CHAPTER 3

3.3K 231 2
                                    

HAPPY READING]>>



Keluarga Uchiha berkumpul di meja makan seraya menikmati sarapan pagi mereka, berbeda dengan Sakura yang berkali-kali tersedak karena tatapan intens seseorang.

Ya! Semenjak tadi, Sasuke tidak mengalihkan pandangannya dari Sakura, pria itu entah kenapa terus memperhatikan tunangannya dengan tatapan — predatornya.

Bagaimana Sasuke bisa mengalihkan pandangannya jika gadis itu duduk di depannya dengan penampilan yang cukup manis.

Terutama wajah Sakura yang merona malu sangat menggemaskan, jangankan itu — bibir Sakura sungguh mengunggah selerah+memancingnya.

"Mom, setelah sarapan aku akan keluar jalan-jalan dengan calon Istriku." Serunya sengaja menekankan kata tersebut.

Sakura tersentak kaget, itu menimbulkan seringai tipis di bibir Sasuke. Karena sarapannya sudah habis, pria itu pun beranjak pergi.

Sakura bernafas lega dan kini bisa mencernah makanannya dengan baik.

Tapi kedamaian itu tidak bertahan lama! Ketika Sakura pergi ke kamar tamu yang di sediakan Mama Mikoto untuknya, rupanya sudah terdapat Sasuke menantikannya di sana.

Deg! Jantung Sakura berdegup gila, takut? No! Sakura hanya merasa gugup setiap kali hanya berduaan dengan pria itu.

Karena entah bagaimana, tatapan Sasuke seringkali membuatnya bersemu malu.

Hap! Deg! Sakura terkejut ketika kini Sasuke mengunci penggerakannya, Sakura mendongak dan seketika saja menemukan Sasuke tersenyum — menyeringai.

Sementara Sasuke sangat senang membuat Sakura gugup, apalagi jika Sakura merona malu, Sasuke rasa-rasanya mau menerkamnya.

He---ning!!

Sakura hanya bisa membeku di tempatnya seraya menghindari tatapan Sasuke, di mana tampaknya Sasuke tengah memperhatikan tubuh moleknya.

Benar saja Sasuke memang sedang melakukan itu!

Sasuke fokus memperhatikan payudaranya yang punya ukuran besar, tubuhnya yang mungil+pendek di padukan dengan payudara besar cukup menggoda.

Sasuke merendahkan wajahnya, meniup sensual daun telinga Sakura.

"Jadi, kau menikmatinya hm?"

Tak! Telinga Sakura merah padam, suara rendah Sasuke berbisik di telinganya terdengar indah, itu khas suara pria perkasa.

Tapi ada yang tidak di mengerti oleh sakura, memang apa yang dirinya nikmati. Peka dengan raut wajah yang di timbulkan sakura, Sasuke kembali berkata dengan serak.

"Penisku!"

Tak! Sakura sekarang paham! Rupanya pria ini membahas kejadian pagi tadi, sontak saja wajah Sakura tidak terselamatkan lagi, sekarang benar-benar sangat merah!!

Blussh!!

"Shit! Wajahmu sangat jujur."

Usai mengumpat Sasuke mendorong badan sakura ke tembok lalu menghimpitnya, menempelkan tubuh depan mereka tanpa tersisa seincinpun jarak.

"Coba bayangkan Sakuraa, penisku yang berurat itu memenuhi lubang vaginamu, bukankah sensasinya sangat luarbiasa?!" Ujar Sasuke dengan vulgarnya.

Sasuke semakin menekan-nekan ereksinya ke perut rata Sakura, masih menjadi pertanyaan kenapa benda yang di kiranya mati itu mudah bereaksi di depan gadis ini.

Tapi Sasuke tidak mau terlalu memikirkannya, karena baginya, sekarang dirinya Normal dan yang membuatnya Normal ialah Sakura.

"Jawab Sakura." Bisiknya lagi.

THE ORGANIZATION || SASUSAKU 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang