3. Salting Dikit Gak Ngaruh atau Ngaruh?

355 57 12
                                    

"Aku gak tahu kalau kamu ternyata orang yang seperti itu."

"Seperti itu apa?" Jungkook menjawab masih dengan menghitung belanjaan Taehyung ke mesin kasir dan memasukkannya ke dalam kantung kresek setelah itu.

"Yah, flirty prince."

Jungkook tertawa dengan sebutan yang Taehyung berikan untuknya. Sebenarnya ia sudah mengurangi dan menahan diri untuk tidak menggunakan godaan sebagai candaan. Ia takut jika hal itu akan mempengaruhi orang lain lagi untuk berbuat hal nekat. Tapi ia tidak tahu bahwa kebiasaannya itu susah untuk dihilangkan. Yah, ia sudah memutuskan juga untuk lebih tegas ke depannya agar hal-hal buruk setidaknya bisa dihindari.

"Aku hanya berusaha untuk mengakrabkan diri dengan penonton saja. Tidak ada maksud lebih."

"Begitukah?" Taehyung terdiam sesaat sambil menatap Jungkook yang masih fokus menghitung belanjaan. "Bahkan kamu gak ragu untuk menggodaku."

"Karena gak ada pengecualian."

"Ah, i see. Meskipun ini terdengar aneh tapi sepertinya kamu bisa menarik lebih banyak orang ke depannya untuk mendukungmu dan berdiri bersamamu."

"Termasuk kamu?"

"Ya?"

Jungkook menghentikan pekerjaannya dan menatap Taehyung yang terlihat bingung. "Apa itu termasuk kamu?"

"Entahlah." Taehyung menjawab ragu-ragu. "Tapi kita kan teman jadi sudah pasti aku akan berada di sisimu."

Jungkook tersenyum mendengarnya. Ia mengangkat tangan kanannya dan meletakan telapak tangannya yang besar tepat di atas puncak kepala Taehyung. Hanya tinggal sedikit lagi untuk telapak tangannya menyentuh puncak kepala Taehyung yang ditumbuhi rambut hitam yang kini sudah memanjang. Tapi Jungkook ragu-ragu untuk melakukannya sampai—

Kedua mata Jungkook melebar saat Taehyung memegang pergelangan tangannya dan membawanya untuk mengusap puncak kepalanya. Bahkan pria itu tersenyum saat membawa telapak tangan Jungkook ke puncak kepalanya.

"Kalau begitu aku pulang dulu, ya. Aku masih banyak pekerjaan. Dah, Jungkook~"

Jungkook hanya memberikan anggukan sebagai respon atas perkataan Taehyung. Ia masih memproses apa yang terjadi sebelumnya.

Gila.

Jungkook memegang tengkuk lehernya sambil mengingat kembali apa yang Taehyung lakukan. Seketika telinganya memerah setelah ingatan itu terputar di kepalanya.

Salting dikit, gak ngaruh.

Sementara Taehyung yang sampai di rumah lebih cepat dari mini market karena menggunakan sepeda langsung menuju kamarnya dengan buru-buru setelah memarkirkan kendaraan roda dua itu di pekarangan rumahnya.

Taehyung meletakkan belanjaannya di tepi ranjang sedangkan dirinya membaringkan tubuh ke atas tempat tidurnya yang empuk. Seketika ia teringat apa yang sudah dilakukannya pada Jungkook. Dengan cepat ia membalikkan tubuhnya menjadi telungkup dan mengubur kepalanya di antara lipatan tangannya.

Tidak hanya wajahnya saja yang memerah tapi warna yang kontras dengan kulit putihnya itu sampai menjalar ke telinga.

"Ah, malu banget." Lirih Taehyung setelah mengangkat kepalanya dan menatap kantung kresek berisi belanjaannya. "Apa yang akan dia pikirkan, ya?"

Lantas Taehyung berguling ke sisi ranjang yang kosong. Pikirannya berputar mencari jawaban mengenai apa yang akan Jungkook pikirkan mengenai perlakuannya tadi saat di mini market. "Gak tahu, ah. Lebih baik aku buat script roleplay aja."

Dengan niat yang kuat, Taehyung bangun dari tempat tidur dan menuju mejanya untuk mengambil alat tulis. Bersiap untuk menuliskan jalan cerita yang akan ia gunakan dalam roleplay yang akan ia posting minggu depan di channel xutubenya.

Our Universe || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang