Seorang bocah lelaki tengah berjalan di antar oleh orang tua nya di sekolah baru nya. Yaitu di TK dharma galaksi.
Bocah cilik itu menarik tangan ibunya dengan sangat senang saat memasuki sekolah baru nya. Ayah nya hanya tertawa melihat putra nya yang menggemaskan.
Brukk
"Aduh!"
Pekik seseorang yang kini terduduk di depan nya dengan menunduk kan kepala nya.
"Tuh kan, makanya jangan lari lari lagi ya El." Ujar mamanya
Bocah lelaki tak menghirau kan ucapan mamanya, ia ikut berjongkok di depan sang gadis bule itu.
"Hei, kamu ngga papa kan? Ada yang terluka?"
Gadis itu menggeleng pelan lalu mendongak. Netra abu-abu si bocah lelaki dengan gadis bule itu bertemu. Tah lama karena si gadis yang memutus kan kontak mata mereka.
"Aku ngga papa kok. Tadi aku cuma kaget aja" ucap si gadis pelan.
"Aku minta maaf ya?" Ucap si bocah lelaki lalu menyodorkan tangan nya. Gadis itu membalas nya lalu melepasnya. Bocah lelaki itu membantu gadis bule berdiri.
"Maapin aku yak?"
"Iya,ngga papa kok"
Mereka berdua sama sama tersenyum satu sama lain hingga menampakkan mata sabit nya di kedua mata si bocah lelaki itu, bahkan si gadis pun menampakkan lesung kucing yang berada tepat di bawah matanya dan mata sabitnya.
"Sayang,mami cariin kamu. Mami udah panik lho,lain kali jangan ngilang gitu aja yah sayang, mami khawatir." Omel mami dari gadis cilik itu. Ternyata gadis di depan nya menurun pada ibu nya karena tak lama ayah si gadis datang dengan satu anak perempuan di gendongan nya.
Ternyata mereka kembar yang identik. Hanya saja yang di gendongan ayah nya versi indo dengan mata hazel seperti milik ayah nya, dan yang di tabrak nya versi bule dengan netra biru seperti ibu nya.
Cantik satu kata yang menggambarkan sosok bernetra biru itu.
"Lho kamu?!" Mama si bocah cilik menatap ibu dari si bule, eh sama sama bule deh. Maksudnya menatap bule versi dewasa dengan tatapan tak percaya.
"Agnes?" Tanya mama bule itu memastikan
Mama bocah lelaki itu mengangguk cepat. Tak lama mereka pun langsung berpelukan.
Tak jauh berbeda dengan ibu-ibu, si bapak-bapak dari kedua nya pun juga sama-sama terkejut.
"Azra kan?" Tanya papa bocah lelaki. Orang yang di sebut Azra oleh papa bocah lelaki itu mengangguk cepat. Mereka oun bersalaman dan berpelukan melepas rindu ala lelanang.
"Udah lama ngga ketemu, apa kabar nya kamu?" Tanya Agnes antusias, mama bocah lelaki itu.
"Baik, kamu?"
"Sama seperti mu"
Mereka terus bercerita asyik hingga melupakan anak nya yang baru akan sekolah ini. Huh, dasar orang tua, baru ngga ketemu 5 tahun.
🪷🪷🪷
Jam istirahat berbunyi,para bocil pun berlarian keluar kelas menuju kantin yang mulai ramai.
Bocah lelaki bernetra abu-abu itu sudah membeli makanan kini ia akan mencari tempat duduk yang ternyata semua sudah penuh kecuali satu meja yang diisi oleh satu orang.
Bocah itu mendekatinya "hei, boleh aku duduk disini?" Tanya nya pelan
Ia menoleh lalu mengangguk "boleh kok, duduk aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
my blue eyed girl
أدب المراهقينPOV: author Gue masih punya otak yang bisa gue gunakan untuk mikir. Jadi apa guna nya otak kalau gini aja masih nyontek? "Mengenal nya tanpa sengaja, melupakan nya hampir gila, siapa sangka wajah semanis senja, Bisa membuat luka sedalam samudra" -Z...