kembalinya para bokem

50 1 0
                                    


"Tinggalkan yang memang menurutmu sakit, jangan biarkan rasa itu berkembang lalu membuatmu merasakan sakit yang lebih dalam lagi."

Happy readingg 🍃


Hari ini ialah hari Sabtu yang cerah, dimana para manusia-manusia tampan itu berkumpul di ruang bersantai dan melakukan hal-hal random, berhubung hari sabtu ialah hari libur maka dari itu mereka akan stay dirumah karna memang ga ada kegiatan yang mereka lakukan ketika keluar, lebih baik dirumah.

Mereka asik dengan kegiatannya masing-masing hingga tak menyadari bahwa ada yang mengetuk-ngetuk pintu mereka karna mengingat ruang santai dan pintu utama berjauhan, mereka yang tak mendengar ketukan itu pun masih sibuk dengan urusannya.

Sementara di luar sana terdapat satu mahluk mungil yang tak henti-hentinya mengetuk pintu rumah yang besarnya berkali kali kali lipat lebih besar darinya, jika kalian bertanya kenapa tidak menggunakan bel?? jawabannya hanya satu, ga nyampe.

Ia duduk di kursi dengan harapan pintu ini akan dibuka, namun setelah menunggu hingga setengah jam pintu itu masih tertutup rapat, tanpa sadar kedua sahabatnya yang memang datang lebih lambat darinya telah sampai. mereka terkejut karna sendari tadi Emilia masih diluar dan belum masik ke dalam.

Ya mereka ialah para adik-adiknya para manusia-manusia tampan tadi, siapa lagi kalau bukan para bokem??.

"Liaa, kamu kenapa masih diluar??" tanya Aily lalu menghampiri Emilia dengan membawa koper bawaannya.

"Ilyy tadi Lia ketuk-ketuk pintunya gaada yang bukainn, ponsel lia juga abis baterainya yaudah deh lia nunggu didepan sini" tutur Lia dengan menatap Aily.

"astaga cill lo kan bisa pake bel rumahnya" kali ini  Zia yang menjawab.

"Ziaa, Lia mana sampai. lagian bel nya kenapa tinggi banget si" dengan sedikit kesal Lia menampar pintu besar itu dan berakhirlah tangannya merah karna kelakuannya sendiri.

" dasar bocil prik, udah prik pendek lagi" lirih Zia, kenapa lirih? ya karna kalau sampai didengar Lia pasti nanti si bocil itu akan mengamuk-ngamuk gajelas, udah kaya ibu-ibu ditagih utang.

Aily yang sendari tadi menyimak pun hanya bisa menggelengkan kepalanya lalu menekan bel itu berkali-kali supaya terdengar sampai belakang rumah, canda.

Tak lama pintu itu terbuka, terlihatlah mbok inem selaku pembantu dirumah itu, mbok inem yang melihat para nyonya nya pun segera menyapa dan mempersilahkan mereka masuk.

"hallooo mbok" sapa Lia dengan girang.

"hallo juga nyonya" sapa balik mbok inem.

"abang-abang lagi dimana bi??" tanya Aily dengan melihat-lihat sekitar.

"aden lagi di ruang santai nyonya" mereka yang mendengar itu tentu saja bersemangat, apalagi Lia saking senangnya ia langsung berlari menghampiri mereka hingga melupakan kopernya, kedua sahabatnya yang melihat koper itu hanya bisa pasrah lalu mengikuti Lia.

"DORRR, selamat siang para abang-abang Liaa" yeah Lia mengejutkan mereka yang sedang asik-asiknya menonton acara tv.

"sempak Marka merah"

"bapak gw satu"

"copot ayam 12"

"gigi sapi tiga"

"aaaaa setan"

"yaalahhh"

"gw manusia"

Ya begitulah latahnya manusia tampan, memang gabisa ditebak isi otaknya, ganteng-ganteng sepesial.

Para bokem yang mendengar itu sepontan tertawa terbahak-bahak, gimana ngga tertawa?? liat wajah para abang-abangnya yang sulit dijelaskan itu.

"kampret lo, umpung jantung gw ga pindah ke jari" ucap Elzion mendramatisir.

"mana bisa ege, jantung pindah ke jari" Alzian mengeplak lengan kembarannya dengan gaya helikopter.

"lah sejak kapan kalian dateng?" tanya Marka sambil meminum segelas soda.

"sejak tadi lah, kalian mana denger dari setengah jam yang lalu Lia ngetok-ngetok pintu, capek tau. mana ga dibuka-buka lagi" protes Lia dengan ekspresi kesal yang terlihat sangat jelas di wajah cantiknya.

Para abang yang mendengar itu lantas tertawa kencang, mana si Marka ketawanya sampe kejungkal-jungkal lagi.

"heh bocil, mau lo ngetok itu pintu ribuan kali pun gabakalan kedengaran sampe sini, lagian juga kan ada bel kenapa ga pencet bel aja??" sarkas Kenzie dengan terkekeh pelan.

"heh ingat woi ukuran badannya Lia itu seberapa" ucap Zia dan langsung duduk di sebelah Arga. Arga yang melihat adiknya berada di sampingnya pun mengacak-acak rambut Zia dengan gemas.

"lah iya ya, makanya tumbuh tu ke atas. tumbuh kok menyamping" Lia yang mendengar ucapan Shaka pun semakin kesal, ia menghentak-hentakkan kakinya lalu memelototi Shaka.

"heh bang Shark, Lia itu sebenernya tinggi cuma tadi lagi ga nyampe aja" Lia langsung duduk disamping Shaka lalu mencubit lengan Shaka. Shaka  hanya bisa pasrah sambil memaki-maki bocil itu lewat hati, mana berani ia memaki-maki langsung?? bisa abis dia di marahin Marka.

_★_

Saat ini mereka sedang bersantai-santai di taman samping rumah mereka, mereka mengadakan acara barbeque dengan rangka kelulusan para bokem mereka, yap Lia, Aily dan Zia telah lulus SMP.

Berhubung El dan Marka sedang mencari daging dan keperluan lainnya, jadilah mereka yang menyiapkan kebutuhan barbeque dirumah, Lia terkejut karna ada suatu hal yang dia lupakan.

Bang Markaa🦔
terakhir dilihat 17.51

bang markaaa
18.12

ada apa cil?
18.17

bang boleh nitip susuatu gaa??
18.17

boleh, mau nitip apa?
18.19

Lia mau nitip es krim strawberry 2 sama
coklat yaa
18.20

okee
18.22

"siapa bang?" tanya Al dengan melirik hp Marka.

"Lia, dia nitip eskrim katanya" ucap Marka sambil memilih daging.

Setelah memilih mereka langsung menuju tempat eskrim untuk membelikan pesanan Lia, setelah selesai mereka pun membayar di kasir, selesai dengan itu mereka langsung pulang menuju rumah.

"Bang Markaa, mana es krim Lia??" tanya Lia kepada Marka yang jelas-jelas belum turun dari mobilnya.

"sabar eyy, baru juga dateng" El terkekeh lalu menyerahkan sekantong es krim punya Lia.

Lia yang melihat itu seketika sumringah, karna ia memesan eskrim 3 tapi malah dikasih sekantong, kan jadi sayang sama mereka.

Acara barbeque berjalan dengan lancar, diiringi canda tawa dari si usil Kenzie yang selalu saja merusuh, mereka tampak membahagiakan satu sama lain.

Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 23.00, para abang-abang yang melihatnya pun segera menyuruh para bokemnya untuk tidur, mereka tak mau jika para bocil ini kelelahan, karna mereka anak baik dan penurut maka dari itu mereka menuruti perintah abangnya.

Sementara para abang-abang stronk itu membereskan kekacauan itu dengan sedikit candaan agar tidak sunyi, setelah selesai membereskannya mereka masuk kedalam dan membersihkan tubuh mereka lalu tidur di kamar merek masing-masing.

Lanjuttt...

Beli sapi di rumah pak gama
yahaha beda agama...
(play sad song)

7 happiness "dream"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang