Bab 2

460 69 14
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto

Cerita ini milik Aizashinra

DLDR!!

Pairing :

SASUHINA

Warning: Typo, OOC, Cerita Pasaran, Alay, dll.

Happy reading 😊





Entah sudah berapa lama Sasuke termenung di ruangan itu sembari memandangi seorang gadis yang terbaring tak sadarkan diri di atas ranjang rumah sakit sejak dua hari yang lalu.

Hinata terlihat sangat lemah. Wajahnya pun masih pucat. Ada lebam di tulang pipi kirinya. Sesuatu yang tidak Sasuke sadari malam itu. Mungkin karena terlalu gelap atau dirinya terlalu emosi hingga tidak dapat melihat bahwa Hinata -saat di malam kejadian- sedang terluka.

Kaki Hinata juga memang terkilir, dan sekarang membengkak karena itulah Hinata pincang saat berjalan. Entah apa yang menyebabkan kakinya jadi seperti itu tapi untungnya tulangnya tidak patah.

Perkataan Itachi yang menjelaskan mengenai kondisi Hinata juga selalu terngiang-ngiang di telinga Sasuke.

"Menurut perawat yang memeriksanya, terlalu banyak luka di tubuh Hinata. Bahkan ada bekas cambukan yang mungkin tidak akan pernah bisa hilang. Juga... sebuah luka bakar di bahu kirinya."

Sasuke tercekat. Ia betusaha menelan saliva namun tidak bisa. Sesak di dada membuatnya kesulitan melakukan hal kecil itu.

"Luka-luka di tubuhnya pun sebagian merupakan bekas luka yang telah lama. Semua luka itu juga berada di area yang tertutupi oleh pakaiannya jadi orang-orang mungkin tidak akan menyadarinya. Tapi yang jelas Hinata... dia telah lama menerima penyiksaan itu."

Akhirnya Sasuke mendongak dan menarik napas yang sangat panjang. Dadanya terlalu sesak hingga menyebabkan matanya memanas dan penglihatannya memburam.

Dia tidak ingin menangis tapi rasa bersalah membuat mata Sasuke berair.

Dia ingat beberapa kali saat menemani Hinata jajan, gadis itu terlihat sering menunduk dan menggigit bibirnya, dia juga berkeringat, tampak seperti orang kesakitan. Namun jika Sasuke bertanya Hinata hanya akan tersenyum dan mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.

Juga ada suatu waktu dimana Sasuke mendorong tubuh Hinata dan gadis itu benar-benar meringis menahan sakit. Sasuke kira itu hanya akal-akalannya saja untuk mendapat perhatian tapi sekarang dia tahu bahwa mungkin saja saat itu ada luka di tubuh Hinata yang belum kering yang tersentuh olehnya.

Beberapa kali Hinata tidak masuk sekolah dan tak ada yang memperdulikan. Bahkan termasuk dirinya. Bagi semua orang Hinata adalah gadis yang haus perhatian dan menyebalkan. Tipe-tipe pick me girl, mungkin seperti itulah orang jaman sekarang menyebutnya.

Padahal faktanya Hinata memang membutuhkan perhatian. Namun Hinata tidak pernah mengatakan apapun pada Sasuke selama ini. Gadis itu selalu tampak ceria dan setiap saat memasang senyum cerahnya jika di depan Sasuke. Padahal bisa saja senyum itu ia jadikan sebagai topeng untuk menutupi semua lukanya.

Hyuuga Hiashi -ayah Hinata- yang diduga sebagai tersangka utama penganiayaan juga telah dilaporkan oleh Itachi ke polisi tapi lelaki itu menyangkal dengan keras bahkan justru berbalik memohon pada aparat untuk menghukum orang yang telah menyakiti putri semata wayangnya.

Kurangnya bukti menjadi salah satu alasan kenapa hingga saat ini Hiashi tidak juga ditindak. Ditambah lagi para tetangga pun katanya tidak pernah mendengar suara yang aneh di apartment mereka kecuali hanya suara adu mulut dari Hinata dan Hiashi. Itu pun sesekali saja.

The Light Has Left Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang