Prolog

46 3 0
                                    

Kejadian yang di alami Aleena membuatnya sangat terpuruk, bahkan dirinya tidak berani untuk bercerita ke siapapun. Untungnya Aleena tidak sendiri dalam menghadapi masalah itu, karena ada seseorang yang tidak pernah meninggalkannya, bahkan selalu di sampingnya. Andre, laki-laki bertubuh tinggi, dengan bahu yang lebar serta kulitnya yang putih. Tak heran jika dirinya dicap sebagai pentolan sekolah, karena ketampanannya dan predikatnya sebagai ketua basket di Sekolah Taman Tunas.

"Gue hamil" ucap Aleena dengan nada yang pelan, sambil menundukkan kepala, menahan perasaan hancur sekaligus takut. Dirinya yang saat itu sangat takut jika laki-laki di sampingnya tidak mau bertanggung jawab, bagaimana dengan hidupnya.

Sedangkan, laki-laki itu pun hanya terdiam mendengar ucapan Aleena, dan masih mencoba untuk mencerna semuanya serta memikirkan apa yang harus dia lakukan selanjutnya. Setelah memantapkan hati, laki-laki itu pun menoleh ke arah Aleena dan melihat tubuh mungil itu sudah bergetar, karena sejak tadi Aleena sudah mencoba untuk menahan tangisnya.

"Gue bakalan tanggung jawab" ucap laki-laki itu dengan tegas, menandakan jika dirinya benar-benar mantap dengan keputusan tersebut.

Tidak lama, terdengar dari jarak jauh seseorang memanggil laki-laki itu.

"Andre..."

Merasa namanya dipanggil, laki-laki yang sedang duduk berdua dengan Aleena di sebuah taman belakang sekolah, seketika menoleh ke arah teriakan itu.

"Lo dicariin Pak Yonas" lanjut orang tersebut setelah melihat laki-laki yang dipanggilnya menoleh ke arahnya.

Laki-laki yang bernama Andre itu pun bangkit dari duduknya dan pergi menghampiri orang yang memanggilnya. Sedangkan Aleena buru-buru menenangkan diri dan menghapus air matanya. Tidak lama setelah Andre pergi, dirinya pun ikut pergi meninggalkan taman tersebut.

*Mohon Bantuannya Untuk Vote dan Comment, terimakasih*

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang