06-04-2024.
happy reading~Saat ini, Hinata dan [name] tengah berada di kamar [name]. Karena, sebentar lagi akan ada ujian jadi, Hinata meminta kepada [name] untuk mengajarinya bahasa Inggris. Hinata sangat payah, bahkan di kelasnya dia lah yang memiliki nilai terendah. Untungnya dia memiliki teman seperti [name], dia siap membantu Hinata belajar.
[name] selalu mengajari pelajaran yang Hinata tidak faham, [name] menjelaskan pelajaran dengan sangat baik dan mudah dipahami Hinata. Jadinya Hinata selalu ikut belajar bersama [name].
"[name]-chan, keren. Bisa mengerti bahasa Inggris, kalau aku pasti sudah meledak karena tidak mengerti bahasa Inggris". Puji Hinata di sela sela obrolan belajar yang membuat [name] tersipu.
"Arigatou Hinata-kun, sekarang kau sudah faham tentang materi nya?" [name] bertanya pada Hinata.
"Aku sudah faham! Terimakasih [name]-chan sudah mau mengajariku!" ucap Hinata dengan mata yang berbinar.
"Ahahaha sudah seharusnya sebagai teman kita harus saling membantu kan?"
Hinata hanya mengangguk, ia memperhatikan tawa [name]. Begitu candu, ingin sekali bagi Hinata untuk bisa melihat tawa itu lebih lama lagi. [name] sangat mempesona ketika sedang tertawa! Hinata dibuat salah tingkah karenanya.
Dan tanpa Hinata sadari juga, ia tersipu dan terus memandang ke arah [name] yang membuat [name] memandanginya juga.
"Hinata-kun kenapa? apa ada yang salah denganku? sampai kau memperhatikan ku?" [name] bertanya kepada Hinata dengan sedikit cemas, karena kan ini dirumahnya jadinya dia berpenampilan seadanya. Takutnya [name] terlihat jelek, sebab itu ia bertanya kepada Hinata.
Hinata langsung tersadar dari lamunannya. Ia sangat malu karena menatap lama [name], dan menjadi gagap.
"A-ano.. [name]-chan a-aku hanya itu...." jawab Hinata gagap. dia tidak tahu harus menjawab apa, karena pastinya akan aneh bila diberi tahu.
"Hanya apa Hinata-kun? jangan membuat orang penasaran lho"
"Itu... aku suka tawamu, teruslah lebih banyak senyum dan tertawa [name]-chan, karena rasanya hangat bila [name]-chan seperti itu dan aku suka memandanginya. Gomen [name]-chan membuatmu risih" Hinata menjelaskan alasan kenapa [name] diperhatikan dengan wajah yang menjadi sangat merah.
[name] yang mendengar itupun merona hebat, tak disangka Hinata berbicara jujur seperti itu yang membuatnya tidak karuan.
[name] mengalihkan pandangannya untuk membalas ucapan Hinata, dirinya pun sama malu nya dengan Hinata."Benarkah? aku tidak tahu Hinata-kun. Tak kusangka kau orangnya jujur juga"
"Eh maaf [name]-chan telah membuat suasana tidak enak aku sungguh tidak tahu kalau berkata seperti itu sangat tidak disukai [name]-chan"
Sepertinya Hinata salah paham dengan [name]. [name] yang mendengar itu pun sontak memandang ke arah Hinata.
"Tidak, maksudku bukan aku tidak suka, tapi kau merepotkan hatiku"
"EH BENERAN? MAAFKAN AKU"
Sungguh, Hinata sangatlah polos. dia harus dijelaskan dengan sangat baik. Untung [name] jago dalam menjelaskan.
"Tidak, Hinata-kun kau sangat polos ya. kenapa aku bisa menyukai orang sepertimu, ucapanmu barusan membuatku senang tahu! aku tidak risih kalau kau berkata hal jujur kepadaku, itu baik kok. ah sudahlah lupakan ucapanku, sekarang sudah mau malam, kau mau pulang atau disini dulu?"
[name] menjelaskan semuanya, tapi dia langsung mengalihkan topik lain. Hinata tidak sanggup untuk berkata kata, selama ini mereka berdua ternyata saling menyukai.
"Tunggu [name]-chan, barusan bilang apa? kamu menyukaiku? beneran?" tanya Hinata dengan tatapan berharap kepada [name].
"Umm, aku menyukaimu Hinata-kun, aku hanya mengutarakannya saja, aku tak peduli kamu suka siapa sih"
[name] sedikit berharap kepada Hinata, bahwa Hinata juga menyukainya. Namun ia mengingat kalau Hinata sangat polos jadi dia tenggelam kan rasa berharap nya itu. [name] mulai merapihkan kamarnya karena mereka sudah selesai belajar.
suasana menjadi canggung, [name] sibuk merapihkan kamarnya kembali, Hinata sedang cenga cengo sendiri."Aku juga" Hinata berkata sedemikian, yang membuat [name] bingung karena hanya itu dan juga yang di maksud apa.
"Juga??"
"[name]....."
"Ya Hinata-kun?"
"Aku juga menyukaimu [name]-chan! aku terlalu malu untuk mengutarakan perasaanku" jelas Hinata sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Eh?"
"Makanya, maukah [name] menjadi pacarku? eeee aku tidak memaksa sih, ini juga tujuanku [name]"
Hening, [name] tak mengerti. ia hanya mendekat ke Hinata dan memeluk leher Hinata. Hinata yang dipeluk oleh [name] hanya menahan rasa malunya.
"Aku mau Hinata-kun" bisik [name] di telinga Hinata.
______ ಥ‿ಥ
Hidden message~"[name]-chan cantik kalau ketawa".
"mama, aku salting"
TBC.
gimana? awalan bikin cerita kaya gini pls, kalau ada saran sama kritik tulis di komen ya, mau aku perbaiki buat kedepannya makin bagus.
oh ya aku bakal buat 1 hari 1 ceritaa.JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA!
SEE YOUUnext
- kageyama tobio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu!! x Reader
Fanfictionkumpulan cerita pendek bersama karakter favorit mu! semua karakter dari: @Haruichi Furudate© maaf kalau ada typo, bahasa ga beraturan. ada request? komen ya!