3 - Tentang sunrise dan sunset

3 0 0
                                    

"Baik sunrice maupun sunset. Keduanya sama sama indah, di mata orang yang menyukainya."
-Neyzia-

flashback off

Suasana ramai di sekolah telah lenyap bak ditelan bumi. Matahari pun sudah menunjukkan pesonanya, bersiap untuk salam perpisahan. Dua orang gadis berjilbab tengah berjalan kearah gerbang. Neyzia dan Gea baru saja selesai dengan kegiatan sekolah.

Mereka ada program ziyadah sepulang sekolah. Seharusnya ziyadah atau menambah hafalan Al-quran itu dilakukan ketika pagi di waktu jam literasi, tapi karena waktu yang singkat membuat keduanya untuk ziyadah di sore hari.

Ya begitulah nasib anak yang jika disuruh setoran tapi malah menunda nunda. Ketika anak lain sudah pulang, mereka masih ditahan di sekolah.

SMA Al Lathif, sekolah tempat Neyzia menuntut ilmu. Sekolah ini adalah sekolah Islam swasta. Tidak hanya pelajaran umum tapi juga banyak pelajaran Islam.

Biasanya disekolah umum pelajaran agama itu hanya dijadikan satu. Namum di SMA Al Lathif itu ada lima seperti akidah akhlak, ibadah atau fiqih, al quran, hadits, dan yang terakhir tarikh atau sejarah islam.

Tak hanya itu pelajaran bahasa pun ada tiga yaitu, Indonesia, Arab serta Jawa karena mereka tinggal di daerah jawa. Bahkan di sekolah pun berbicara di atur bahasanya.

Hari Senin dan Kamis berbahasa Indonesia. Hari Rabu dan Jumat berbahasa Arab. Kemudian di hari Selasa dan Sabtu berbahasa Jawa.

Pastinya kegiatan keislaman di sekolah juga banyak. Contoh kecilnya saja seperti pagi dari pukul tujuh hingga delapan pagi digunakan untuk kegiatan literasi, yang bertujuan  menambah wawasan tentang agama.

Literasi dibagi menjadi dua kelompok yaitu tahfidz dan biasa.
Untuk tahfidz itu adalah mereka anak-anak yang sebelumnya memiliki hafalan. Meskipun setengah juz, tujuannya itu untuk menjaga dan meningkatkan hafalan mereka. Tapi kelas tahfidz ini tak hanya khusus untuk yang memiliki hafalan bagi mereka yang berminat pun dibolehkan saja.

Dan jika yang biasa, setiap setelah shalat dhuha bersama di halaman sekolah mereka berkumpul dengan manager kelas nya masing-masing dan nantinya akan diberikan materi tentang ibadah maupun hafalan hadist.

Jangan beranggapan sekolah di SMA Al Lathif itu ribet serta menakutkan karena hafalan. Justru malah menyenangkan, jika mengikuti  pendapat tentang pengalaman Neyzia selama dua tahun di sekolah di sana.

"Ney, bareng aku yuk. Mumpung bunda lagi di rumahmu jadi sekalian aja, biar cepet dari pada naik ojek lama nunggunya."  ucap Gea ketika sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat di depan mereka.

"Gak lah ,Ge nanti malah ngerepotin."

Gea berdecak sebal, kaya sama siapa aja si Neyzia ini pake kata ngerepotin segala, lagian juga apanya yang direpotkan? Gea benar benar gak habis pikir sama Neyzia ini.

Karena terlanjur gemas Gea menarik pergelangan tangan Neyzia dan bergegas menyuruhnya masuk kedalam mobil.

Hening, tak ada keributan dalam mobil. Keduanya menatap kearah luar lewat jendela.

"Ney, kamu lebih suka sunset atau sunrise?" Ujar Gea memecah keheningan.

"Sunset." ucap Neyzia seraya melihat ke arah Gea.

"Kenapa? Aku lebih suka sunrise. Karena sunrise itu indah." 

"Sunset juga indah." Gea yang merasa jawaban Neyzia kurang tepat pun menyangkalnya.

"Ihh... enggak. Sunset itu menyedihkan masa baru aja datang keindahanya lalu pergi lagi?"

"Sunrise pun sama, toh nantinya yang indah akan melebur ketika matahari telah meninggi."  ujar Neyzia.

Neyzia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang