Bab 3

510 66 16
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto

Cerita ini milik Aizashinra

DLDR!!

Pairing :

SASUHINA

Warning: Typo, OOC, Cerita Pasaran, Alay, dll.

Happy reading 😊







Untuk kedua kalinya, Uchiha Sasuke menunggu dalam kecemasan. Pemuda itu duduk di kursi rumah sakit dekat ruang Unit Gawat Darurat dengan tubuh yang gemetar. Sesekali ia akan mengusap air mata yang mengalir dengan punggung tangannya.

Dia bahkan mengabaikan orang-orang yang memperhatikannya. Mungkin di pikiran mereka Sasuke merupakan lelaki cengeng yang tidak malu menangis di depan umum. Atau mungkin juga orang-orang tersebut meliriknya karena pakaiannya yang masih berlumur darah.

Entahlah, Sasuke benar-benar tidak memperdulikan itu. Sejak tadi ia juga hanya menunduk dan belum mengangkat kepalanya.

Penyesalan kembali menerjang disertai rasa takut karena memikirkan Hinata yang kini sedang diobati. Pandangannya kosong namun selalu mengeluarkan air mata. Dalam hati ia berdo'a bahwa Hinata akan baik-baik saja.

"Sasuke."

Pemuda itu menoleh dan sontak berdiri saat seseorang memanggilnya. Ternyata Itachi yang datang. Kakaknya itu yang kebetulan menangani Hinata lagi hari ini.

"N-nii-san bagaimana keadaan Hinata? Dia baik-baik saja kan?" Suara Sasuke lemah juga masih bergetar.

Itachi terdiam sejenak karena tidak menyangka dapat melihat adiknya yang menangis.

Oh kira-kira sudah berapa lama ia tidak melihat air mata adiknya itu?

Mungkin terlalu lama hingga Itachi tidak dapat mengingatnya.

"H-hinata, dia..." Kalimatnya terjeda.

Itachi sedikit ragu untuk menyampaikan yang sebenarnya pada Sasuke. Karena sejujurnya kondisi Hinata tidak dapat dikatakan baik. Luka yang dialaminya cukup parah, terutama di bagian kepala dan perut.

Sepertinya gadis itu disiksa dengan cukup brutal. Ditambah lagi, dari pengamatannya, Hinata nampaknya telah dipukuli sejak pagi, jadi dapat dikatakan bahwa ia menahan sakit seharian ini. Tanpa makanan maupun minuman.

"Nii-san?"

Panggilan itu menyadarkan Itachi.

"Bagimana keadaannya?" Tanya Sasuke yang kini mencengkram bahu kakaknya.

"D-dia... dia akan baik-baik saja."

Ya, hanya ini yang dapat Itachi katakan untuk membuat adiknya tenang.

"Lukanya memang cukup parah tapi... Hinata akan baik-baik saja Sasuke, aku janji." Lanjut Itachi. "Dia juga akan segera dipindahkan untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif, jadi kau tidak perlu khawatir ya."

Lemas tubuh Sasuke terduduk kembali di kursi. Ada kelegaan yang ia rasakan meski rasa takut masih menguasai.

"Ini salahku nii-san." Ucapnya parau. "J-jika saja aku datang lebih cepat..." Sasuke menunduk ketika kembali menangis. "Seharusnya aku tidak menghabiskan waktu hanya untuk memilih kue. Seharusnya aku... aku..."

"Sasuke." Itachi duduk di sebelah adiknya itu dan mengusap punggungnya. "Jangan menyalahkan dirimu karena jelas ini bukan salahmu."

Dirangkulanya erat pundak sang adik. "Kita berdo'a saja kepada tuhan demi kesembuhan Hinata ya."

The Light Has Left Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang