Chapter 1: Harapan dan Keputusasaan

372 31 29
                                    

Starla Bound To The Moon: Aokigahara Arc | Volume 1

Karya novel dari River Studio

Chapter 1: Harapan dan Keputusasaan

Pada zaman dahulu tepat 11 tahun yang lalu di Fukuoka Jepang. Ada seorang idola terkenal bernama Najma Starla/Moonlight Starla. Dia adalah sorotan utama dan juga pemimpin dari kelompok idol C-Mikadzuki, yang pada masa itu menjadi ratu panggung hiburan. Kelompok ini tak hanya menjadi nomor satu di Fukuoka, tetapi juga mendapat pengakuan luas di seluruh Jepang.

Namun, peristiwa besar terjadi ketika langit mengeluarkan pesona yang tak terduga. Grup idola baru muncul dengan debu mereka yang mengguncang panggung. M-Kochita, begitu mereka dikenal, datang dengan gemerlap yang membuat semua mata tertuju padanya.

M-Kochita merebut hati penggemar dengan cepat, meninggalkan bayangan ketidakpastian bagi C-Mikadzuki. Dari sana, segalanya berubah. Popularitas C-Mikadzuki yang dulu memuncak kini mulai memudar seperti embun pagi yang terhirup sinar matahari.

Perubahan dramatis ini tidak hanya menciptakan gelombang di dunia hiburan, tetapi juga mengguncang hati Starla dan rekan-rekannya di C-Mikadzuki. Mereka harus berhadapan dengan tantangan besar: mempertahankan keberadaan mereka dalam arus baru yang membawa gelombang perubahan.

Dengan segala ketegangan dan rasa tidak pasti, perjalanan Starla dan kelompoknya menjadi lebih menarik, dengan setiap langkah yang mereka ambil di antara sorotan dan bayang-bayang masa lalu.

Popularitas C-Mikadzuki merosot dari hari ke hari, hingga akhirnya mereka tenggelam dalam lupa yang menyedihkan. Kelompok ini runtuh ketika satu per satu anggotanya memutuskan untuk meninggalkannya. Sementara itu, M-Kochita terus menanjak ke puncak popularitas dengan cepat, mengumpulkan penggemar setia yang melampaui semua ekspektasi. Mantan anggota C-Mikadzuki pun tidak tahan melihat kemegahan M-Kochita dan tertarik oleh rayuan uang serta janji-janji kemuliaan, tanpa lagi memperhatikan integritas dan tujuan awal mereka sebagai idola.

Starla, yang dulunya adalah sosok yang bersemangat dan penuh harapan, kini merasa terpuruk dalam kehampaan. Ia merasakan pukulan telak atas pengkhianatan yang dilakukan oleh anggota kelompoknya sendiri, walau Ia tahu kalau sebenarnya dia memaksa memakai ekspresi palsu saat bekerja di dunia hiburan dan juga persona aslinya sebenarnya adalah wanita yang lumayan gila dan selalu tertawa tanpa alasan.

Dalam kebingungannya, Starla bertanya-tanya tentang makna sejati dari kelompok idol C-Mikadzuki dan mengapa segalanya berakhir seperti ini. Air mata mengalir tanpa henti dari matanya yang kecewa namun sembari menangis dia tertawa karena ketidakwarasannya.

Akhirnya, dengan hati yang terluka oleh kekecewaan, Starla memutuskan untuk meninggalkan kota Fukuoka. Namun, ketika ia berada di ambang kepergiannya, ia mendapati dirinya hampir dipecat dari tempat kerjanya. Kinerjanya merosot, dan bayangan masa lalu yang kelam selalu menghantuinya, membuatnya menjadi semakin terpuruk.

Setiap langkah yang diambilnya terasa begitu berat, seperti langkah seorang yang tersesat dalam kegelapan. Tetapi dibalik semua penderitaan dan kesulitan, Starla tetap berusaha bertahan dan mencari cahaya ditengah gelapnya keputusasaan.

"Hey, Starla... terlihat kau sedang dalam kesulitan. Apa yang terjadi?" tanya bosku dengan nada prihatin, sementara wajahnya dipenuhi dengan rona kekhawatiran. Dengan perasaan yang remuk, aku hanya mampu menjawab, "Tidak, Boss," dengan suara yang hampir terdengar gemetar.

Bosku mencoba menghiburku dengan menawarkan secangkir teh atau kopi. Sambil sibuk menyiapkan minumannya sendiri, ia juga memperhatikanku. "Kopi atau teh?" tanyanya dengan lembut. Dengan wajah yang terlihat kusam, Starla memilih teh, "Teh, Boss." Tanpa berkata banyak, bos itu memberiku secangkir teh yang sudah disiapkan. Setelah menghirup teh hangat itu, rasanya seperti aku tengah meminum keputusasaan dan kehilangan yang tak terungkapkan.

Starla Bound To The Moon: Aokigahara Arc | Volume 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang