The Dragon is Weird!

269 33 1
                                    

Di dunia Arthelis, Naga dan Elf berhubungan baik. Mereka sama-sama makhluk imortal dan mendapat berkah alam. Tapi Elf mendapatkan berkah elemen dan alam, sedangkan naga berkah dunia.

Berkah alam Elf adalah healer alami, dengan berkah elemen angin, bumi ('tanah' dan tumbuhan), air, api dan cahaya. Namun yang paling sering dimiliki adalah elemen angin.

Berkah dunia Naga membuat mereka hampir imortal dan menjadi shinsu; binatang dewa yang punya kekuatan besar. Naga di benua ini punya kasta tinggi dan jarang menampakkan diri. Kekuatan mereka bahkan bisa memanipulasi ruang dan waktu. Biasanya terbagi antara naga cahaya (atribut cahaya dan elemen) atau naga kegelapan (atribut gelap dan sihir sub ruang). Naga di dunia ini ada dua, Naga Barat dan Naga Timur. Naga barat berwujud mirip kadal bersayap raksasa, sedangkan naga timur lebih seperti ular.

Hitungan hidup naga dihitung 500 tahun manusia = 1 tahun naga. Naga dibawah 3.500 tahun dianggap hatchling (bayi naga).

Elf lahir dari telur yang dihasilkan pohon. Elf yang menikah dengan ras lain akan menghasilkan elf campuran yang selanjutkan mungkin akan melahirkan elf, tapi tidak sempurna. Elf yang menikahi satu sama lain anaknya dianggap Elf, tapi tidak murni, just Elf. Hitungan umur Elf setara dengan manusia. Tapi 500 tahun masih elf bocah. Seterusnya sudah elf dewasa.

***

Halliard Wood, Elf murni tipe mage dari Party Pahlawan tak pernah merasa lebih tertekan dari ini.

Seorang mage alam yang tak takut menghadapi monster apapun, kini bergetar kecil saat manik emas dingin memandanginya tajam. Menatap tubuhnya dari atas ke bawah dan bergerak mendekatinya.

"J-jangan mendekat!" Halliard menaikkan tangannya, sulur-sulur tanaman berduri melecut ke tubuh naga, namun segera busuk terkena tubuh beracun makhluk itu.

"Elf cantik," suara alto terdengar, itu suara wanita, namun terdengar lebih rendah dan damai. "Apa yang membawamu kemari?"

Halliard menatap makhluk besar di depannya. Tubuhnya panjang dengan sisik seperti ular. Dia punya dua pasang kaki di awal dan ujung tubuhnya. Punggungnya bersurai perak dan memiliki ekor indah. Giginya tajam dengan kumis tipis dan wajah yang berbeda dari monster biasanya. Makhluk ini memiliki aura semegah naga, tapi yang biasanya dia lihat seperti kadal, yang ini... seperti ular.

"Siapa kamu?!" Halliard mengacungkan tangannya, menunjuk monster dengan tidak sopan. Syukurnya, monster itu hanya tersenyum dan menatap Haliard santai.

"Elf yang tidak sopan ya? Telurmu sepertinya bermasalah saat kamu lahir. Sebelum kamu bertanya akan identitasku, harusnya kamu memperkenalkan dirimu."

Blush!

Halliard memerah mendengar teguran monster itu. Dia mendecih kecil dan memalingkan wajahnya, "H-Halliard! Aku Halliard Wood. Aku dari Party Pahlawan yang terkenal!"

"Ah... Party itu. Tidak heran. Jadi, apa kamu diberikan misi tunggal?" Naga itu memutari Halliard dengan ringan. Elf kebal pada racun, jadi meskipun bersentuhan dengan naga, dia hanya akan sedikit kesulitan, tapi bisa bertahan. "Membuat seorang elf kecil sendirian dalam misi... oh~ cukup keji juga."

Halliard mendengus. Tentu saja itu tidak benar! Teman party nya hanya sibuk dan akan menyelesaikan dungeon lain, jadi dia yang disuruh membersihkan wilayah ini.

"Kamu tak boleh menyentuh wilayah Naga, kamu tahu kan, Hali?"

Deg!

Halliard merasakan kepalanya berputar. Potongan-potongan memori yang tidak dia ingat berputar dalam kepalanya tanpa permisi. Seorang femboy fatherless, seorang Duke Utara muda yang masokis, dan sekarang... seorang Elf mage murni.

Halliard berteriak melengking sambil memegangi kepalanya. Dia terduduk di tanah dengan tubuh mengigil. Ada satu sosok yang tak pernah berubah dalam semua ingatan itu. Seorang wanita tinggi yang gemar berpakaian seperti pria dan berwajah tampan.

"Leah..." Hali bergumam pelan. Naga dihadapannya tersenyum dan mengubah wujudnya. Rambut perak berkilau dengan mata emas. Jubah hanfunya berwarna ungu gelap dan berkibar elegan saat dia bergerak.

Tepat sebelum Halliard kehilangan kesadaran, tangan-tangan kokoh menopang tubuhnya. Wajah seorang wanita rupawan menjadi pemandangannya sebelum pingsan.

"Itu benar, sayangku."

Shin Li-A, naga ular racun yang mengalami reinkernasi terus-menerus menemukan lagi belahan jiwanya.

***

HaLea ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang