.
.
.
.
.
."MA KU KELUAR BENTAR YA.!" Ucap seorang gadis yang diketahui bernama Jina itu sedikit berteriak ia buru-buru turun dari tangga menuju dapur dan langsung menyomot kue nastar yang dibuat mama nya gadis itu tampak santai dengan memakai daster bermotif bunga yang di padukan dengan cerdigan cream dengan rambut panjangnya yang digerai begitu saja.
"Eeh enak aja kamu! bantuin mama dulu nih.!" Elmira reflek menahan tangan lentik anak gadisnya yang hampir mencomot kue kering buatannya. "Nih tolong anterin ke rumah tante Mona ya!." Elmira memberikan sebuah paper bag yang berukuran cukup besar pada Jina. "Lah ma!? Aku buru-buru gak sempat mama sayang." Oceh nya dia mencium sekilas pipi sang mama.
"Anterin dulu ih dekat kok kamu males banget jadi anak, mama ga sempat ini ga bisa di tinggal kamu juga mau kemana sih gada rapi-rapinya bunda liat, ehh dek ingat kamu yang ngasih langsung yaa!."
Elmira menggeleng-gelengkan kepalanya heran."Ih iya iya bunda ihh! Aku mau kerumah Dita." Jina langsung mengalami tangan Elmira dan berjalan keluar rumah dengan gontai.
"Hadeuhh ada-ada aja anak si Jeffrey"
Elmira terkekeh kecil dan langsung melanjutkan acara membuat kuenya.Anak kamu juga babe -Jeffrey
Tak lama setelahnya kepergian anak bungsunya.
"MA... MAMA LIAT KUNCI MOTOR ABANG GAK?!."
Elmira langsung mengelus dadanya sabar mendengar suara besar itu mengalun, ini anaknya gak bisa ngomong pelan apa? Hobi bener bikin maknya kaget.
"Ma liat gak ma?." Elmira sontak kaget dibuatnya gimana gak kaget cuy ini anak tiba-tiba udah berdiri aja di belakang Elmira, ya dia kaget lah tiba-tiba si manusia tower ini langsung menjatuhkan dagunya di pundak si bunda, siapa yang gak kaget woi
Ini juga si abang munculnya kenapa dari belakang coba?!!."Ya Allah jorell , kamu ngagetin tau gak?." Elmira sontak melepaskan sarung tangan plastik nya dan langsung mencuci tangan di keran di depannya "bang lepas dulu ya Allah mama nyuci tangan dulu nih, anak siapa sih kamu".
Elmira menghela napas gusar ini anak lanangnya kagak mau ngangkat dagunya dari pundak si mama."Ga mau ma.." Dia malah memindahkan dagunya di pundak sebalah kanan Elmira sakit punggung dia bungkuk woi secara kan anaknya si Jeffrey ini tingginya melebihi si bunda Elmira hanya sebahu si anak padahal tinggi nya lumayan untuk perempuan 170cm.
"Gak ada kunci-kunci motor ya bang! kemarin papa udah marah-marah kamu masih belum kapok?." Elmira menghela nafas nya gusar.
"Ma--." Jorell yang mau berbicara pun terpotong kala Elmira menyuruh bi Wati.
"Bi tolong beresin ya bi, aku mau ngurusin si anak lanang ini dulu."
"Iya buk." Bi Wati selaku art di rumah itu mengangguk dan langsung mengerjakan apa yang diperintahkan si tuan rumah.
Elmira langsung menggiring anak lakik nya ke taman belakang rumah yang kebetulan terletak di belakang dapur dan langsung mendudukan dirinya di bangku yang terletak di situ.
"Bang kemarin kan papa bilang gak ada motor buat abang selama sebulan mama sama papa ga pernah ngajarin kamu buat balap-balapan liar yang ga jelas dan gak ber manfaat itu bang atau uang bulanan kamu selama ini kurang bang kalau kurang kamu tinggal minta sayang mama sama papa gak mungkin gak kasih kamu, apalagi itu bahaya bang udah cukup kemaren mama liat kamu lecet."
KAMU SEDANG MEMBACA
Valiente
Teen Fiction"Aku mendorong semua orang menjauh karena mereka bukan kamu." Valiente dalam bahasa Spanyol berartikan berani. Rasa takut bisa mencegah kita melakukan banyak hal, tapi keberanian bisa membantu kita mencapai hal-hal luar biasa.