-2

4 3 1
                                    

SELAMAT DATANG DI CERITA
LORA AND HER ETERNAL WOUNDS

Sebelum membaca jangan lupa
Vote dan tulis di kolom komentar

Dan minta maaf kalo typo



"Lora bangun turun cepat" teriak Elana ibu tiri lora

"Iya ma" jawab lora

"Kalo bangun itu harus pagi jangan jam lima baru bangun"

"Iya ma lora minta maaf"

"Iya iya besok jangan di ulangi"

"Udah udah jangan berantem lagi" ucap Juna sang papa

"Eh sayang ester di mana kok gak keliatan?" Tanya juna

"Itu lagi ganti baju" jawab elana

"Ohh, kalo gitu yuk makan"

"Lora nanti berangkat naik taxi aja ya papa mau nganter kakak kamu"

"Tapi kan-" belum selesai berbicara elana menayaut ya

"Gak ada tapi tapi an ngerti lora" ucap elana

"Iya ma"

"Pagi semuanya" ucap Ester sambil jalan ke arah meja makan

"Pagi Cantik nya mama" ucap elana pada putri kesayangan nya

"Ayuk duduk ester sarapan dulu" ucap juna

"Eeee pa lora berangkat dulu" ucap lora

"Iya hati hati ya sayang" jawab juna

"Berangkat dulu ya ma pa" ucapnya sambil berpamitan kepada juna dan elana

Lora adalah anak tiri elana karena papa nya yaitu juna menikah lagi dengan elana yakni ibu tirinya dan lora memiliki kakak tiri yaitu Ester. Lora anak dari Kiara dan Juna tetapi baru dua bulan yang lalu kiara meninggal dunia karena memiliki riwayat sakit jantung.

"Lora" panggil seseorang dari belakang

"Tungguin gue" ucap Zanneta sahabat lora

"Ternyata lo net kirain siapa"

Lora selalu panggil Zanneta dengan sebutan net atau neta

"Lo gak di anter bokap lo ra?" Tanya neta

"Gak papa gue nganter kakak tiri gue"

"Emang lo gak satu sekolah sama kakak tiri lo"

"Enggak gue gak mau satu sekolah sama si curut itu"

"Emang dia sekolah di mana?" Tanya neta sambil berjalan ke arah kelas

"Di SMA budi pekerti" jawab nya

"Hah di budi pekerti" sontak neta kaget

"Gila ya kakak tiri lo"

"Emang kenapa kalo sekolah di situ" tanya lora kebingungan

"Mama tiri lo itu kaya gak"

"Enggak sih masih kaya bokap gue"

"Pantas aja anak nya di sekolah kan di situ" ucap nya sambil tertawa

"Eh gak boleh gitu net"

"Kalo di rumah lo di marahin gak ra?"

"Sering di marahin apa lagi kalo gak ada bokap gue malah menjadi jadi tu nenek lampir" ucap nya

"Beneran ra sabar ya"

"Iya net makasih ya udah jadi sahabat gue"

"Sama sama lora, emang ya hati mama tiri lo gak selembut alm tante kiara"

"Iya jauh banget kalo mama sabar banget gak kayak ini marah mulu kerjaannya"

Mereka berdua asik berbincang hingga tak sadar bahwa sudah sampai di kelas

"Sudah sampai ester" ucap juna

"Iya pa" jawab ester

"Belajar yang rajin ya biar pinter" ucapnya sambil mengacak ngacak rambut ester

"Ihhh papa rambut ester jadi berantakan banget" ucap nya sedikit kesal

"Ya udah papa minta maaf ya, nanti pulang naik taxi aja ya soalnya papa lembur hari ini"

"Iya pa gapapa"

"Yaudah sana masuk"

"Bye papa"

"Bye ester cantik" ucap nya yang tersenyum tipis dan pergi meninggalkan putri sambung nya



GIMANA NIH CERITANYA
SERU GAK NIH

JANGAN LUPA VOTE YA
JIKA SUDAH TERIMA KASIH BANYAK

JIKA PENASARAN DENGA LANJUTAN NYA NANTI YA KETEMU DI PART SELANJUTNYA
PAPAII SEMUANYA


Next Part

Lora and Her Eternal WoundsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang