------------------------

Ell melangkahkan kaki ke rumahnya yang beberapa jam sebelumnya terjadi pertengkaran.

" Ma" ucap Ell

"Iya?" Jawab Nabdhira

" Ell emang seburuk itu ya?" Tanya Ell kepada wanita berkerudung panjang.
Wanita itu hanya pokus pada pekerjaan nya. Saat ini Nabdhira sedang memotong sayuran di dapur. Dan Ell berada di meja makan.

" Maaf kan ayah" ucap ayah sambil duduk di kursi meja makan samping Ell. Ell hanya menunduk dan menekuk wajah nya. 

" Ell ga maafin ayah? Sebagai permintaan maaf ayah Ell mau apa aja, nanti ayah turutin" Ucap Nizam membujuknya. Mata Ell seketika berbinar dan tersenyum ketika mendengar ucapan Nizam.

"Tapi kamu harus tetap ayah kirim ke pesantren" lanjut Nizam, seperti tahu apa yang dipikirkan Putrinya. Ell kembali menekuk wajahnya.

" Katanya bisa apa aja" ucap Ell sambil cemberut.

" Oke deh, ayah beri waktu kamu 2 hari setelah itu kamu akan ayah kirim ke pesantren Nurul Huda di Bogor" ucap Nizam yang terus saja membujuk putrinya untuk memaafkannya.

Nizam langsung dihadiahi tatapan tajam dari sang istri karena mendengar ucapannya. Nizam ini sebenarnya ayah yang humoris tetapi jika ada salah satu anaknya yang melanggar aturan agama diakan berubah menjadi tegas dan sedikit mengeluarkan kata kata yang menghancurkan mental .

"Oke Ell terima".

"Ell ke kamar dulu" lanjut Ell pergi ke kamar yang berada dilantai dua.

Nabdhira langsung saja menghampiri suaminya.

" Mas. Kenapa mas memberi waktu pada Ell?kalo Ell kabur gimana?" Tanya nabdhira beruntun.

" Tenang aja ga mungkin Ell seperti itu, Ell itu cuma salah pergaulan aja, kita terlalu membebaskannya. Mas akan melanjutkan diskusi dulu terkait dengan perjodohan dengan pak ahmad" jawab Nizam merangkul istrinya .

Ternyata Ell belum masuk kedalam kamar dan mendengarkan pembicaraan kedua orang tuanya.

"Perjodohan?" Lirih Ell lalu sibuk melamun didepan pintu Bang Fadlan bakalan dijodohin? Yess berarti gue bakalan dapet kakak ipar dong batin Ell

"Dorr" Fadlan Abang Ell mengejutkannya. Hingga Ell terperanjat kaget.

"Abang!!"teriak Ell

GUS AZLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang