Hama

632 36 6
                                    

"P pak Ohm!?"

"Ada apa ini!?"

"Pak orang itu sengaja membuat diri nya terjatuh dan ia menuduh saya!" Tuduh wanita itu.

'Alasan yang tidak masuk akal!' Batin Nanon, ia menatap wanita itu dengan sinis.

Terjadi keributan disana alhasil semua orang hanya menonton saja disana tanpa niat melerai.
Nanon yang sungguh sudah tidak tahan pun beranjak dari tempat yang membuat dirinya panas dengan satu hama yang berisik!

Brukk

Ia dengan kencang menutup kaca pintu mobil dengan hawa yang meletup letup amarah nya sudah membuncah memang bawaan hamil (maybe).

Mengapa Nanon tidak membalas? Jawaban nya nanon tidak suka hal keributan yang jelas jelas sangat tidak masuk akal pikirnya.

Ohm memasuki mobil nya terdapat istri gembul nya ini dengan mode sangar tercipta hawa yang kian panas dalam dirinya dengan hati hati ohm berbicara

"Non.."

"Jalan."

"Kamu kenap-"

"JELAS JELAS DIA YANG NABRAK AKU! MENGAPA WANITA TAK TAU DIRI ITU MENUDUH KU!? LALU KENAPA DIA KENAL KAMU HAH!?? SUDAH. AKU KESAL CEPAT JALANKAN MOBILNYA AKU MALAS RIBUT." Pecah sudah apa yang nanon ungkap kan dengan amarah yang menjadi jadi.

'Huhh sabar Ohm nanti saja menjelaskan nya istri mu lagi hamil mungkin bawaan hormon sebagai suami mari kita turuti saja' pikir ohm dalam benak nya.

Diperjalanan mereka sama sama hening lagi sampai akhirnya mobil pun sampai kepekarangan mansion.

Nanon dengan cepat membuka pintu tersebut lalu berjalan cepat ke arah kamarnya meninggalkan ohm sendiri yang masih berada di parkiran mobil.

"Bi tolong tata belanjaan nya di dapur"

"Oh baik tuan" Seraya pelayan itu mengangguk

Ohm menyusul nanon kedalam kamar agar membujuk istri nya ini untuk mengerti dan membicarakan nya baik baik.

Dilihatnya nanon di tempat ranjang nya sedang memegang perut sambil sedikit merintih

"Sayang kamu kenapa??" Tanya Ohm panik segera menghampiri nanon di ranjang tempat tidur.

"Aww shh sakit" Nanon trus mengusap perutnya yang terasa keram

"Aku panggil dokter yaa." Ohm baru ingin beranjak tetapi tangan nya keburu di tarik oleh Nanon.

"Gak usah, shh usap ohm" Titah nya

Ohm yang mengerti dengan lembut mengusap tangan nya ke perut nanon

"Baby kenapa kamu nakal hm? kasian momy kamu" Ucap ohm menasehati janin yang ada didalam nya walaupun tidak dapat di dengar tetapi dapat merespon akhirnya bisa membuat perut nanon tidak keram.

"Mommy?"

"Yah momy, atau kamu mau dipanggil buna?"

Mendengar ucapan tersebut telinga nanon langsung merah menjalar apa yang dikatakan ohm!? Membuat dirinya malu saja dengan panggilan seperti itu.

"Diam ya! Aku masih marah sama kamu."

"Sayang... Gembul ku yang manis... Kamu sangat tidak cocok membuat ekspresi marah dirimu membuat ku tidak tahan dengan muka kamu yang imut, nanti yang ada setiap hari aku bisa diabetes.. Karna kamu terlalu manis."

"Biarin" Jawab nanon dengan membuang mukanya agar terlihat cuek

"Kok kamu gitu si, ntar kalo aku mati,anak kita-"

Takdir? ON (Mpreg)⚠❗ [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang