Chika tanpa sadar tertidur saat menunggu Jessi kembali, mata cokelatnya tertutup. Pemandangan Chika yang tertidur dengan bulu mata lentik dan bibir merah membuat beberapa kru yang melihat itu berdecak kagum, mereka merasa bingung kenapa bukan Chika saja yang menjadi pemeran utama dan justru Indira?
Meskipun Indira tak kalah cantiknya dengan Chika akan tetapi itu tidak bisa menandangi Chika disegala aspek.
Indira, nama yang entah mengapa muncul di benak orang-orang hanya karena Chika tertidur tengah berada di ruangannya sendiri dan di temani asistennya.
"Tanganku sakit, pjitin dong!" Perintahnya, tangan kanannya terulur.
Lyn, sang asisten bergegas meraih tangannya dan memijatnya lembut.
"Pas syuting aku nampar Chika berapa kali?"
"Seingatku 7x, pipinya juga bengkak sekarang" Jawab Lyn.
Indira tersenyum senang, matanya tajam menatap pantulan dirinya di cermin.
"Chika masih ads tamparan lain yang nungguin kamu"
"Aw! Sakit! Plak!" Indira memekik sambil melayangkan tamparannya kepada Lyn, tangannya yang tadi di pijat Lyn berkibar.
Lyn tersontak kaget, rasa panas di pipinya membuat matanya berair, tapi dihadapan Indira dia tetap memasang wajah datar. Tampaknya, kejadian tadi bukanlah hal yang baru.
Indira mendengus kesal.
"Bego banget, bisa pelan gak!?" Kesalnya.
"M-maaf, aku gak sengaja"
"Gak sengaja?" Tanya Indira tenang, Lyn mengigit bibir bawahnya kuat-kuat lalu mengangguk.
Indira menatapnya jengah, dia lalu meraih segelas air putih di depannya dan menuangkan isinya tepat di pucuk kepala Lyn.
"Sorry gak sengaja..." Kata Indira sebelum beranjak keluar dari ruangan meninggalkan Lyn yang masih saja diam di tempat.
Chika tidak tahu berapa lama dia tertidur, dia akhirnya terbangun ketika Indira yang tiba-tiba datang dan duduk di dekatnya.
Mata cokelat Chika mengerjap beberapa kali.
"Kenapa?" Tanyanya dengan suara parau khas baru bangun.
"Ini hari terakhir kita syuting"
"Lalu?"
"Setelah adegan terakhir ada party, kamu ikut gak?"
Alis kanan Chika terangkat, sudah bertahun-tahun dia dan Indira tidak pernah berbicara seperti ini setelah kejadian dimana orang yang Indira sukai justru menyukai dirinya.
Keduanya hanya akan saling menyapa sesaat sebelum syuting, mendapati reaksi Indira yang mencurigakan ini hati Chika sedikit was-was.
"Aku gak tau..." Balas Chika datar, Indira tersenyum tipis dengan reaksinya.
"Kamu harus ikut, ada banyak produser film. Mungkin kalau kamu beruntung salah-satu dari mereka bakal ngelirik kamu" Suara Indira rendah dan hanya dapat di dengar oleh Chika.
Chika tahu maksud dari ucapan Indira, tapi dia yang tidak suka berbuat kotor dengan cara naik ke tempat tidur pria hidung belang hanya tersenyum tipis.
"Chika, aku kasih tau yah muka cantik saja gak akan cukup. Kamu harus punya pacar yang kaya juga" Tambah Indira, tangannya yang sejak tadi diam bergerak membelai lehernya.
Sebuah kalung berlian bertengger manis di leher jenjang Indira. Itu adalah perhiasan yang hanya berani Chika khayalkan dan tidak bisa dia beli.
"Terima kasih, aku ngantuk..."
![](https://img.wattpad.com/cover/366063045-288-k825371.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPY WEDDING (ChikaxAra)
RomanceBerisi kebucinan seorang CEO terkenal Yara Maven kepada pasangannya Yessica Flavie.