[ 4 ] Petualangan

61 10 1
                                    

Saat mendengar penjelasan dari Seonghwa tentang insiden kemarin. Bumjoong nampak berfikir sejenak sebelum angkat suara.

"Jadi benar wanita itu membawa kalian ke ruang dimensi? Tapi setahuku hanya Mingi dan kaum Black pirate saja yang dapat membuka pintu dimensi" Ucap Bumjoong, Mereka berdua terlihat sangat serius dengan masalah ini.

"Ya, dan aku yakin pasti kedatangan wanita itu kemari ada kaitannya dengan jam pasir yang berada di Dreamcatcher World" Jelas Seonghwa, Bumjoong mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia setuju dengan apa yang di katakan oleh Seonghwa.

"Jadi? Apakah kalian berlima siap untuk berpetualang lagi?" Bumjoong menatap Seonghwa dengan serius. Seonghwa berfikir dengan keras. Sepertinya dia butuh persetujuan dari teman-temannya terlebih dahulu.

"Aku butuh persetujuan yang lain terlebih dahulu" Bumjoong mengangguk paham dan memerintahkan Seonghwa untuk pergi menghampiri teman-temannya dan meminta pendapat serta persetujuan.

🏴‍☠️

Seonghwa sampai di sebuah toko di mana tempat mereka biasanya makan dan berkumpul untuk beristirahat dari pekerjaan. Seonghwa masuk kedalam toko tersebut dan benar ada teman-temannya di sana, bahkan Junyoung juga ada di sana. Sepertinya mereka sudah mulai akrab satu sama lain.

"Hey" Seonghwa datang dan duduk di samping Jongho. Melihat kehadiran Seonghwa membuat yang lainnya berfikir, bagaimana bisa di jam kerja Seonghwa datang kemari.

"Ada apa, Hyung?" Tanya Jongho, setelahnya dia meminum minuman yang sudah dia pesan. Mendengar itu Seonghwa sedikit gugup karena dirinya sedikit ragu untuk mengatakan hal ini.

"Emm.. eh.. itu apakah kalian ingin berpetualang lagi untuk menyelamatkan dunia?" Dengan penuh keberanian Seonghwa mengatakan hal itu. Semua mata tertuju padanya dan membuat Seonghwa menelan ludahnya.

"YEY!!" Semua kecuali Junyoung bersorak ria. Tidak seperti apa yang di pikiran oleh Seonghwa. Ternyata yang dia kira teman-temannya akan menolak ajakannya adalah salah.

"Akhirnya kita akan berpetualang lagi, kapan kita berangkat?" San langsung berdiri dan bersorak ria. Hari yang ia Tunggu-tunggu akhirnya datang juga.

"Yahhh, Wooyoung Hyung dan Yeosang Hyung pasti tidak ikut ya? Tapi tidak apa-apa mereka kan sibuk" Ucap Jongho, sedikit perubahan tidak masalah.

"Yeosang dan Wooyoung memang tidak mungkin ikut, kalian tau sendiri kan jika hubungan kita dengan mereka itu tidak seperti dulu" Yunho angkat suara. Memang benar apa yang di katakan oleh Yunho. Lima tahun lalu terakhir mereka semua berkumpul dan selanjutnya tidak pernah berkumpul lagi.

"Iya, mereka sekarang pasti sombong. Jadi lupakan saja, kita akan pergi berenam saja tidak masalah" Semua tatapan tertuju pada Mingi.

"Enam? Apa yang kau maksud?" Seonghwa bertanya dengan Bingung.

"CK... Junyoung? Dia harus ikut sebagai pengganti tiga teman kita" Mingi menatap Junyoung yang sedang terdiam melihat mereka sedang berbincang.

"Hmm... Benar juga ya? Tapi kita harus minta izin terlebih dahulu" Seonghwa mengangguk mendengar perkataan Yunho.

"Yasudah, aku akan bicarakan pada Bumjoong Hyung" Seonghwa tersenyum dan berdiri untuk pergi kepada Bumjoong.

🏴‍☠️

Keesokan harinya mereka berkumpul di dermaga untuk pergi ke negeri Dreamcatcher World. Mereka ingin memastikan apa yang sebenarnya terjadi, apakah benar jika jam pasir yang mengendalikan dunia telah melemah, baru Lima tahun dan jam itu sudah melemah itu sangatlah mustahil.

"Ayo berangkat!!" Jongho bersorak gembira setelah itu langsung pergi ke dalam kapal di susul teman-temannya yang lain berserta Junyoung yang akan menemani mereka kali ini.

"Seonghwa, jagalah mereka semua untukku dan Hongjoong" Ucapan Bumjoong dapat langsung di pahami oleh Seonghwa, dengan sigap Seonghwa mengangguk.

"Aku akan selalu menjaga mereka" Seonghwa tersenyum. Bumjoong juga membalas senyuman itu.

"Ayo berangkat, Hyung" Mingi sudah tidak sabar lagi untuk pergi ke Negri di mana jam pasir itu berada. Perasaan semangatnya begitu menggebu-gebu.

"Baiklah, sampai jumpa Hyung!!" Ucap Seonghwa sebelum masuk ke kapal.

"SAMPAI JUMPA!!" San berteriak dengan senangnya karena pada akhirnya dia dapat melakukan hal yang sangat dia inginkan.

"Jadi apa yang harus kita lakukan, Hyung?" Yunho menatap Seomhh, sedangkan yang di tatap nampak berfikir sejenak.

"Hmm... Kalian istirahatlah, aku akan memanggil kalian jika sudah sampai" Mereka mengangguk paham dan masuk ke dek kapal untuk beristirahat.

Sudah setengah perjalanan. Perjalanan kali ini begitu menenangkan membuat pikiran Seonghwa menjadi tidak tenang. Ntah mengapa dirinya sangat suka berfikir negatif di situasi yang menenangkan seperti ini.

Grudkk.... DUAR!!

Tiba-tiba saja petir menyambar, apa yang dia pikirkan benar. Tiba-tiba terjadi sebuah badai yang mendadak. Badai yang tidak biasa, ini seperti badai yang aneh karena asap berwarna hijau serta petir yang berwarna ungu.

"Ada apa, Hyung?" Yunho berlari keluar dan di susul seluruh Members. Mereka menyaksikan sebuah badai yang sangat dahsyat dan tidak main-main.

"Pertahankan kapal ini!" Seonghwa berteriak dan semua pergi untuk menjaga keseimbangan kapal yang mulai terombang-ambing dan hampir tenggelam. Seperti ada benda yang berat yang mengganjal di kapal dan membuat kapal semakin berat.

"Buang apa saja yang berat Kecuali makanan" Yunho berbicara pada Jongho yang berada di sampingnya. Tak lama hujan deras membuat pengelihatan mereka menjadi buram. San dan Mingi begitu kewalahan karena itu. Mereka harus membuang semua isi di dalam kapal kecuali senjata dan juga Makanan.

"Kapal ini tetap ingin tenggelam, kami sudah membuang semua yang ada tapi tetep tidak ada perubahan" Jelas Junyoung yang membuat Seonghwa menjadi lebih kebingungan dari sebelumnya.

"CK.... Kalian masuklah, aku akan menerbangkan kapal ini" Seonghwa lompat dari kapal. Tak lama seekor naga besar keluar dari dalam air dan mengangkat kapal yang sedang mereka tunggangi.

"Cepat masuk!" Yunho menarik tangan Jongho, Dan yang lainnya menyusul langkah Yunho dan masuk kedalam dek kapal.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Jongho begitu panik dengan situasi yang sedang terjadi sekarang.

"Aku tidak tau, tapi tetaplah di dalam" Ucapan San mendapat anggukan dari Jongho. Mereka tidak pernah menyangka bahwa cuaca seterang ini dapat berubah menjadi badai yang kuat.

Perlahan demi perlahan badai besar mulai mereda. Sudah terdengar jelas dari suara Guntur yang awalnya sangat besar kini sudah tidak ada. Yunho memberanikan diri untuk keluar dan mengecek situasi, mau bagaimanapun dia adalah orang tertua kedua di kapal ini. Dia harus melindungi teman-temannya meskipun nyawanya dapat menjadi resiko.

"Teman-teman, keluarlah badai sudah berhenti" Mendengar itu semua yang ada di sana langsung keluar untuk melihat apakah benar badainya sudah berhenti.

Benar apa kata Yunho. Badai memang sudah berhenti, kini mereka berada di atas awan yang berkabut. Saat mereka keluar dari kabut tersebut, sesuatu yang tak di duga dapat mereka lihat dengan jelas.

"Indah sekali" Mingi terkagum-kagum bukan main saat mereka terbang di atas sebuah pulau yang sangat indah. Pepohonan yang hijau di sertai air terjun yang tinggi membuat kesan pulau tersebut semakin indah.

"Tapi di mana kita?" Benar apa yang di katakan Junyoung. Mereka memanglah melihat pulau indah, tapi mereka tidak tau kemana mereka pergi.

"Aku yakin badai itu yang membawa kita kemari" Semua tatapan tertuju pada Yunho. Tidak salah dengan apa yang di katakan olehnya.

"Lalu sekarang apa?" Jongho melihat Yunho dengan cemas.
.
.
.

TBC.

Dobel up ah daripada gabut 🥲😁

Wonderland ATEEZ [ II ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang