Dingin

71 9 3
                                    

Dengan berlapis-lapis jaket, Gea melawan arah angin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan berlapis-lapis jaket, Gea melawan arah angin. Rambutnya tersibak mengikuti alur angin.

"Gea tunggu!!"

Di belakang, Luna berlari sempoyongan. Tubuhnya menggigil meski sudah dilapisi jaket tebal. Gea menunggu temannya itu.

"Aku tidak suka dingin! Kau suka dingin?"

"Kalau dibandingkan dengan musim panas, aku lebih memilih musim berangin"

"Benar.. tidak ada orang yang betul-betul menyukai musim dingin. Kecuali si pangeran es"

Luna menyilang kedua tangannya. Mereka berjalan beriringan. Memilih berangkat lebih pagi daripada macet kesiangan. Begitu mindsetnya.

"Pangeran es? Yang ice skating itu?" tanya Gea.

"Iya. Kau mau dekat dengan Jay? Biar ku bantu!" girangnya.

Tidak digubris.

Luna menggandeng tangan Gea, "Ayo cerita, kau mau kenalan dengannya?"

"... gak"

"Kenapa?"

Kejadian yang sama, Gea menghentikan bus saat Luna tidak puas dengan jawabannya.

✧⁠

✧⁠

✧⁠

Pada saat yang bersamaan, ada siswa yang baru saja bersiap-siap.

"Siapa sih makhluk ganteng ini?" tanyanya pada bayangan di cermin.

"Norak lu Hoon" komen Jay yang sedang merapikan dasinya.

"Wajar, dia kan jarang make baju sekolah" tambah Riki.

Sunghoon merapikan rambutnya, berpose di depan kaca. Kagum akan ciptaan Tuhan yang tak lain adalah dirinya sendiri.

Jangan tanya kenapa mereka lama bersiap, bagi mereka waktu adalah matematika dan semua harus bersesuaian. Seperti siswa yang lain, mereka bertiga menumpangi bus.

Tidak jarang Sunghoon mendapat kedipan dari wanita yang lebih tua di bus. Sunghoon membuang wajah menatap jalanan dari kaca bus.

Sunghoon kembali menatap bus. Tepat di arah jarum jam 9, seorang wanita tersenyum ke arahnya. Sunghoon merunduk malu. Anggap saja dia tidak melihatnya.

Jay yang mengamati itu menautkan alis "..norak banget ya"

Riki paham kutukan orang good looking. Dia hanya bisa mendoakan ketenangan di hidup teman sekostnya itu.

"Eh.."

Sunghoon dan Riki menatap Jay.

"Kayak ada yang kelupaan" ucap Jay.

"..."

Sementara itu di kost mereka, di kamar mandi.

"Ki! Woy Ki! Ambilin handuk gue dong!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr. P.S. | Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang