Sehari Bersama Gin dan Echi

730 73 13
                                    

Ketika kepercayaan sudah dibangun, disitu pula seseorang dapat dihancurkan dengan mudah oleh kepercayaan tersebut. Hancur berkeping-keping, yang diakibatkan oleh kekecewaan.

Kini, mereka sedang tidak memiliki agenda apa-apa. Free time. Dan saat ini, yang lain sedang bersantai serta berpencar. Ada yang ke café, ada yang ke bengkel, ada yang ke pantai, dan lain sebagainya. Echi, yang ingin menikmati waktu santainya itu segera mengambil motor kebanggaan berwarna hijaunya itu di garasi rumah.

“Chi, Chi!” panggil seseorang dengan tergesa-gesa. Dengan cepat, perempuan yang dipanggil tersebut menengok ke arahnya. “Ngapaa?” tanyanya seraya memanasi motor.

Lelaki tersebut berada di sampingnya, “mau kemana, Chi?” tanyanya. Echi yang sedang tidak fokus itu hanya menjawab dengan deheman, sembari membuka ponsel berwarna hitamnya itu. Sementara itu, sang lelaki menggelengkan kepalanya.

“Chiiii ...,” panggilnya. Perempuan bersurai ungu itu menengok, namun maniknya yang indah itu masih menatap ke benda pipih di genggamannya. “Apaaa?”

“Echi mau kemana?” tanya Gin dengan nada lembut, bak perpindahan sang surya ketika bertemu dengan sang rembulan. “Maauuu kee ... UwU Café, kayanya?” jawab perempuan tersebut ragu-ragu sembari mengalihkan pandangannya dari ponselnya sebentar.

Lelaki tersebut menganggukan kepalanya paham, “aku ikut dong. Boleh?” tanya lelaki tersebut meminta izin. Kalau boleh jujur, ia bosan hanya berada di rumah atau merusuh bersama saudara 'tak sedarahnya.

Perempuan bersurai ungu itu berdehem kecil, menandakan bahwa ia memberi izin untuknya ikut. Hal tersebut, sontak membuat lelaki itu tersenyum kecil. Senyuman itu memang kecil, namun, siapapun yang melihat wajahnya sekarang pasti dapat mengetahui bahwa lelaki tersebut sedang senang.

“Ayoo,” ucap Echi sembari memasukan ponselnya ke kantong jaket dengan tudung miliknya. Ketika lelaki tersebut sudah menaiki motornya, ia segera memakai helm yang ia taruh di spion motor. Lalu, perempuan itu dengan cepat menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi.

Diam-diam, perempuan tersebut menikmati momen ini. Momen dimana ia dapat berduaan dengan lelaki aneh yang ia temui disaat perekrutannya. Hanya ia, Gin, dan Scoopy hijau andalannya sebagai saksi.

Angin pantai yang berhembus pelan membuat rambut indah kedua insan yang sedang memadu waktu itu menjadi semakin indah. Rambut panjang Echi yang terurai panjang itu bergerak kesana kemari seiring berjalannya motor yang ia kendarai. Wangi sampo stroberi yang perempuan dengan paras di atas rata-rata kenakan itu membuat Gin seakan-akan semakin tersihir akan dirinya.

Rasanya, waktu berjalan begitu lama sekarang. Dan anehnya, lelaki tersebut secara perlahan menikmatinya. Entah kenapa dan mengapa, dirinya pun 'tak tahu.

Secara perlahan, jari-jemari lelaki tersebut mengelus surai indah yang ia biarkan sedari tadi. “Halus ..,” gumam lelaki tersebut, bagaikan memuja perempuan di hadapannya. Perempuan tersebut yang sedang berbicara sendiri itu sontak terdiam bingung. “Hah?!” tanyanya, dikarenakan ia tidak mendengar apa-apa yang diucapkan oleh Gin.

Sontak, lelaki itu menggeleng, “nggak! Gapapa!” jawabnya. Perempuan tersebut pun menganggukan kepalanya, tanda bahwa ia mengerti, lalu ia lanjut berbicara sendiri seperti orang aneh.

Sesampainya di café yang ingin mereka datangi, mereka berdua dengan cepat berjalan menuju tempat tersebut. Langkah jenjang milik Gin berjalan terlebih dahulu dari Echi—sungguh, ia tidak berniat. Namun, langkah Echi itu kecil. Entah karena tubuhnya yang pendek serta tidak memakai heels sekarang, atau memang pada dasarnya perempuan tersebut memiliki langkah yang kecil.

“Giin, tungguu," ucap perempuan tersebut sembari berlari menuju lelaki bersurai coklat tersebut. Lelaki itu sontak berhenti dari langkahnya, lalu tertawa kecil. “Iyaaa, Echi. Ini aku tungguin.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perantara Dua Kepak - Gin x EchiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang