3

501 52 44
                                    


                        MY TANTRUM WIFE
                                         .
                                         .
                                         .
                                         .















Sinar matahari masuk ke celah celah jendela membuat sang pemilik membuka kedua retina matanya. Tiba tiba rasa mual begitu hebat dirasakan membuatnya bangun bergegas berlari masuk ke dalam kamar mandi. Suara muntahan terdengar di dalam kamar mandi Sarada meringis memijat pelipisnya. Muntah di pagi hari karena mabuk memang menyebalkan.

"Kepala ku pusing sekali."

Sarada membasuh mukanya, tangannya memegang pipinya. Shit! Wajahnya kelihatan membengkak.

"Astaga wajah cantik ku, kenapa terlihat jelek sekali. Pipi ku kelihatan melebar." Tangannya mengikat rambutnya asal asalan lalu keluar dari kamar mandi.

Tangannya mengambil handphonenya yang terletak di meja dekat kasurnya. Chocho sahabatnya tidak menghubunginya sama sekali. Awas saja berani beraninya dia meninggalnya bersama pria kurang ajar itu. Sarada menghubungi chocho, tapi sahabatnya tidak mengangkatnya.

"Chocho awas saja kamu."

Sarada menghela nafasnya kasar, sepertinya dia harus pergi ke apartemen sahabatnya. Sarada melihat jam di ponsel nya sudah pukul setengah delapan pagi. Pantes saja perutnya berbunyi sedari tadi, langkahnya keluar dari kamar. Suara dering sendok terdengar dari arah meja makan.

Apa si kuning itu sarapan pagi?

"Bibi buatin aku sup pereda mual." Sarada berjalan ke arah dapur tanpa melihat kearah meja makan. Untuk apa juga dia melihat pria kuning itu, membosankan sekali.

"Sarada."

Langkah Sarada berhenti, tubuhnya seketika membeku mendengar suara tegas itu, pemilik suara itu jelas sekali dia tahu. Sudah bertahun tahun dia mendengarnya. Sarada memutar tubuhnya kebelakang, tatapannya terpaku melihat pria bersurai hitam itu. Papa nya, Uchiha Sasuke.

"Papa."

"Duduk!" Tegasnya.

Sarada langsung mendudukan dirinya di depan suaminya, matanya menatap tajam pria bersurai kuning didepannya. Sialan dia benar benar melaporkannya ke papanya.

"Apa kamu tidak lelah terus menerus membuat masalah?" Uchiha Sasuke langsung melayang pertanyaan ke arah putrinya.

"Kapan kamu berhenti bertingkah kekanak-kanakan Sarada! Kamu sudah menikah tidak seharusnya kamu pergi mabuk mabukan diluaran sana!"

Sarada hanya diam tidak menjawab sama sekali pertanyaan papanya. Dia semakin membenci Boruto karena terus mengikatnya di hubungan pernikahan ini.

"Jawab! Papa bertanya padamu!"

"Papa tahu sendiri kenapa aku bertingkah seperti ini, aku tidak pernah menyetujui pernikahan ini. Jangan menyalahkan ku."

"Sarada!" Bentak papanya.

"Berhenti ikut campur urusan ku papa, aku sudah bukan tanggung jawab mu jadi jangan mengaturku."

"Bagaimana papa tidak berhenti mengaturmu sedangkan kamu tidak pernah menuruti ucapan suamimu."

"Papa tidak pernah mengajarimu menjadi wanita pembangkang Sarada."

Sarada tersenyum meremehkan ke arah papanya. Apa katanya tadi, papanya mengajarinya sopan santun.

MY TANTRUM WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang