Celine Wiratama Januya • 1

208 28 6
                                    

Pada 17 Februari tahun 2023 dimana kesialan itu dimulai.

"Happy Birthday Celine! Wish you all the best!"

Hari itu, hari ulang tahunku, dan aku tidak mengharapkan hari itu datang kembali. Apakah bertambah usia itu bertambah juga kebahagiaanku?.

"Mama! Ini adalah hari yang paling aku tunggu! Aku ingin mengundang Raya! juga saudara yang lain!, kecuali Herin." Cibir gadis yang hendak merayakan hari kegembiraannya itu.

"Ah, tidak boleh begitu Celine, kalau sama saudara harus baik, mau bagaimana pun, mereka tetap sodara kita, Celine harus baik ya." Tangan Wanita itu pun mengelus helaian rambut Celine, Pada saat aku masih mengenyel untuk tidak mengundang saudaraku itu, datang seorang pria yang sangat gagah dan keren! Bagiku, dialah cinta pertamaku.

"Anak papa sebentar lagi sudah mau SMA saja ya." Dengan kedua tangannya mencubit pipiku.

"Tentu saja papa! Aku akan tumbuh dewasa, dan cantik seperti mama." Sembari tersenyum, terdengar suara seorang Wanita yang palingku benci, dan ibuku malah menyambutnya dengan hangat, suara itu berasal dari tanteku, Sheilla.

" Sembari tersenyum, terdengar suara seorang Wanita yang palingku benci, dan ibuku malah menyambutnya dengan hangat, suara itu berasal dari tanteku, Sheilla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•(Sheilla Arya Karina
istri dari Domian Januya,
ibu dari Herina Ana Januya)•

"Wah keponakan tante cantik sekali, selamat ulang tahun ya cantik, Herin ayo berikan hadiahnya." Muncul seorang anak Perempuan dibalik Wanita itu, ya dia adalah Herin.

" Muncul seorang anak Perempuan dibalik Wanita itu, ya dia adalah Herin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•(Herinna Ana Januya)•

"Selamat ulang tahun Celine, semoga kau suka dengan hadiah yang ku bawakan untukmu." Dengan mengulurkan tangan yang berisikan hadiah sambil tersenyum manis, aku pun menerimanya dengan senyuman terpaksa. "Terimakasih" ucapku. Pesta ulang tahunku digelar cukup meriah, dengan hiasan yang elegan, tentu saja aku yang meminta begitu pada ayah, hari itu adalah hari yang membahagiakan untukku, sebelum aku membenci tanggal 17 Februari.

~

Baik, saya akan langsung berangkat ke Jakarta. Ucap papaku entah menerima telefon dari siapa.

"Papa, bukannya kita mau nginep dulu selama seminggu di Bandung kan?" Tanyaku.

Who is it?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang