Part 11

1 0 0
                                    

"aku ingin memberitahukan kepada kalian semua, kapten Gregor telah memberikan aku informasi hari ini kita akan dievakuasi oleh armada kedua USA, armada kedua diperkirakan akan tiba pukul 11:00 nanti" "akhirnyaa kita bisa pulang!!" teriak Joseph, seluruh anggota termasuk Ashley dan Caleste terlihat berbahagia mendengar informasi yang diberikan oleh Liam, dia tersenyum melihat seluruh anggota berbahagia "tetapi kapt kenapa diluar seperti sibuk sekali? Seperti sedang mempersiapkan peperangan" tanya Amar kepada Liam "disisi lain tadi pukul 05:00 ada beberapa penyitas yang datang ke camp ini dan memberikan kabar kepada kapten Gregor makhluk yang kita lihat saat menguburkan Jack sedang mengarah ketempat ini" semua tercengang mendapatkan kabar itu "tenang saja kita semua tidak akan mengikuti pertempuran melawan makhluk itu" "maksudmu tidak bertempur kapt?" "aku sudah memberitahu kapten Gregor aku tidak akan membahayakan nyawa kalian semua kita tidak akan bertempur lagi melawan makhluk itu" "aku akan mengikutimu sampai akhir kapt tetapi lari dari pertempuran bukanlah jalan kita kapt, kita adalah pasukan khusus kita tidak pernah lari dari pertempuran" ucap Joseph "ya itu benar, kita tidak pernah berlari dari pertempuran. Tetapi ini bukanlah pertempuran kita Jo kita sudah sangat dekat dengan rumah kamu mau membuang semua kesempatan ini dan ingin terus bertempur?" "benar kapt aku ingin terus bertempur, kapten Surya, Ridwan, Jack mereka gugur karena bertempur dengan gagah berani melawan makhluk itu aku tidak akan mundur dan meninggalkan teman-temanku bertempur sendirian kapt" "teman-temanmu? Siapa yang kamu maksud Jo? Teman-temanmu semuanya berada diruangan ini, Aku, Rendy, Amar, Ashley dan Caleste kamilah temanmu Jo" "kalian semua adalah temanku tetapi kapten Gregor dan pasukkannya juga temanku kapt, aku tidak melupakan perbuatan kapten Gregor kepada kita dia memang meninggalkan kita begitu saja. Tetapi kita tidak bisa melupakan perbuatan baiknya kepada kita kapt. Kita tidak akan bisa mencapai ruko itu apabila tidak dibantu oleh kapten Gregor, kita tidak akan bisa bertahan tanpa ransum dari kapten Gregor, kita tidak akan bisa melawan makhluk itu tanpa peredam senjata yang diberikan kapten Gregor. Aku mengerti perasaanmu kapt, aku mengerti kamu ingin kita semua pulang dengan selamat, tetapi kita semua mengambil pekerjaan ini sudah mengerti konsekuensi yang bisa terjadi kepada kita. Aku tidak memaksa kalian semua untuk sependapat denganku, aku tidak akan memaksa kalian untuk terus bertempur melawan makhluk-makhluk itu, tetapi aku meminta kepadamu kapten Liam. aku meminta izin darimu sebagai kaptenku dan juga sebagai teman dekatku izinkan aku untuk terus berperang dan melawan setidaknya sampai armada kedua sampai, aku akan membantu kapten Gregor melawan makhluk itu" Liam menarik nafas dalam dan memejamkan matanya sesaat tidak membalas Joseph, situasi didalam ruangan itu menjadi hening tidak ada seorangpun yang berani berbicara "baiklah aku akan melakukan voting Rendy, Amar. Apa kalian setuju dengan apa yang dikatakan Joseph? Apa kalian juga ingin bertempur seperti Joseph? Dan membuang kesempatan pulang dengan selamat?" Rendy dan Amar saling tatap, mereka berada diambang kebimbangan. Disatu sisi mereka setuju dengan Liam, langkah mereka untuk pulang sudah sangat dekat mereka ingin pulang dengan selamat tetapi disisi lain mereka juga ingin terus berperang "aku setuju dengan Joseph aku akan berperang hingga armada kedua USA datang setidaknya aku bisa memberikan tambahan waktu untuk kalian yang ingin pergi" Ucap Rendy "Amar, bagaimana denganmu?" "aku juga akan berperang kapt, apabila aku harus gugur setidaknya aku gugur berperang dengan kalian semua berada disisiku" "3 lawan 1" Liam menggelengkan kepalanya "baiklah kalau itu mau kalian. Kita akan bertempur bersama kapten Gregor" "hey kami tidak kamu anggap Liam?" ucap Ashley dan Caleste "tidak, kalian tidak bisa memiliki hak voting, kalian tidak akan pernah aku izinkan mengikuti perang, kalian akan aku antarkan kekapal yang sudah disiapkan oleh kapten Gregor, siapa diantara kalian berdua yang bisa mengendarai kapal?" "aku bisa mengendarai kapal Liam" ucap Caleste "tidak aku tidak mau pergi tanpamu Liam! aku akan ikut berperang denganmu" tambah Ashley, Liam mendekati Ashley dan memeluknya erat "maaf kali ini aku harus memaksamu untuk pergi dan tidak mengikuti aku Ash, aku menyayangimu Ash sangat menyayangimu. Apapun yang terjadi aku ingin kamu selamat Ash, tunggulah aku dikapal itu. Dan apabila aku tidak kembali bersamamu, lupakanlah diriku, lupakanlah kita pernah bertemu dan lanjutkan hidupmu Ash" Ashley menangis, mendorong Liam dan memukulinya pelan memaksa Liam untuk tidak ikut berperang dan pergi bersamanya kekapal itu "kenapa kamu berbicara seperti itu? Jangan pergi berperang, ikutlah denganku Liam, ikutlah denganku kekapal itu kita bisa pergi dari tempat ini, aku menyayangimu lebih dari kamu menyayangiku Liam. aku ingin terus bersamamu, aku mohon ikutlah bersamaku" Liam terdiam ini keputusan yang sangat berat baginya semua yang berada disana sangat tidak tega melihat Ashley yang menangis sangat kencang dan terus memohon kepada Liam "kamu tidak perlu ikut berperang bersama kami kapt kembalilah kekapal itu bersama Ashley dan Caleste" "benar kapt pergilah bersama Ashley" ucap beberapa anggota regu "diam kalian!" teriak Liam dia kembali memeluk Ashley "stop Ash, sudah cukup, kuatkan dirimu. Bila kamu memang menyayangiku, lakukanlah hal ini untukku Ash, aku akan berjuang disana untukmu. Aku harap kamu juga akan berjuang terus hidup untukku" Ashley yang masih terus menangis memejamkan matanya dan merasakan kehangatan pelukkan Liam mencoba menenangkan dirinya. Dia tidak sanggup berkata-kata, Liam melepaskan pelukannya dan membersihkan airmata Ashley, dia mencium kening Ashley "kamu harus terus bertahan hingga semua ini selesai Ash, aku tahu kamu wanita yang kuat" Ashley menganggukan kepalanya, dia melihat ke arah anggota regu garuda "ini semua karena kalian! Kenapa kalian memilih untuk terus berperang padahal kalian bisa kembali dengan aman apabila mengikuti kata-kata kapten kalian!" anggota regu garuda terdiam dan hanya menundukkan kepala mereka "hey bukan salah mereka, mereka benar. Aku yang salah, akulah yang melupakan jati diriku. Kami tidak pernah mundur dari peperangan Ash kami akan melindungi kalian walaupun nyawa kami yang menjadi taruhannya sudahlah tidak ada lagi yang perlu diperdebatkan kembalilah keruanganmu dan persiapkan seluruh barangmu kita akan pergi 30 menit lagi" Liam menatap Caleste "ayo Ash kita harus mempersiapkan barang-barang kita" Caleste mengajak Ashley kembali ke kamar mereka.

Disaster On MiamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang