⚠️ FOLLOW SEBELUM DIBACA ⚠️
________
Bagaimana ketika kamu Menikah dengan seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya,?
"Kamu sudah Abi jodohkan dengan anak sahabat Abi"
Sejak saat itu, saya mengakui bahwa saya kalah, saya sudah tidak bisa men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seharusnya laki-laki yang saat ini sedang ber telpon itu memperjuangkan Rumah Tangga nya dan membujuk istrinya agar ia kembali. Namun, yang ia perbuat malah menanyakan keadaan perempuan lain
Miris.
Sudah sejauh mana perempuan itu merubah mu, Azzam?
“Tiya, kenapa kamu bisa di rumah sakit? Bukanya kemarin ada di rumah dan menanyakan keberadaan Azzam?” wanita itu mengangguk lalu terkekeh pelan sebelum menjawab pertanyaannya
“Aisha, Azzam yang membawa saya kesini, dia menolong saya.”
“Hah? Menolong? Menolong apa? Gimana maksudnya??”
Kaatiya terlihat memelankan suaranya pas mengatakan ini “Saya berencana membuat rumah tangga Azzam dan istrinya berantakan”
Ustadzah Aisha jelas terkejut mendengar itu, ia lebih mendekati ke arah Kaatiya “Apa yang kamu perbuat?”
“Aku kemarin sekongkol dengan para pejambret untuk mengambil tas aku ketika Azzam ingin melintas di hadapanku, dan saat itu ada istrinya juga di sana. Dan berharap Azzam akan lebih memilih menolong aku daripada istrinya, aku juga melakukan itu tanpa ada rasa ragu, kaya.. Pasti dia akan menolongku dan dugaanku juga jarang meleset kalo soal Azzam. Dan.. benar sesuai dugaan bahwa Azzam lebih memilih menolong aku daripada istrinya”
“Serius? Kok bisa? Kelihatannya Azzam sangat menyayangi Meera?!”
Kemudian, Kaatiya berdecak dan mulai menyenderkan lagi tubuhnya pada ranjang, ia berbicara bahwa seolah olah benar adanya “Azzam hanya Mencintai saya, Aisha” ucap Kaatiya penuh penekanan
Kaatiya mengibaskan rambutnya dengan tangan, lalu mengambil jepitan dan mengikat rambutnya kemudian memakai khimar
“Aku tau ini nekat. Tapi mau gimana lagi.. Aku harus membuktikan pada Istrinya bahwa Azzam lebih mencintai aku daripada dia”
Ustadzah Aisha mengangguk “Bagus itu, saya dukung” Dengan senyum licik nya
*****
“Gimana keadaan kamu sekarang?” tanya Azzam dalam sambungan telepon
“Baik, Alhamdulillah. Terimakasih Zam udah mau nolongin aku”
“Hm, baguslah.. Siapa yang menemani kamu di rumah sakit?”