BAB I #3 kehidupanku di desa pertamaku

0 0 0
                                    

Desa Reyaqezu, itu adalah nama desa ini. Desa yang berada di tengah tengah dunia dan berada di 2 'sungai dewa'. Nama sungai nya adalah sungai vexen dan sungai pozilo. Sungai yang berjalan bersama ku waktu itu adalah sungai vexen. Sungai terbesar di dunia yang bernama bumi ini. Sungai terindah sampai sampai masuk dalam salah satu kategori 'pemberian dewa' dalam sebuah buku tulis tangan dari seorang penulis buku. Dalam buku nya itu, ada 11 hal, mau itu tempat, benda, ataupun manusia, yang di kategori kan sebagai 'pemberian dewa'. Dan hanya sungai vexen lah yang dapat penghargaan kategori tersebut.

Berbicara tentang buku, saat ini, ternyata peradaban manusia tidak seperti yang kuduga. Peradaban manusia saat ini cukup maju, hampir ke tahap teknologi modern seperti handphone dan komputer. Karena ini lah aku membeli sebuah buku kosong dan menyelipkan di buku itu tentang tulisan ku yang sudah ku tulis sebelumnya. Saat ini aku berencana menulis 2 buku tentang kehidupan ku di sini. Yang pertama adalah buku ini, diary ku yang ku tulis tidak sehari sekali, tidak pula seminggu sekali. Tetapi ku tulis ketika informasi ku sudah cukup untuk ku berikan kepada kalian. Di buku ini, akan ku tulis menggunakan bahasa asli ku yaitu Indonesia, sedang kan di buku lain nya, akan ku usahakan menulis dengan bahasa terbesar di dunia ini.

Bahasa di dunia ini cukup sedikit. Entah karena apa, hanya ada 23 bahasa. Saat ini, aku sedang belajar bahasa xyrol. Ini bukan bahasa terbesar, tetapi bumi bagian selatan banyak mengetahui tentang bahasa ini. Karena itulah petualanganku akan dimulai di bagian selatan. Dan fun fact nya, walaupun ini hanyalah kerajaan kecil, atau hanya bisa di sebut sebagai desa/kota. Tetapi di sini warga nya sangat makmur. Warga di sini tak eggan untuk saling berbagi kepada orang yang membutuhkan. Itulah kenapa aku cukup betah berada di sini. Itulah identitas yang di ketahui public terhadap desa ini. Oh iya, berbicara tentang identitas, aku diperbolehkan mencetak nama baru disini. Dan namaku sekarang adalah raden. Ya, hanya raden.

Kembali ke topik utama, desa ini mempunyai struktur bangunan yang bagus. Walau tak terbuat dari baja dan semen yang kuat seperti di dunia ku, tetapi di sini mempunyai barang pohon yang sekeras baja dan perlengkapan yang melebihi perlengkapan modern di dunia ku. Beda nya, di sini tak ada peralatan dan perlengkapan yang sangat besar untuk mengangkut ataupun memasang sesuatu. Karena di sini ada keajaiban dunia yang mungkin kalian inginkan sampai saat ini, yaitu sihir. Pada saat ini, aku tidak bisa menjelaskan secara pasti bagaimana cara kerja nya, namun yang pasti adalah itu murni sebuah sihir. Ya benar, sihir. Keajaiban yang terbuat hanya dengan kata ataupun gerakan, persis seperti sebuah mukjizat.

Arti Sebuah WarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang