HW 05 : Malam Pertama

1.4K 248 20
                                    

Chika merebahkan punggungnya di jok mobil, dia merasa lelah sekarang. Ara yang duduk di sampingnya menoleh sejenak sebelum menyuruh Olla agar segera mengemudi mencari restoran kelas atas untuk makan.

"Bos, gak ada restoran kelas atas di sini" Kata Olla kemudian, dia tidak berbohong. Dipinggiran kota seperti ini bagaimana bisa ada restoran dengan tingkat seperti itu?

Ara menengok keluar jendela, sepanjang perjalanan hanya ada warung-warung kecil dengan asap yang mengepul kuat, pemandangan itu membuat kedua alis Ara terjalin erat.

"Cari restoran biasa aja"

"Biasa?" Tanya Olla.

"Hemmm, cari restoran biasa yang menunya masakan barat atau prancis"

Olla hampir saja menginjak rem karena terkejut dan kesal mendengar jawaban Ara. Sejak kapan restoran biasa punya menu makanan ala barat dan prancis!?

"Tidak ada?" Tanya Ara karena disuguhi diamnya Olla.

Chika yang merebahkan punggung akhirnya duduk lurus, sudut bibirnya terangkat karena geli.

"Raa, gak ada restoran di daerah sini" Ujar Chika.

"Gak mungkin..." Balas Ara tidak percaya.

"Emang gak ada, yang ada cuma warung-warung begitu. Orang-orang yang ke sini dan gak suka makanan disini biasanya nyewa chef dari hotel-hotel" Chika menjelaskan dengan suara lembut.

Mendengar itu Ara mengangguk paham.

"Olla, sekarang juga sewa chef buat makan malam kita!" Suruh Ara, tapi Chika dengan cepat menggeleng kuat.

"Makanan di warung enak tau, ayok turun kita makan disini!"

Di dalam mobil dengan pencahayaan temaram mata sipit Ara membulat sempurna.

Makan di warung?

Istrinya pasti sedikit gila!!!

Tapi, meski tidak suka Ara tetap mengikuti Chika turun dan mampir kesalah-satu warung dengan berbagai menu.

Senyum Chika merekah saat indera penciumannya menghirup aroma makanan yang tengah di masak.

"Kenapa berdiri doang? Ayok duduk!" Chika menarik tangan Ara dan Olla agar duduk di kursi kayu.

Ara menahan nafas saat pantatnya bersentuhan dengan kursi kayu yang mulai berderik, ketika ingin meletakkan tangannya diatas meja, gerakannya terhenti saat matanya melihat ke arah meja dengan berbagai noda.

Olla yang duduk di depan Ara dan Chika tidak jauh berbeda, meskipun dia hanya sebagai sekretaris tapi keluarganya kaya, ayahnya seorang pengusaha tambang dan ibunya adalah direktur di rumah sakit ternama. Dia tidak pernah makan di tempat seperti ini....

Ara dan Olla saling melirik dan saling meminta bantuan melalui gerakan mata, tapi melihat senyum semangat Chika keduanya hanya bisa menghela nafas panjang.

Ara berusaha berdamai dengan keadaan, jika makanan di sini tidak enak atau sehat dia punya dokter pribadi yang akan mengurusnya.

"Raa, mau pesan apa?"

"Ohh, hemm apa aja yang penting bisa dimakan"

"Hahaha kamu ini aneh, yah yang namanya makanan dan dijual disini udah pasti bisa kita makan. Cepat pilih!" Suara Chika dikalimat akhir sedikit meninggi, membuat Ara secara refleks meraih buku menu yang hanya ditulis tangan dan dengan khusyuk membacanya.

"Olla kamu juga pesen aja"

Olla ingin menolak tapi sebuah tendangan kecil di kakinya membuatnya dengan enggan membuka buku menu dan memesan satu porsi mie goreng.

HAPPY WEDDING (ChikaxAra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang