"Kala, ayo cepat!" ajaknya mereka dengan serempak, seraya melambaikan tangannya kearah Kalangit yang tengah menyeting kameranya.
Kalangit terkekeh, "Iyaaa, sebentar~"
Kemudian gadis itu berlari masuk ke sekumpulan sahabatnya yang telah berpose untuk mengabadikan momen mereka melalui seni pengambil cahaya itu.
"1.. 2.. 3! Cheese!" seru mereka bertujuh.
Cekrek!
17 . 5 . 2000
"Aku berharap, kita akan terus bersama-aku tak ingin setelah kita lulus dari SAUNIKA, kita menjadi asing dan seakan kita tak pernah ada."
****
Kalangit Galuh Martha seorang perempuan introver dan koleris yang berumur 16 tahun, berpostur sedang, memiliki kulit kuning langsat, rambutnya bergelombang sepundak serta berwarna cokelat tua. Ia mudah dibedakan, dengan kedua anting mutiara di kedua telinganya. Ia sangat menyukai menulis buku diary yang disertai dengan sketsa—hal itu adalah sebuah alternatif baginya untuk mengabadikan suatu momen, karena ia sedang menabung juga untuk membeli sebuah kamera analog.
Anarki Dewantara seorang laki-laki ekstrover dan koleris yang berumur 17 tahun, berpostur tinggi, memiliki kulit sawo matang, rambutnya pendek berwarna hitam. Ia memakai kacamata bulat, serta memakai pin lencana berwarna emas yang dikaitkan di bawah jahitan bendera di baju seragamnya, menandakan bahwa ia adalah Ketua Umum Osis SMA Saujana Nayanika (SAUNIKA), dan ia adalah kakaknya Andan.
KAMU SEDANG MEMBACA
42.07
FanfictionKembang perawan itu mengamuk, karena keinginannya telah ditepis telak oleh sang Ibu. Cerita bermula saat seorang putri sulung yang tengah meminta ijin kepada sang Ibu untuk ikut terjun ke dalam dunia Organisasi Intra Sekolah. Sang Ibu mengatakan ba...