chapter 2

75 12 2
                                    

             ♫♪.ılılıll|̲̅̅●̲̅̅|̲̅̅=̲̅̅|̲̅̅●̲̅̅|llılılı.♫♪

 

2 hari telah berlalu, kini di tempat aula yang berada di sekitar hutan dan pantai yang telah di sewa oleh kepala sekolah untuk memberikan penghargaan untuk siswa siswi yang mengikuti classmate dan untuk menghilang suasana sedih akan kepergian guru sejarah mereka.

Semua murid-murid sudah di perintahkan untuk duduk di kursi yang telah di siapkan. Kini (name) dkk sedang duduk di paling depan. 

"Pliss, kita kenapa mesti duduk di depan sih! " gerutu alex.

"Banyak bacot dah, kalo gak mau di depan, dibelakang aja sana !".balas ketus (name) yang berada di samping Gin dan Sumi.

" Tinggal duduk aja pun banyak omong kayak ibuk ibuk tau gak" Seung berujar malas.

Kepala sekolah dan para guru menaiki panggung dan bersiap untuk memberikan penghargaan.

"Wah aku jadi gak sabar!"(name) semangat.

◦◦,'°.✽✦✽.◦.✽✦✽.°',◦◦

 

" (Name) yang sabar ya" gugup Seung.

" (Name) kau gapapa?? " ujar Gin.

"Aku.... Gagal" dengan tatapan tak percaya (name) pun terdiam.

"(Name).... Ga-gak papa yang sabar ya, pasti tahun depan bakal dapet kok".
Ujar Sumi kepanikan saat melihat aura (name) yang menggelap karena dia tidak menerima penghargaan apapun maupun desain pakaian dan melukis.

"Kenapa harus Aerum  yang menang" ujarnya setelah itu berlari meninggalkan tempat.

"Ehh!!, mau kemana?! " Ujar Seung kaget saat melihat teman nya yang gagal menang pergi dengan raut emosi saat melihat orang yang di atas panggung yaitu Aerum menatap (name) dengan menyeringai merendahkan. "Kita biarkan saja dia sendiri mungkin dia butuh waktu". Tanggap Gin yang di angguki oleh yang lain.

,

🪻🪻

Disisi lain , di sebuah bangku di samping tepat tersajinya banyak cemilan untuk semua murid dan orang tua mereka yang datang. Terdapat (name) yang sedang terduduk sambil menundukkan kepalanya dengan tatapan kebencian, namun tatapan itu menghilang saat seorang laki-laki dewasa menghampiri nya.

" (Name)! Di sini rupanya huft, gak papa mungkin lain kali kau bisa menang" ujar pria itu yang ternyata kakaknya.

"Ya kapan? Ini sudah ke 3 kalinya loh" ujarnya mendengus kesal.

"Yang sabar ya, kakak yakin kau bisa tahun depan" (name) mulai tersenyum kecil saat menerima elusan kepala dari kakak satu satunya.

"Hei lihat makanan nya enak enak, mau coba duluan sebelum yg lainnya? ", tanya sang kakak sambil menyodorkan sebuah puding yang di Terima oleh nya. " makasih", semua orang tua dan murid mulai menghampiri meja yang penuh dengan sajian enak, namun saat (name) memakan puding nya ada seorang yang menghampiri dirinya.

"Halo (name), aku suka pakaian mu.... Oh iya bisa kita berbicara sebentar" ujar siswi tersebut dengan senyuman ramah.

"Ck baiklah, kak aku permisi sebentar", ujarnya berpamitan dengan kakaknya yang sibuk makan,  " ya bersenang-senanglah kalian ".
Mereka berdua pun pergi kesuatu tempat yang amat sepi di pinggir hutan.

▄︻デ══━一

"Apa mau mu Aerum?" (name) menatap datar orang yang ada di hadapan nya, sekarang mereka berada di pinggir hutan dengan dataran tinggi yang di bawah terdapat sebuah sungai yang amat cantik namun cukup berbahaya.

The Real Lesson x reader and OC ||another case Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang