Sore pun tiba, Rion pulang dengan mobilnya yang baru dicuci, dia memikirkan mobilnya digarasi dan pergi ke dalam. Anak anak Rion sedang bermain di ruang TV seperti biasa.
Mia yang melihat bahwa Rion sudah pulang langsung menghampiri nya.
"Papiiiii" Mia berteriak sambil lari. Rion yang mendengar teriakan Mia langsung memeluknya.
"Mami mana Mia?" Tanya Rion kepada Mia.
"Mami di atas lagi tidur kayaknya"
"Papi ke kamar dulu ya, Mia sama kakak kakak dulu"
"Okee" Mia kembali bermain bersama yang lain.
Rion menaiki tangga menuju kamarnya. Rion membuka pintu perlahan dan melihat istrinya sedang tertidur pulas. Ia menghampiri Caine dan mencium pipi Caine.
"Cape ya ngurusin anak anak?" Mengusap kepala Caine sambil tersenyum. Caine yang mendengar bahwa ada suara Rion langsung terbangun.
"Kau susah pulang?" Dengan suara khas bangun tidur.
"Kamu lelah ya ngurusin anak anak? Anak anak ada yang nakal ga? Kalau ada nanti aku bilangin" Sambil mengelus tangan Caine.
"Ga ada, sana mandi dulu katanya Echi mau ajak ke mall"
"Lah si Echi ga bilang dulu ke aku kalau mau ke mall" Rion cemberut. Caine yang melihat kelakuan Rion langsung mengusap pipinya sambil tersenyum.
"Mungkin lupa Echi ngabarin kamu"
"Udah sana mandi" Caine menyuruh Rion mandi, Rion pun melaksanakan perintah istrinya.
Caine pergi keluar kamar untuk menghampiri anak anaknya. Caine turun dari tangga dan langsung duduk di sofa.
"Mami jadi ga kita ke mall?" Tanya Echi sambil menyusun Lego nya.
"Jadi chii... Tunggu Rion mandi dulu"
"Kita anak laki-laki ikut ga mii?" Tanya Garin ke Caine, Caine menganggukkan kepalanya lalu tersenyum.
Selesai mandi Rion langsung turun dan menghampiri yang lain. Ia duduk disebelah Caine.
"Ayo pii" Ajak Selia
"Ke mana?" Rion yang pura-pura tidak tau. Agar bisa ditegur Caine dengan suara lembut nya.
"Papi mah" Selia langsung badmood.
"Rion.. Ga boleh gitu sama anak, aku tau kamu pura-pura ga tau ya." Caine menegur Rion dengan suara lembutnya. Rion yang mendengar itu pipinya memerah dan langsung mengalihkan pembicaraan.
"Ayo kita berangkat" Masih membayangkan suara lembut Caine. Semuanya sudah bersiap siap dan Rion sudah memanasi mobilnya.
Setelah memanasi mobilnya, mereka pun masuk ke dalam mobil. 6 orang bersama Rion dan Caine,4 orang bersama Makoto.
4 orang lagi bersama Gin."PAPIII SEBENTAR!! JAKI LAGI BERAK!!" Teriak Garin. Rion pun menghela nafas nya. Setelah semuanya siap mereka pun berangkat.
Beberapa menit kemudian sampai di mall. Rion turun lebih dulu dan membukakan pintu untuk Caine.
"Makasih ya" Senyum Caine.
"Iya sama-sama sayang"
Anak anaknya yang melihat itu langsung turun sambil meledek papi nya.
"Papi mah bukain pintu buat mami doang, kita loh ga dibukain pintunya" Ucap Key
"Kalian punya tangan kan? Buka sendiri udah gede" Ucap Rion sambil menggandeng tangan Caine.
"Iya iya, si paling bucin emang" Jaki iri melihat Rion seperti itu, dia langsung melirik Krow.
Mereka pun masuk ke dalam. Jaki yang dari turun mobil sampai pas masuk ke dalam mall sesekali melihat Krow.
"Ngapa lu liat gua" Ucap Krow yang risih karena Jaki yang sedari tadi melihat nya.
"Ah~ gapapa kok" Jaki langsung memalingkan pandangannya.
Mereka pun sampai di toko baju, Caine dan yang lainnya memilih baju sedangkan Gin dan Rion menunggu diluar.
Ada wanita datang menghampiri Rion.
"Hai ganteng boleh kenalan ga?" Mengajukan tangannya untuk bersalaman. Gin yang melihat itu terasa jijik.
"Berani banget dia deketin Rion" Batin Gin.
"Maaf saya udah punya istri" Rion berkata dengan muka yang datar dan dingin.
"Masa sih, aku lihat kamu masih muda loh" Goda wanita tersebut.
Rion yang mendengar itu merasa muak dan menghampiri yang lain. Gin mengikuti Rion, sesekali ia melirik wanita itu dengan sinis.
Selesai berbelanja baju, mereka terasa lapar, jadi memutuskan untuk mencari restoran. Rion memesan beberapa makanan dan menunggu di tempat duduk.
"Udah pesennya" Tanya Caine
"Udah, tinggal tunggu aja" Jawab Rion dengan senyuman manis.
Caine pun merasa malu, ia langsung menyembunyikan wajahnya yang merah.
"Mami kenapa? Kenapa wajah mami merah?" Tanya Selia yang merasa kebingungan.
"Gapapa kok" Langsung memalingkan pandangannya ke arah lain.
"Pasti gara-gara papi ini" Ucap Gin.
"Papi emang ngapain? Kok jadi salahin papi?" Rion yang heran.
"Itu kenapa muka mami merah tadi?" Tanya Garin.
"Udah udah jangan dibahas" Menepuk paha Rion dengan pelan.
"Kenapa?" Tanya Rion sambil tertawa karena tingkah Caine.
"Ga" Caine merasa malu. Rion pun menatap Caine, Caine yang melihat Rion menatapnya langsung tersenyum. Rion tersenyum balik dan mencium pipi Caine.
Semua yang melihat itu hanya ingin mual karena tingkah laku mami dan papinya. Makanan pun datang dan mereka menyantapnya dengan lahap.
To Be Continue!!
Udah dulu guys tanganku panas, udah mau buka juga. Jangan lupa buka ya!?