「 ⚔️🍳 GINGERBREAD ៹ 」

12 0 0
                                    

Deaf!Zoro, Blind!Sanji

---

Matahari yang bersinar dengan cahaya hangat membangunkan Sanji dari tidurnya, tangannya meraba sisi ranjang dan merasakan tubuh seorang pria yang sedang tertidur di sebelahnya

Sanji membuka mata tapi ia hanya bisa melihat kegelapan, si pirang bangkit dan mengucek matanya

Sanji mencium pipi pria di sampingnya dengan lembut sebelum akhirnya turun dari ranjang menuju kamar mandi

Sanji sudah hafal tata letak rumah yang sudah ia tinggali selama hampir 20 tahun ini walaupun kedua mata birunya sudah kehilangan cahaya

Sanji menyikat gigi dan menyisir rambut pirang panjangnya, ia segera keluar dan memakai sweater karena udara dingin bulan Desember mulai masuk dari sela-sela ventilasi rumah

Selesai dengan agenda paginya, Sanji segera turun menuju dapur yang terletak di lantai 1, aroma perapian otomatis yang dipasang Zoro seminggu yang lalu memenuhi ruangan

Setelah mengikat rambut dan memasang celemek, Sanji membuka pintu lemari es untuk mencari bahan makanan yang bisa ia masak

Kompor dinyalakan, Sanji sibuk membalik adonan pancake dan membersihkan buah-buahan

Tak lama terdengar suara langkah seseorang yang turun dari tangga, Sanji sudah mengenali langkah kaki itu, 30 tahun berumah tangga dengan Zoro membuat Sanji sudah hafal kelakuan suaminya itu

Dan benar, tak lama ia merasakan kepala yang bersandar di bahunya, Zoro menarik lengan kemeja Sanji dan menuliskan sesuatu di tangannya :

Selamat pagi, aku lapar

Sanji tertawa, ia menggerakkan tangannya membentuk bahasa isyarat :

Makanan akan segera siap, tunggulah di meja makan

Sanji bisa merasakan Zoro cemberut di punggungnya, lagi-lagi Zoro membalas dengan menuliskan kata-kata di lengan Sanji dengan jarinya :

Kau bangun terlalu pagi, aku merindukanmu

Pelukan Zoro semakin erat membuat Sanji yang sedang memasak sedikit kerepotan hingga tanpa sengaja Sanji melukai tangannya dengan pisau

Sanji memekik kaget, Zoro dengan panik segera mencari kotak P3K yang selalu ia simpan di laci ruang tamu

Sanji bisa merasakan Zoro menarik tangannya dan memasang plester di jarinya, Zoro terlihat marah dari gerak tubuhnya

Sanji memasang isyarat maaf yang hanya dibalas Zoro dengan tulisan tak beraturan yang ia torehkan di lengan Sanji, pertanda bahwa Zoro marah dan ingin Sanji diam :

Lain kali hati-hati, aku akan menunggu sarapan di meja makan

Sanji bisa merasakan langkah Zoro yang menjauh, Sanji segera melanjutkan memasaknya

Tak lama, sepiring pancake dengan saus mapel terhidang di atas meja, Sanji menuangkan susu di gelas masing-masing

Zoro hanya diam memperhatikan Sanji, Sanji mengernyit merasakan Zoro yang daritadi memperhatikan dia :

Ada apa ? Kau butuh sesuatu ?

Zoro menarik tangan Sanji dan menulis :

Kau cantik

Sontak Sanji memerah malu mengundang tawa dari Zoro, Sanji segera mendorong piring Zoro mengalihkan rasa malunya

Cinta Zoro masihlah sama seperti 30 tahun yang lalu

---

Usai sarapan Zoro sudah tenggelam dengan teleponnya yang berbunyi sedari sarapan

Zoro bekerja sebagai kepala kantor penerbitan yang secara khusus menerbitkan karya-karya dari orang-orang 'spesial' seperti dirinya dan Sanji

One piece dumpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang