Di siang yang terik itu, banyak siswa yang sedang makan, damai, tentram, bercanda, dan tertawa.
Namun tidak untuk dua orang pria berambut pirang dan hitam ini. "Ah.. ini baru saja hari pertama masuk sekolah, lho. Kok langsung kejadian kaya gini?! tapi kalo untuk JayJo sayang gapapa, deh. xixixi" batin name.
"Gak minat." dengan santainya, si mullet berkata seperti itu kepada pria yang kelihatannya lebih tinggi dan gagah daripada dirinya.
"MENYALA JAYJO KU!!! eh.. tapi emang Jay ga takut ya sama Owen? Owen gede gitu padahal.." dalam hati name menyemangati Jay.
"Oi oi, berani juga kau pendek." Owen dengan pede meledek seseorang didepannya itu.
DUG!
"SIALAN KAU BRENGSEK!! agh!" teriak Owen sembari merasakan sakit karna Jay menendang perutnya.
"Name, ayo pergi."
Jay menarik lengan name dan membawanya ke kantin. "Jay, kau benar benar membuatku gila!"
.
.
.
.
.
.
Kriiinggg..
Bel pulang sekolah berbunyi, semua siswa keluar dari sekolah. Name menunggu Jay untuk keluar dari sekolah, niatnya sih mau ngajak pulang bareng."Jay! mau pulang bareng?"
"..Maaf name, aku pake sepedah."
"Ah.. gitu ya, yaudah gapapa deh. Lain kali aja" ucap name sembari tersenyum lembut kepada Jay.
Jay tidak menghiraukan name dan langsung pergi.
"Yahhh kasian ditolak, sama aku aja sini." name merasa tidak asing dengan suara itu, lalu saat menoleh.. benar saja, itu adalah Owen.
"Apaansih! gausah bikin mood orang jadi nambah buruk deh."
"Lha.. aku nawarin tumpangan lho, mau gak? daripada nanti hujan."
"Cuaca nya terang begini mana ada hujan. Harusnya sadar diri juga dong, mana mau aku bareng gembel."
KREK
Owen benar benar sakit hati, siapa yang tak sakit hati saat ditolak pujaan hatinya? "Ah.. namanya juga cewe." gumam Owen.
"Beneran gama-" belum menyelesaikan kalimatnya, tetapi name sudah pulang duluan.
.
.
.
.
.
.
."Hujan.." name menunduk dan memikirkan perkataan Owen yang tadi,
"Owen benar.. mengapa tadi aku menolak dirinya, ya..?" name menunduk dan memikirkan Owen.
"Dia sakit hati gara gara perkataanku ga ya..?"
"Ah, apaansih name. Besok juga dia bakal ngedeketin kamu lagi. Gausah dipikirin." name mengambil handphone nya di tas lalu mencoba menyalakan handphone nya itu karena tadi siang mati.
"Duh.. masih gabisa nyala" sontak name teringat Power Bank yang tadi dia bawa. Name pun menyolokan kabel nya dan handphone name akhirnya menyala.
Mom
Name, kamu sudah pulang?
12.08 pm.Name
12.08 pm.Ibu tidak bisa menjemput, kau bareng teman barumu saja.
12.10 pm.Kamu punya teman baru kan?
12.11 pm.Hujan
12.28 pm.Kamu baik baik saja, nak?
12.29 pm.Ada apa Bu?
12.52 pm.
√Handphone ku mati dan baru menyala.
12.53 pm.
√Aku baik baik saja, tetapi aku bingung. Aku pulang sendirian dan terjebak hujan.
12.55 pm.
√------------------
"Aku harus bagaimana sekarang.. andaikan Owen datang.."
Kedinginan, hanya itu yang ada dipikiran ku saat ini. Dehidrasi, aku juga tidak membawa minum atau makanan. Ditambah tadi saat dikantin aku hanya makan sedikit.
Nafasku sesak.. hidungku dingin.. badanku gemetar.. kulitku memucat.. ini sangat menyiksaku.
.
.
.
.
.
.
.
"Begitu, terimakasih ya nak Owen. Harus dengan apa saya membalas perbuatan baik mu?""Eh, itu tidak perlu Tan. Tetapi.. bolehkah saya meminta sesuatu?"
"Tentu, katakan saja."
"Bisakah Tante berpura pura lupa dengan namaku dan jangan menyebut namaku didepan name?"
"Baiklah. Terimakasih nak."
"Iya Tante, saya pamit."
Aku mendengar percakapan itu. Owen? apa yang dia lakukan bersama ibuku? dan mengapa mereka tiba tiba ada bersamaku? bukankah tadi aku sedang meneduh karna terjebak hujan? entahlah. Saat ini aku hanya lelah, aku hanya ingin beristirahat tanpa memikirkan apapun.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Mataku perlahan terbuka, aku merasa badanku panas. Dan seperti berada di kasur rumahku yang nyaman, dengan selimut.
"Tunggu.. apa?!" aku terkejut melihat diriku berada di kamar. Mengapa bisa?
"Ibu!!" teriakku dari kamar.
Ceklek
"Kau sudah bangun, nak? syukurlah."
"Mengapa bisa.. bukankah tadi aku terjebak hujan dan tidak ada siapapun bersamaku?"
"I-iya, tadi Ibu khawatir dan menjemputmu kesekolah. Ternyata kamu sudah tidak ada disekolah, akhirnya Ibu mencarimu dan menemukanmu sedang meneduh."
...Aku merasa ada yang janggal. Aku mendengar nama "Owen" tadi saat aku tidur.
"Begitu. Baiklah, terimakasih sudah mengkhawatirkan ku, Bu."
"Syukurlah dia tidak curiga." batin sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me With You | Owen x Reader
FanficAku tahu kau tidak mencintaiku, tapi biarkan aku berjuang mati-matian untukmu, name. -Owen Knight.- MOHON MAAF APABILA ADA KESALAHAN MAUPUN DARI KATA KATA DAN KESAMAAN DARI NAMA ATAUPUN SIFAT KARAKTER. SAYA...