Diprank Kakak

1.5K 10 0
                                    


Saat Dimas terbangun, dia menghela nafas puas mengingat tidurnya semalam. Dia tidur sangat nyenyak sehingga dia benar-benar melupakan prank yang terjadi sehari sebelumnya dengan kakak perempuannya. Saat Dimas hendak turun dari tempat tidur, ia segera menyadari kalau tubuhnya entah bagaimana berbeda, ia bisa merasakan bagaimana tubuh itu semakin besar, dan juga semakin berat, ia berteriak sambil menunduk dan melihat seperti apa tubuhnya sekarang.

Beberapa detik setelah Dimas berteriak, pintu kamarnya dibuka oleh kakaknya, Intan yang masih sedikit mengantuk.

"Dimas, ayolah, ini masih jam 8 pagi. Kenapa kamu berteriak seperti itu sih?"

Saat Intan membuka matanya, dia sama terkejutnya dengan adiknya saat melihatnya dalam tubuh itu

"Dimas, apakah itu kamu?" Dimas mengangguk sedih sambil menatap mata Intan, namun kesedihan di wajah barunya dengan cepat berubah menjadi kemarahan, saat dia mendekati kakaknya dengan penuh intimidasi, semakin dekat dengannya, dia mulai merasa cukup dominan karena dia sekarang lebih tinggi darinya, membuat dia merasa kuat.

"Apa yang kamu lakukan padaku, Intan? Kenapa aku terlihat seperti milf?! Apa isi bra itu?"

Intan, hampir menangis, mendongak ke arah adik laki-lakinya yang berubah jadi perempuan, dan berteriak.

"Aku juga tidak tahu! Aku membeli bra itu disebuah toko aneh di mal, dan kupikir akan menyenangkan membuatmu memakainya, aku tidak menyangka ini akan terjadi..." Kata Intan sambil hampir menangis

"Wah, kabar buruk untukmu , kak! Aku berubah menjadi ini dan bra yang kamu paksa pakai kepadaku kemarin hilang! Kamu beruntung ibu dan ayah tidak ada di sini karena kamu akan mendapat masalah besar!

After a little more discussion, Dimas and Intan decided to start behaving a little more mature, and decided to go to the shady store where Intan bought the cursed bra that transformed Dimas, not before finding something for him to wear and creating a new temporary alias for him, now going as Liv, Dimas stood on the house entrance fully dressed and ready to go.

Setelah berdiskusi sedikit, Dimas dan Intan memutuskan untuk mulai bersikap sedikit lebih dewasa, dan memutuskan untuk pergi ke toko aneh tempat Intan membeli bra terkutuk yang mengubah Dimas. Namun sebelum berangkat, mereka mencari pakaian yang cocok untuk Dimas dan membuat nama samaran sementara untuknya. Kini dengan nama Diana, Dimas berdiri didepan pintu rumah, berpakaian dan bersiap pergi.

"Jujur ya, dek, baju yang kamu pakai ini tidak terlalu jelek, tidak terlalu girly, tapi masih pas, dan aku suka itu" Intan menatap Diana sambil nyengir.

"Intan, sayang, bisakah kamu menghentikannya? Aku bisa stres mendengarnya."

Baik Intan maupun Diana merasa aneh melihat reaksi keibuan Diana, mereka pun masuk ke dalam mobil menuju ke toko. Selama di dalam mobil, Diana mulai memikirkan bagaimana pengalamannya sebagai wanita dewasa, meski baru beberapa jam, dia mulai menikmatinya, terutama saat dia mandi dan berdandan, dia sebenarnya mulai percaya bahwa mungkin menjadi Diana tidak terlalu buruk, tapi orang tuanya akan segera kembali dari Semarang, jadi dia benar-benar membutuhkan cara untuk kembali normal.

Mereka berdua akhirnya sampai di mal, dan saat mereka masuk, Intan mengajak Diana ke toko tersebut, dan ketika mereka sampai, Diana sadar kenapa kakaknya menyebutnya toko aneh, toko itu praktis tersembunyi di bagian mal yang paling jarang dikunjungi, dan pintu masuknya membuatnya tampak seperti toko barang-barang antik, karena dindingnya dicat hitam dan barang-barangnya mulai dari topeng dan kostum, hingga hewan peliharaan aneh dan kotak kayu yang isinya tidak dapat dilihat, tetapi saat mereka mengunjunginya. Tapi anehnya penjual toko tersebut adalah seorang pria muda dan ceria, yang terlihat seperti berusia 25 tahun, sangat kontras dengan suasana toko itu.


"Halo Mbak Intan, senang sekali bisa bertemu denganmu lagi! Oh dan kulihat kamu juga membawa adikmu Dimas, aku lihat prank-mu berhasil dengan sempurna!"

Diana mengangkat alisnya dan menatap Intan yang tersenyum canggung dan menatap kembali ke penjual.

"Kami sedang mencari cara untuk mengubahnya kembali normal" Kata Intan.

Diana mulai curiga, sepertinya kakaknya sudah sering datang terus-menerus ke toko ini karena dia berperilaku cukup biasa saja di sana, tapi, dia tidak terlalu peduli, jika pria ini bisa memberinya jalan kembali, dia akan dengan senang hati menerimanya tanpa ragu.

Penjual memberi tahu mereka bahwa barang yang mengubah Dimas menjadi Diana adalah pakaian dalam wanita terkutuk, dan satu-satunya cara untuk melawan kutukan ini adalah dengan mengenakan pakaian dalam pria terkutuk, kebalikan dari bra terkutuk. Sang penjual dengan cepat mengeluarkan dari konter sepasang celana boxer yang ukurannya pas dengan paha Diana agar dia bisa memakainya dan kembali menjadi Dimas, penjual itu juga memberitahu Diana bahwa setelah kembali normal, bra terkutuk itu akan muncul kembali dan melepas kaitannya secara otomatis sehingga dia selalu bisa memakainya lagi dan kembali menjadi Diana jika dia menginginkannya.

"Jangan khawatir tentang bra itu, itu milikmu, lagipula kakakmu membelikannya untukmu jadi kamu bisa bebas untuk kembali menjadi Diana kapan pun kamu ingin!"

Sang Penjual kemudian melihat kembali ke Intan.

"Yang itu harganya 500 ribu ya". Intan menghela nafas karena pakaian dalam itu yang terlalu mahal, tapi terakhir kali dia nego harga dengan penjual dia berakhir menjadi katak selama sehari, jadi dia memberikan saja uangnya kepada penjual itu.

"Senang sekali berbisnis dengan Anda! Kapan-kapan balik lagi ya!".

Meraka pun kembali ke rumah, Diana pergi ke kamar tidurnya dan segera menanggalkan pakaiannya, dan mencoba mengabaikan payudaranya yang besar, dia mengenakan celana boxer, lalu dia tersenyum ketika dia kembali menjadi Dimas. Dia berteriak kegirangan saat dia juga melihat bra terkutuk itu jatuh kebawah tepat seperti yang dikatakan penjual akan terjadi, dia menyimpan bra terkuruk itu didalam kotak dan memasukkannya ke dalam lemarinya, dia juga memperhatikan bahwa celana boxer itu juga menghilang seperti bra-nya tadi pagi.

"Aku akan menyimpannya untuk waktu-waktu khusus nanti". Dia berkata sambil keluar dari kamarnya dan tersenyum kepada kakaknya dengan kegembiraan. Setelah itu, orang tua mereka akan kembali dari Semarang dan mereka menikmati makan malam serta bermain permainan keluarga.

Ketika mereka selesai bermain permainan sekitar jam 10 malam, orang tua mereka meminta mereka untuk kembali ke kamar masing-masing dan tidur. Saat Dimas masuk ke dalam, dia mengunci kamarnya, membuka lemari dan kotak didalamnya, lalu mengeluarkan bra terkutuk itu dan memakainya, dia tersenyum saat dia menjadi Diana lagi, dan berkata dengan suara femininnya.

"Sekarang waktunya untuk mengenal tubuh ini lebih jauh."


Baca cerita lainnya di https://karyakarsa.com/auliashara

Cerita Pendek: MTF, Gender Bender, Crossdressing, FeminizationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang