Part 10

2 0 0
                                    

Ashley dan Caleste menghampiri Liam, mereka bertiga berjalan menuju gedung yang sudah ditetapkan untuk mereka. Saat memasuki gedung itu terlihat seluruh anggota regu garuda sedang bersih-bersih mereka semua telanjang dada, terlihat jelas badan atletis dari seluruh anggota regu garuda. Caleste dan Ashley terkaget dan berusaha memalingkan pandangan mereka ketempat lain "boys ada wanita disini kenakan pakaian kalian" semua anggota terkaget "maaf kapt kami akan segera menggunakan pakaian kami kembali" ucap seluruh anggota, mereka segera mengenakan kembali kaos tentara mereka "apa para wanita akan tidur disini bersama kita kapt?" ucap Joseph karena disana tempatkan 6 matras bersamaan disatu ruangan "tidak itu tidak akan terjadi Jo" Liam tidak ingin Ashley dan Caleste tidur bersama mereka disatu ruangan yang sama, dia melihat terdapat satu ruangan dia berjalan kesana dan melihat ternyata ruangan itu sepertinya ruangan bekas kantor perwira karena terdapat banyak meja dan lemari berisi dokumen-dokumen. Liam memanggil Ashley dan Caleste "apa kalian ingin tidur disini? Aku akan memerintahkan yang lain untuk memindahkan matras kalian kesini" Caleste menatap Liam "aku takut bila harus tidur berdua saja dengan Ashley, bagaimana bila kamu ikut tidur bersama kita disini Li?" Ashley tersenyum dan menyetujui ide Caleste. Sementara Liam menatap Ashley "tidak aku tidak bisa tidur bersama kalian disini, bila kalian takut aku akan memindahkan matras ku didepan pintu ini sehingga kita sangat berdekatan dan tidak ada yang perlu kalian takutkan" "tidak apa-apa sayang kamu boleh tidur didalam bersama kami" "tidak Ash apabila yang lain mengetahuinya itu tidaklah baik, pilihan kalian hanyalah aku tidur didepan pintu agar bisa menemani kalian atau aku tidur bersama yang lain dan kalian tidur berdua diruangan ini" Ashley mendorong Liam "kamu tidak peka sekali Li, yasudah kamu tidur didepan pintu saja agar bisa menemani kita" Liam memanggil Joseph, Amar dan Rendy agar memindahkan matras milik Ashley dan Caleste kedalam ruangan itu "kalian angkat matras milik para wanita dan pindahkan kedalam ruangan itu" "yahh kapt kenapa dipindahkan?" Joseph belum selesai berbicara dia sudah ditatap tajam oleh Liam "aku bercanda kapt" tambah Joseph dengan nada takut. Mereka bertiga memindahkan matras milik Ashley dan Caleste sementara Liam menarik dan memindahkan matrasnya sendiri kedekat pintu seperti yang dia janjikan tadi "kapt kamu tidur bersama mereka?" tanya Amar, Joseph langsung menengok ke arah Liam "tidak aku tidur didekat pintu, mereka takut apabila hanya tidur berduaan diruangan itu kalian jangan berpikiran aneh-aneh" Joseph dan Rendy tersenyum dan sesekali meledek "ekhem-ekhem" "Jo, Ren kalian ingin aku hukum?" "tidak kapt tenggorokan ku hanya gatal saja" balas Rendy "aamiin" "eh kapt jangan begitu" tambah Rendy semua tertawa. Setelah selesai memindahkan matras, Ashley dan Caleste bertanya "Liam dimana kami bisa mandi?" Liam menunjuk kesebuah ruangan "disana" "kamu ngga mandi Liam?" tanya Ashley "kalian mandi saja terlebih dahulu, shower disana sharing. Aku akan mendi setelah kalian selesai mandi" Ashley menatap Liam seperti mengkodekan sesuatu "apa Ash? Takut juga mandi disana?" "iya... aku takut" Liam menarik nafas dalam "kalian ini sangat penakut, baiklah ayo aku temani dari luar" Liam mengambil handuk dari kasurnya dan berjalan bersama Ashley dan Caleste ke arah kamarmandi itu "aku tunggu disini silahkan masuk dan bersihkan badan kalian" Caleste masuk kedalam terlebih dahulu meninggalkan Ashley "ayo mandi bersama-sama Liam" ucap Ashley, Liam tidak membalas ucapan Ashley dan tetap diam berdiri bersandar ditembok didekat kamar mandi itu. "masuk saja kapt kami mengerti" teriak Joseph, Liam melepas sendal yang dia gunakan dan ingin melemparkan sendalnya ke Joseph "aku lempar sendal kamu Jo" anggota regu tertawa "sudah Ash cepat masuk dan mandi bersama Caleste. Akan ada waktunya kita bisa berdua" Ashley tersenyum "okay sayang" dan masuk kedalam untuk membersihkan badannya meninggalkan Liam. Didalam Caleste menanyakan "Liam tidak ikut masuk?" "tidak Cal dia masih malu-malu hahaha" mereka berdua tertawa Liam yang berada diluar mendengar percakapan mekera menggelengkan kepalanya "dasar wanita" dalam hatinya dia berbicara, hampir 15 menit Liam berdiri didepan menunggu para wanita selesai mandi. Dirinya sudah mulai bosan dan bertanya "apa kalian masih lama? Aku tinggal ya aku sangat bosan disini" tidak terdengar jawaban dari dalam kamarmandi saat Ashley ingin menjawab pertanyaan Liam, Caleste menyuruh Ashley untuk tetap diam dan berjalan perlahan ke arah keluar kamar mandi, Liam menjadi khawatir apa terjadi sesuatu kepada mereka saat Liam ingin melihat kedalam mereka berpapasan "hayo kamu mau ngintip ya? Tadi diajak mandi bareng gamau sekarang mau ngintip" ucap Ashley sambil meledek Liam "enak aja ngapain aku mengintip nanti juga kamu kasih kepadaku hahaha.. siapa suruh kamu tidak menjawab pertanyaanku, membuat khawatir orang saja geser aku juga ingin mandi, sudah giliranku" Liam masuk kedalam mencopot kaosnya dan tiba-tiba Ashley ikut masuk kedalam lagi Ashley tersenyum "ternyata badan kamu lebih bagus daripada yang lain" Liam membalikkan badannya karena malu "Ash keluar... kembali ke ruanganmu" Ashley pergi sambil tertawa senang melihat badan Liam saat masuk kedalam kamarnya Caleste melihat Ashley tersenyum-senyum tidak berhenti "kenapa kamu tersenyum begitu Ash? Habis ngapain kamu sama Liam?" "hahaha ngga ngapa-ngapain kok tapi tadi aku habis melihat badannya Liam saja, badan Liam lebih atletis daripada badan anggota regu garuda lainnya" "loh bagaimana kamu bisa melihat badannya? Wahh kamu mengintipnya yaa?" "lebih parah Cal, aku langsung masuk kedalam hahaha" "astaga Ash kamu ini.. dia sudah membuka bajunya semua?" "tidak kok hanya baru membuka kaosnya saja" "hahaha dasar kamu Ash" "tidak apa-apa dong Liam kan pangeranku" "iyaa iyaa kamu benar Ash"

Disaster On MiamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang