3

2.2K 14 0
                                    

               Happy reading guys.




Saat memasuki rumah,gaven tak sengaja menginjak pecahan beling yang tersebar di lantai rumahnya.

"Duh..." Sedikit demi sedikit darah mulai keluar dari luka tusuk di telapak kakinya.

Gaven berjalan agak tertatih menahan perihnya luka,tidak,bukan luka serius hanya tertancap serpihan kaca kecil.

Tubuh nya seakan menegang melihat adiknya Mellisa terkapar tak berdaya dengan luka memar di bahu dan luka di dahi kanan.

Luka di kepalanya itu mengeluarkan banyak sekali darah,entah apa yang terjadi hari ini.

Kenapa?

Ada apa ini?

Tampa pikir panjang ia membawa tubuh adiknya memasuki mobil tua yang telah lama tergeletak di garasi.

Ia tak sanggup menahan tangisannya,apakah tuhan belum saja puas memberinya kesengsaraan di hidupnya??

Mengapa ini terjadi secara bertubi tubi?!

MENGAPA?!

Tampa memperdulikan pegendara lain dan rambu lalu lintas,mobil tua itu melaju kencang menuju rumah sakit.

Kejadian ini terasa begitu cepat.

Bahkan gaven selalu berharap ini adalah mimpi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Terimakasih" suasana rumah sakit kembali hening saat gaven berjalan menjauh dari meja administrasi.

Helaan nafas kembali di keluarkan oleh gaven, kepalanya seakan akan  pecah benar benar pusing biaya rumah sakit menguras habis kantongnya,pikirannya bercabang harus apa ia?

tidak puas kah tuhan memberinya masalah? jika bukan karena melisa dipastikan ia sudah membunuh drinya sendiri.

mana tahan dirinya terjebak di situasi seperti ini? ia harus menanggung semuanya? benarkah ini? sungguh?

seperti itulah dialog yang ada di kepalanya

.


.


south jakarta city 20:54

Clarence's study

hahh......

helaan nafas terulang kembali, saat ini clarence sedang mengerjakan makalah sebenarnya ini bukan hal yang di senangi olehnya  namun karenan seseorang ia jadi ingin melakukan ini.

kenzo, kenzo adalah orang yang berhasil merebut atensi seorang clarence ashella,sosok lelaki yang sederhana yang sangat jauh dari tipe clarene namun berhasil mencuri seluruh hati clarence.

malu.

clarece merasakan malu, jika ia mengakui bahwa ia jatuh cinta dengan kenzo, laki laki yang sama sekali bukan sederajatnya tapi anehnya ia selalu merasakan cinta setiap kali kenzo menatapnya atau bahkan menyapanya sebagai formalitas karena kenzo adalah seorang ketua kelas.

clarence mengalihkan pandangannya cepat dari laptopnya saat dering telepon menyapa telinganya, kenzo.

"hallo.."

"hallo clarence! gimana makalahnya? susah gaa?"

"hah?... oh ! engga kok engga susah yaa...lumayan gampang lah ya"

"emang iya? kok pas tugas kelompok kemarin aku susah ya ngerjainnya"

"emm mungkin karena materinya beda kali ya"

"iya sii"

"eh tapi aku mau minta maaf banget ke kamu clarence,udah ngerepotin kamu banget soalnya inikan bukan tugas kamu sebenarnya,coba aja ayah aku engga sakit aku pasti masuk sekolah terus ngerjain makalah ini"

"ya ampun gapapa kali,santai aja kalo sama gue,btw semoga bokap lo cepat sembuh yaa"

"iyaa amiin,makasih banget ya clarence"

"kalo gitu aku tutup ya clarence ,selamat malam"

tut..tut...

semburat merah menghiasi pipi pucat clarence, lihatlah hanya karena di telfon oleh kenzo dirinya sudah menhhalu menikah dengan lelaki itu, padahal telfon itu hanya sebagai formalitas saja.

.
.
.
.
.

South Jakarta city 08:35

Senior high school.

Hujan belum juga reda, padahal bel sudah berbunyi pertanda siswa dan siswi di harus kan sudah berada di dalam kelas.

Tapi karena hujan ini masih banyak murid yang belum menempati kelas mereka.

Clarence kembali memejamkan matanya lesu, saat lelaki yang ia sangat tunggu tunggu keberadaan belum juga hadir.

"Clarence"

Orang yang di panggil pun mengangkat kepalanya malas.

"Hmm?"

"Anterin gue ke kamar mandi yu,kebelet nih" ucap Nirwana; temen dekat di kelas Clarence.

"Magerr.." balas Clarence enggan.

"Ayolah.. " rengek Nirwana.

Pada akhirnya Clarence mengikuti apa mau Nirwana.

Saat mereka hampir sampai di WC paling bawah, Kenzo hadir dengan jas hujannya.

"Aduh!!"

Saat Kenzo ingin melepaskan jas hujannya ia hampir terpeleset karena sendal yang ia pakai licin sekali saat menginjak lantai lorong kamar mandi.

Tetapi ia tidak jadi jatuh saat tangan lentik Clarence menahan perutnya dengan sigap, posisi nya seperti Clarence memeluk Kenzo dari belakang.

Kenzo melirik ke belakang dan melotot terkejut melihat wajah Clarence hanya beberapa cm dari wajahnya.

Hening........

.
.
.
.
.
.
.

Haiiiii

Heheh sorry yaa karena lama sekali up nya, tapi di liat liat vote sama sidernya jomplang bgt 🙃 sedih.

Jangan lupa vote and comen yaw.

sexy gigolo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang